𝟣𝟩 ; ⩇⩇

2.8K 476 41
                                    

𓏲  𝐊𝐄𝐌𝐁𝐀𝐋𝐈 𝐋𝐀𝐆𝐈  ˚₊·

Tanpa disadari tiba tepat kali keempat dirimu terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa disadari tiba tepat kali keempat dirimu terbangun.

"Eh. . .?"

Tunggu. Suasana kali ini sangatlah absurd.

Apakah benar ini episode selanjutnya? Namun kenapa dirimu tiba-tiba menyusut dan terbangun lagi?

"Hah, a-apa Tuhan lagi-lagi mem-mempermainkanku?" Lirihmu terdengar gagap.

Kau memegang dadamu yang terasa utuh.

"Haha, utuh? Takdir sedang bercanda denganku?"

Air matamu meluruh dengan sendirinya. Tiba-tiba kau ingat dengan perkataan lelaki bajingan yang menyeretmu dalam permainan takdir.

"Jika terbangun lagi, lupakan semuanya dan hiduplah bahagia."

Napasmu selalu tercekat saat di dekatnya. Tangisannya saat itu masih terdengar jelas bagimu.

"Aku, tak menyukainya. . ." Rintihmu merasa kesakitan.

Karena lelah menangis, pada akhirnya kau tertidur lagi.

Di lain waktu pun terdapat seseorang yang mendoakan dirimu untuk bahagia.

"Bukankah ini terasa aneh? Hidup tanpa Kaiser selalu mengundang kematian," Ucapmu menulisnya di kertas.

Bangkit adalah tujuan utamamu.

Kau meregangkan otot, bersiap untuk merumuskan masalah. "Tiba-tiba aku rindu dengan masa sekolah."

"Eh? Bukannya tubuhku menyusut? Coba kita cek sekarang tanggal berapa. . . OH! 27 Februari?"

Kekehan kecil keluar dari bibirmu. "Hahaha. . ."

Nyatanya, ketakutan masih terselubung jelas di dalam ingatanmu.

Seketika tubuhmu bergetar hebat, kau berusaha menutup telinga dan memejamkan mata erat.

Kejadian yang baru saja seperti kemarin memicu adanya trauma serius.

Kau mengeluarkan kesedihan itu dengan menangis. "Tuhan, kau memberiku cobaan di luar yang aku mampu." 

Di tengah tangisan yang tak kunjung berhenti, kau menyerah pada semuanya.

Tak ingin memikirkan apa yang ada di esok hari.

Lalu, ingatan tentang di mana Nagi membiarkanmu kesakitan masih terekam.

"Ini semua karena Nagi Seishiro," Gemeletuk gigimu terdengar jelas.

Kebencianmu tetiba muncul, "Aku hanya bermain dengannya untuk menghindari Kaiser."

"Tetapi dia kembali mempermainkanku untuk Kaiser." Ujarmu terdengar sangat parau.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⬞  UNIVERSE ; Michael kaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang