#14🕑

2.7K 400 24
                                    

Langkah kakinya yang terburu-buru terdengar menggema di kamar. Junghwan berlari kesana kemari, mengenakan pakaian sembari menyiapkan buku catatan dan laptopnya.

Pagi ini pemuda itu terlambat bangun. 30 menit sebelum mata kuliah pertama dimulai Junghwan baru membuka matanya. Itu sebabnya pemuda itu terburu-buru.

Brak!

Pintu kamar dibukanya dengan keras. Junghwan berlari ke arah dapur dan mengambil susu kaleng dan selembar roti. Dengan cepat roti itu dimakannya dan susu itu dihabiskan.

"Tidak bisa kah kau lebih santai sedikit?"

"Uhukk!"

Junghwan mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya Jeongwoo muncul tiba-tiba di depannya dan membuatnya tersedak. Pemuda So itu menatapnya sinis.

"Tak ada waktu lagi," sahutnya sebelum berlari keluar.

"Jangan lewat gang di samping minimarket! Ada perbaikan di sana!"

Entah Junghwan mendengar atau tidak. Yang jelas pemuda itu benar-benar sudah berlari dengan cepat keluar apartemen.

Jeongwoo mengidikkan bahunya. Sosok itu lebih memilih pergi ke ruang tengah dan menonton tv.

Sementara itu..

"Dari mana saja kau? Beruntung Mr. Kim belum masuk," kata Junkyu ketika Junghwan baru saja mendudukkan diri di sampingnya.

"Aku bangun lambat pagi ini," sahut Junghwan sedikit terengah.

"Kenapa? Kau begadang?"

"Tidak, hanya sedikit kelelahan."

"Serius?"

"Iya, serius. Aku juga harus memutar arah karena jalan yang biasa aku lewati ditutup."

"Gang di samping minimarket? Bukannya di sana ada perbaikan?"

"Ya, dan aku baru tau."

"Oh iya, soal Haruto. Aku sempat bertengkar karena dia sangat keras kepala. Tapi setelah aku membujuknya berkali-kali, dia mau berbicara denganmu. Kau bisa bertanya soal apartemenmu padanya."

Junghwan menatap Junkyu kaget. "Astaga, kalian sempat bertengkar?" Katanya.

Junkyu tertawa pelan. "Sempat, tapi Haruto mengalah juga akhirnya. Dia tidak akan bisa menang melawanku," katanya sedikit membanggakan diri.

"Terima kasih sebelumnya, kalian sampai bertengkar seperti itu."

"Sudahlah, tak apa. Nanti kau hubungi saja dia, atau kau mau bicara dengannya setelah ini?"

"Memangnya tidak sibuk?"

"Sepertinya tidak...oh! Nice timing! Haruto juga ingin bicara denganmu, setelah perkuliahan hari ini selesai." Junkyu menunjukkan pesan dari Haruto yang baru saja pemuda Kim itu terima.

"Baiklah, kita bicarakan saja di cafe depan kampus."

✧༺♥༻✧

Dan sekarang ketiga orang itu sudah duduk melingkar ditempat yang ada, sedikit pojok namun dekat dengan jendela. Junkyu melirik kekasih dan sahabatnya yang masih terdiam.

"Ekhm! Kita tidak akan menghabiskan waktu di sini tanpa berbincang kan?" Tanya Junkyu mencairkan suasana yang terasa canggung.

Mata bulatnya melirik ke Haruto. Bisa dilihatnya sang kekasih menghela napas sebelum memulai pembicaraan.

"Sebelumnya aku minta maaf atas sikapku kemarin. Sekarang, apa yang ingin kau tau?" Kata Haruto.

Junghwan mengaduk lemon tea nya sembari mengangguk kecil. "Oke, tak masalah. Aku ingin tau soal unit 504 dan seseorang bernama Jeongwoo," katanya.

My Ghost [Woohwan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang