𓏲 𝐃𝐄𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍 💌 ˚₊·
Dirimu memasuki rumah yang nampak kecil.
Selepas kelahiranmu kembali, kau dapat menyimpulkan beberapa kejadian.
Diantaranya, "Pertama, tak peduli berapa pun waktu yang aku tempuh Kaiser selalu di dekatku."
"Kedua, setiap waktu akan beralih pada umur dan situasi berbeda."
"Ketiga. . . NAGI SIALAN! Jantungku sedang dipermainkan olehnya," Pekikmu tertahan.
Baru kali ini dirimu merasakan debaran jantung tak terhingga.
Lagi-lagi pipimu memerah karena mengingat ucapan Nagi Seishiro.
"Tapi kita baru bertemu, sangatlah aneh, 'kan?" Tanyamu bermonolog sendiri.
Dirimu menghela napas kasar, memikirkan sesuatu paling penting. "Bukannya aku terlalu santai untukku yang baru saja mengalami kejanggalan,"
Jika dipikir lagi, kau sangat lelah karena harus hidup dan mati tanpa sebab yang jelas.
Dipermainkan oleh takdir dan situasi yang tak menentu.
Ditambah lagi kau mendapat kabar mengejutkan. "Paman sudah meninggal delapan tahun yang lalu,"
"Tahun yang bertepatan dengan kematianku sebelumnya." Lanjutmu memejamkan mata.
Diam-diam, kau menangis. Paman yang sangat kau sayangi ternyata menyusul sejak dirimu sudah tiada di dunia.
Sekarang kau sudah tak memiliki siapa-siapa lagi.
Dan juga, saatnya untuk menemui Kaiser dan meminta penjelasan lebih dalam.
꒷꒦꒷
"Ada yang menelponmu,"
Kaiser menaikkan salah satu alisnya. "Jawab dulu, kalau penting berikan padaku."
Sebab, Kaiser sedang mengamati pergerakan Nagi Seishiro dari cuplikan video.
"Ka-Kaiser dia gadis yang kemarin bersama Nagi." Bisik Ness sedikit gelagapan.
Pupil mata Kaiser membesar, spontan ia menarik gawai miliknya.
Sebelum berbicara, Kaiser berdehem. "Siapa kau berani menggangguku?" Tanyanya galak.
Di sampingnya, Ness berlagak ingin mual. Karena yang ia ucapkan serta yang dilakukannya berbanding terbalik.
"Hm? Tak mau."
Ness memiringkan kepala, wajah Kaiser terlihat sedikit berubah.
"Agendakan, berikan jadwalnya pada Ness."
KAMU SEDANG MEMBACA
⬞ UNIVERSE ; Michael kaiser
Fanfictionʚ ɞ 𝟗:𝟏𝟎 PM : 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛 ──────────────────────── padahal kau sudah menyerah dengan segala hal yang ada dunia, namun- ...