Saat ini Bella tengah menunggu Rey dan Kia di meja makan. Terlihat Rey dan Kia berjalan menuruni satu persatu anak tangga, dengan posisi tangan Rey merangkul di pinggang Kia.
Walaupun rasanya Bella tidak tahan melihat pemandangan itu, tapi ia mencoba untuk tetap tegar. Bella meyakinkan hatinya, supaya tidak menangis di hadapan mereka.
“Kalian sudah selesai? Ayo makan!“ Ajak Bella sambil mempersilahkan mereka untuk duduk, dan tak lupa dengan senyum ramah nya.
“Siapa yang memperbolehkan mu duduk di sana?“ cetus Rey sambil menatap tajam ke arah Bella.
“Maaf, Rey.“ Bella menunduk sembari beranjak dari duduk nya.
“Berdiri di sana! Tunggu sampai kami selesai makan, baru kau boleh makan.” Pinta Rey sembari menunjuk ke arah kursi belakang Bella, Bella hanya tersenyum mengangguk.
Terlihat jelas di mata Bella keromantisan pasangan di depan nya itu. Mereka makan sambil sesekali tertawa, atau pun saling menyuapi makanan satu sama lain.Hati Bella seperti teriris oleh pisau tumpul yang amat menyakitkan, yang membuat nya merasa semakin tersakiti dan terkhianati.
“Maaf Bella … makanan nya habis, hanya tinggal ini saja yang tersisa.“ Seru Kia sambil menyodorkan piring yang tadi ia pakai untuk makan kepada Bella.
“Tidak masalah Kia, ini juga sudah bagus. Kau sudah mau menyisakan makanan ini untuk ku, dan tidak menghabiskan nya saja sudah cukup. Terima kasih Kia.” Bella tersenyum sambil mengambil piring yang diberikan oleh Kia.
“Wanita ini kenapa bodoh sekali? Kenapa dia mau saja di suruh memakan makanan sisa, bukan nya dia bisa memasak nya lagi di dapur.” Batin Rey heran sambil menatap Bella yang masih tersenyum.
“Kau tidak boleh makan di sini, makan di dapur sana!“ usir Rey yang melihat Bella hendak duduk di kursi.Mendengar perkataan Rey, Bella pun mengurungkan niat nya untuk duduk. Sebenarnya Rey bukan tidak mau melihat Bella makan di sana. Akan tetapi, ada rasa kasihan yang menyelimuti hatinya, ketika melihat wanita itu memakan makanan sisa.
“Baik lah, aku akan membersihkan meja ini terlebih dahulu! Setelah itu, aku akan makan di dapur.“ Ujar Bella tersenyum sambil mengambil piring kotor, dan membersihkan meja tersebut.
***
Bella meletakkan piring kotor tersebut ke wastafel, yang nanti nya akan ia cuci setelah selesai makan. Bella berjalan menuju lemari tempat penyimpanan makanan. Di ambil nya makanan dari dalam lemari tersebut, dan di bawa nya ke meja dekat dapur.
"Hahaha … apa kalian pikir aku tidak tau apa yang kalian rencana kan? Apa kalian kira aku sebodoh itu? Aku yang memasak makanan ini, tentu saja aku akan mengambil bagian ku terlebih dahulu, sebelum ku berikan untuk kalian makan,""Tapi kenapa kalian bisa berbuat setega ini terhadap ku? Jika kalian tidak ingin memberi ku makan ya sudah, tidak masalah. Tapi kenapa harus memberiku makanan sisa. Apa kalian benar-benar menganggap ku sehina itu? Apa kalian menganggap ku ini hewan peliharaan? Apa salah ku pada kalian?" ucap Bella dalam hati nya.
Bella menangis sambil mengunyah makanan di dalam mulut nya. Rasa nya ia sudah tidak sanggup jika harus hidup seperti ini. Bella berpikir bahwa dia adalah orang yang tegar. Tapi, setegar apa pun seseorang, tetap saja jika berada di posisi seperti sekarang ini, ia akan menjadi orang yang lemah.
Setelah menyelesaikan makan nya, Bella pergi untuk mencuci piring. Setelah itu, Bella melangkahkan kaki nya menuju ruang tamu. Terlihat disana Rey dan Kia sedang duduk di sofa. Tangan Rey merangkul bahu Kia dan menarik nya ke dalam pelukan nya, hingga kepala Kia tepat berada di atas dada bidang Rey.Bella hanya bisa menahan rasa sakit nya, melihat suami nya bermesraan dengan wanita lain yang notabene nya adalah sahabat nya sendiri.
Bella hendak melangkahkan kaki nya pergi dari sana, rasa nya ia sudah tidak sanggup lagi melihat pemandangan itu.
“Hey bella, kemari lah duduk bersama kami!“ pinta Kia sambil menepuk-nepuk sofa di sebelah nya.
“Apa kalian ingin menguji kesabaran ku? Melihat kalian dari jauh saja sudah membuat ku ingin menangis, apalagi sekarang menyuruh ku untuk duduk di dekat kalian,” gumam Bella geram melihat mereka berdua.
“Tidak perlu Kia, aku takut mengganggu kalian.” Ucap Bella menolak permintaan Kia.
“Aku permisi ke belakang dulu.“ Bella mengulas senyuman di bibir nya, dan langsung berlalu meninggalkan Rey dan Kia menuju ke halaman belakang rumah.
“Kenapa dia selalu saja tersenyum seperti itu? apa pun perlakuan ku terhadap nya, tapi dia tetap saja tersenyum. Apa dia sebegitu senang nya melihat ku dengan wanita lain … dasar wanita gila.“ Batin Rey sambil menatap punggung Bella yang mulai hilang dari penglihatan nya. Ia juga bingung dengan perasaannya saat ini.
“Sampai kapan kau akan tersenyum seperti itu Bella? Sebentar lagi kau tidak akan pernah bisa memperlihatkan senyum palsu mu itu.“ Batin Kia sambil menatap punggung Bella sinis.
***
Sesampai nya di halaman belakang rumah, Bella melangkahkan kaki nya menuju kursi taman, dan mendudukkan tubuh nya di kursi tersebut. Bella duduk terdiam sambil mengingat kejadian-kejadian buruk yang sempat di alami nya dulu, kejadian-kejadian yang membuat nya sangat malas untuk mengingat nya, akan tetapi kejadian itu juga menyisakan banyak kenangan indah di dalam nya.
FLASHBACK ON
Saat itu Bella masih berusia 13 tahun, dan akan memasuki sekolah menengah pertama.
“Mama!“ Teriak bella ketika memasuki rumah nya.
“Mama, lihat ini!“ ucap nya sambil memperlihat kan piala yang berada di tangan nya.
“Bella lulus dengan nilai tertinggi, Ma. Bella dapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah ke SMP favorit Bella, Ma,“ sambung nya lagi sambil berlari ke arah mama nya.
“Sini sayang, peluk mama!” Pinta mama Bella sambil merentangkan tangan nya untuk memeluk Bella.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wedding
RomansaRheynaldi Vincent Smith atau yang biasa di kenal dengan Rey adalah seorang dokter muda, berwajah tampan namun sedikit cuek. Rey dipaksa oleh ibu nya menikahi wanita yang merupakan sahabat dari kekasih nya sendiri. Di awal pernikahan, Rey selalu saj...