Hai, gue balik
✧༺♥༻✧
Jemarinya diketuk berulangkali ke meja. Matanya fokus menatap layar laptop yang menyala. Namun pikirannya melayang kemana-mana.
Jeongwoo berdiri di belakang sofa tempat Junghwan duduk. Sosok itu bergerak pindah duduk ke samping si pemuda.
Jeongwoo menatap layar laptop yang sekarang sudah mati dan Junghwan bergantian. Tangannya terlipat ke dada. "Kalau kau tidak berniat mengerjakan tugas, lebih baik tidak usah mengerjakannya," katanya.
Bisa dilihatnya pemuda So itu tersentak dan segera tersadar. Junghwan meraih laptopnya dan diletakkan di pangkuannya. Jari-jarinya mulai bergerak menekan keyboard.
"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Jeongwoo.
Junghwan berhenti mengetik. Pemuda So itu tiba-tiba mengacak-acak rambutnya. Dan menghela napas gusar.
Jeongwoo menaikkan salah satu alisnya, merasa heran dengan tingkah tak biasa manusia di sampingnya ini. Tangannya bergerak merapikan tatanan rambut Junghwan seperti semula.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Bisakah kau mengerjakan tugasku?" Kata Junghwan.
Jeongwoo mendelik seketika. Tangannya kembali bergerak mendorong kepala pemuda So itu sedikit kuat. "Itu tugasmu! Maka harus kau yang mengerjakannya! Bukan orang lain!" Katanya.
Junghwan lagi-lagi mengacak rambutnya yang sebelumnya sudah dirapikan oleh Jeongwoo. Pemuda itu kemudian memposisikan tubuhnya berbaring di sofa. Diambilnya bantal sofa dan wajahnya ditutupi dengan bantal tersebut.
"Aaarghh!!!" Suara teriakannya teredam oleh bantal.
Jeongwoo mengerutkan keningnya. Benar-benar tak habis pikir dengan tingkah Junghwan saat ini. "So Junghwan," panggilnya.
"Apa?" Sahut Junghwan pelan.
"Bangun."
"Kenapa??"
"Bangun, So Junghwan."
Junghwan merengek kesal, lalu kembali duduk dengan ekspresi gusar dan kesal bersamaan. "Apa?!" Tanyanya.
"Kau ini kenapa? Apa yang mengganggumu?" Tanya Jeongwoo.
"Tugas-"
"Aku yakin ini bukan tentang tugasmu."
Junghwan terdiam.
"Katakan padaku, apa yang mengganggumu?"
Junghwan menatap Jeongwoo dengan tatapan yang sulit diartikan. "Aku bahkan tidak mengerti ini," katanya.
Jeongwoo diam, membiarkan Junghwan untuk membuka suaranya lagi.
"Haerin.."
"Kenapa?"
"Dia memintaku untuk menjauh dari Minji. Dan jangan mengganggu hubungan Minji dengan tunangannya. Yang dia maksud pasti adalah kau."
Jeongwoo berkedip beberapa kali. Sebelum sosok itu tertawa terbahak karena ucapan Junghwan. Sementara pemuda di sampingnya terdiam, sedikit terpana melihat sosok itu mendadak tampan saat tertawa.
"Astaga, kau serius? Anak itu memintamu melakukan hal itu?" Tanya Jeongwoo dengan tertawa kecil.
Dengan polosnya Junghwan mengangguk. Tatapannya masih tak lepas dari Jeongwoo.
Sosok itu menggeleng pelan. "Jangan dengarkan dia. Lagipula kau memang tidak dekat-dekat Minji. Dan lagi, gadis Kim itu bukan tunanganku. Ingat itu," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost [Woohwan] ✓
Fanfiction[END] So Junghwan, mahasiswa kupu-kupu semester 3 yang harus repot mencari rumah sewa atau apartemen hanya untuk dirinya tinggal. Awalnya dirinya dan mahasiswa lainnya tinggal di asrama yang disediakan kampus, namun itu hanya berlaku di tahun pertam...