𓏲 𝐓𝐄𝐆𝐔𝐊𝐀𝐍 🍹 ˚₊·
Ness mengawali harinya dengan ceria.Langkah kakinya menelusuri lorong rumah sakit guna menjenguk Kaiser.
Oh, dia baru ingat jika pintunya terkunci dari luar.
Dan ketika masuk, Ness mendapatkan kejutan berupa lemparan bantal.
"Wah, bajingan gila telah tiba." Ejekmu dengan senyuman miring.
Ness mengerjapkan mata beberapa kali.
Keadaan kali ini sangatlah absurd baginya.
Kaiser yang meluruskan kaki di atas ranjang rumah sakit dengan meneguk jus.
Padahal baru kemarin perihal Kaiser menangisi gadis yang masih belum jelas bagi Ness.
Tetapi kini, dengan teganya Kaiser membiarkan gadis tersebut kacau.
Bantal serta selimut yang berserakan.
Terlebih lagi keadaan gadis dengan kantung mata tebal dan terlihat sangat lelah duduk di lantai.
Tak jauh dari kata 'gelandangan'.
Pada akhirnya Ness hanya bisa menghela napas. "Aku baru tau di sini terdapat nyamuk besar yang menghisap darah."
Pandangannya tertuju pada lehermu yang memerah. "Memangnya siapa yang ingin dihisap oleh nyamuk, sialan?" Desismu tak terima.
Sontak Ness menatap Kaiser yang memalingkan wajah.
Berkat perkataan Ness, dirimu semakin benci pada Kaiser.
Tanganmu yang mempunyai kuku sedikit panjang pun mulai mencakar-cakar bekas gigitan yang diberikan oleh Kaiser.
Kau tak sudi jika Kaiser meninggalkan jejak.
KRET, KRET, KRET
Suara cakarmu yang terdengar di ruangan yang hening.
Kaiser yang awalnya terdiam mulai membuka suara, "Uratmu akan terputus. Lalu kau akan mati,"
"Lebih baik mati dibanding mempunyai jejakmu."
Kaiser tertawa. Dia sungguh tak menyangka jika gadis di depannya sangat membencinya.
"Ha. . . lucu sekali. Tak apa, matilah, karena aku akan menemukanmu di setiap kebangkitan yang kau alami." Balas Kaiser menatapmu datar.
Harga dirimu terinjak-injak oleh ucapannya. "Aku akan mati dan terus mati, sampai di mana hidupku akan sempurna tanpamu, Kaiser."
"Lakukan, semakin kau menjauh dariku, Tuhan akan semakin menertawai kebodohanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
⬞ UNIVERSE ; Michael kaiser
Fanfictionʚ ɞ 𝟗:𝟏𝟎 PM : 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛 ──────────────────────── padahal kau sudah menyerah dengan segala hal yang ada dunia, namun- ...