𝟣𝟧 ; ⩇⩇

2.8K 458 53
                                    

𓏲 𝐀𝐋𝐀𝐒𝐀𝐍 🌼 ˚₊·

Rumah yang megah dan interior mewah memanjakan pemandanganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah yang megah dan interior mewah memanjakan pemandanganmu.

Yap, benar. Saat ini kau dipaksa untuk memasuki rumah milik Kaiser.

"Beruntung sekali nasibmu, sayangnya sifatmu tak jauh dari iblis neraka." Decihmu tak suka.

Kaiser tertawa pelan, "Oh, hahaha. Kau iri denganku, jelek?" Tanyanya menangkap dagumu.

Paksaan dari Kaiser agar menatapnya membuatmu jengah. Sampai kapan penderitaan ini akan berakhir?

"Kau gila, Kaiser. . ." Sinismu.

"Aku tau."

Ah, lagi-lagi balasan seperti itu.

"Kalau begitu apa maumu?! KAU SELALU BERTINDAK LIAR." Teriakmu ke arahnya.

Kaiser terduduk di sofa yang terlihat empuk dan nyaman, pandangannya tak terfokus padamu.

Perlakuan itu membuatmu ingin kabur, tapi ujung-ujungnya, Kaiser lah yang akan menggeretmu kembali.

"Sudah berapa kehidupan yang aku jalani? Sudah berapa waktu yang kusia-siakan?"

Kau berjalan mendekati Kaiser.

"Bahkan, Isagi pun tak ingat denganku." Ujarmu terdengar parau.

Mengingat tatapan asing dari Isagi, sangat menyakitkan.

Karena geram tak kunjung dapat balasan, kau menarik kerah baju Kaiser. "Jawab aku, brengsek!"

Bukannya menjawab, lelaki itu melayangkan senyuman miring padamu. "Aku tak dalam posisi itu, sialan."

Keadaan berubah, Kaiser menarik tanganmu kasar sehingga saat ini kau bertumpu pada pundaknya.

"SSSTT!"

Jarak diantara kalian semakin tipis, napas Kaiser pun menerpa wajahmu.

"Hiduplah denganku, kesialanmu akan berakhir."

Kau sungguh tak mengerti dengan cara berpikir Kaiser. "Sebelumnya kau selalu menyakitiku, dan sekarang apa ini semacam pernyataan cinta?"

"Jangan bermain denganku idiot!"

Kaiser meniup wajahmu, "SYUH! Kenapa kejelekanmu semakin bertambah?"

Urat wajahmu mengeras, lelaki satu ini memang tak kenal waktu untuk bercanda.

Kau melepaskan diri dengan kasar, "Persetan! Aku lelah denganmu Kaiser. Kumohon, jangan temui aku lagi,"

Kaiser tak bergeming. ". . . ."

Rumah yang besar itu sangat sunyi, sehingga suaramu menjadi menggelegar.

Kau menarik napas dalam, "Karena ke depannya aku dan Nagi akan melepas masa lajang."

⬞  UNIVERSE ; Michael kaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang