#07🕖

2.7K 406 34
                                    

HAPPY 1K READER'S!!!!!!!!!
Semoga suka ya, semoga makin banyak juga yang baca book ini🤩😄





Junghwan saat ini sedang duduk di balkon apartemen. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Dan pemuda So itu masih betah duduk di sana setelah hampir 3 jam lamanya.

"Kau tidak tidur?"

Haruto datang dan duduk disalah satu kursi yang kosong.

"Tidak bisa," sahut Junghwan.

"Obatnya tidak kau minum?"

"Sudah. Junkyu tidur?"

"Hm."

"Sejak kapan kau tinggal bersamanya?"

"Aku kira kau sudah tau hal ini."

"Belum, Junkyu belum mengatakannya padaku."

"Baru 1 bulan."

"Kau tidak macam-macam kan?"

Haruto menggeleng. "Tidak sama sekali. Lagipula kami tidur di kamar yang terpisah," katanya.

"Bagus," kata Junghwan.

Tak ada percakapan selama beberapa saat. Sebelum akhirnya Haruto kembali berbicara.

"Sejak kapan kau diganggu oleh 'nya'?" Tanya Haruto.

Junghwan sedikit menoleh. "Maksudmu?" Tanyanya.

"Aku tau kau mengerti maksudku."

"Tidak, aku tidak diganggu."

Haruto berdecak pelan. "Satu atau dua hari setelah kepindahanmu ke apartemen itu. Benar?" Katanya.

Junghwan terdiam tak menjawab. Tebakan Haruto benar.

"Lebih baik kau pindah dan pergi dari apartemen itu," kata Haruto lagi.

"Tidak. Aku tidak mau menghabiskan uangku begitu saja. Aku sudah menyewanya untuk 3 tahun!" Sahut Junghwan menolak.

"Kau bisa meminta kembali uangmu."

"Yang kudengar dari penghuni sebelumnya, pemilik apartemen itu tidak mau mengembalikan uangnya."

Haruto menyipit tak percaya. Sementara Junghwan sendiri tak peduli.

Ucapannya itu sebenarnya adalah kebohongan. Junghwan saja tidak mengenal siapa penghuni apartemen itu sebelum dirinya.

Haruto menghela napas pelan. "Aku tau kau bohong. Apartemen itu sudah lama tak berpenghuni bahkan sebelum kau berkuliah di sini," katanya.

Skakmat

"Aku tau biaya sewanya sangat murah bahkan kau sudah menyewanya selama 3 tahun. Coba katakan alasan yang jelas kenapa kau tidak mau pindah dari sana," kata Haruto.

"Aku..tidak tau," sahut Junghwan pelan.

"Aku tidak punya alasan," sambungnya.

Kening Haruto berkerut samar tak paham. Junghwan menggeleng.

"Aku tetap tidak akan pindah. Dan untuk itu, aku tidak punya alasan."

Usai berucap demikian, Junghwan beranjak dari duduknya dan berjalan masuk ke kamarnya. Meninggalkan Haruto yang mulai sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Tidak mungkin kan dia sengaja menahannya?"

✧༺♥༻✧

Satu minggu berlalu Junghwan lewati dengan hati yang begitu lega. Tubuhnya sudah bisa digerakkan bagaimana semestinya. Kakinya sudah tak begitu sakit seperti sebelumnya. Semua luka lebamnya sudah sembuh total.

My Ghost [Woohwan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang