Spanyol, I'm coming

204 14 1
                                    

Saat ini di dalam pesawat, Rey masih diam dengan raut wajah kesal nya. Bella yang melihat nya pun langsung menegur nya.

“Rey,” Panggil Bella. Rey hanya diam.

“Rey, kau masih marah pada ku?“ Rey masih diam dan malah membuang wajah nya ke arah yang berlawanan dengan Bella.

“Rey,” panggil Bella lagi sambil menarik-narik lengan Rey, yang membuat Rey langsung melihat ke arah nya dan menatap tajam ke arah tangan Bella yang sedang menyentuh lengan nya.

“Maaf Rey,” cicit Bella pelan sambil melepaskan tangan nya dari lengan Rey.

“Rey, aku ingin minta sesuatu pada mu!“ ujar Bella. Rey sama sekali tidak menanggapi nya.

“REY!” Akhirnya Bella berteriak yang membuat seluruh penumpang yang ada di pesawat tersebut melihat ke arah kursi mereka.

“Hey, apa kau sudah gila berteriak seperti itu di dalam pesawat!“ ketus Rey yang kesal melihat Bella.

“Itu salah mu karena tidak mendengarkan perkataan ku!“ jawab Bella yang tak kalah ketus nya. Mendengar Bella bicara seperti itu, Rey hanya bisa menghela nafas dalam.

“Baiklah, katakan apa yang kau ingin kan dari ku?“ ucapan Rey membuat Bella mengulas senyum di bibir nya.

“Ehmm … aku hanya ingin meminta waktu mu selama berlibur. Aku ingin dalam 3 hari ke depan, kau akan menemani ku ke mana pun yang aku mau.“ Ujar Bella sambil menunduk, akan tetapi Rey malah membuang wajah nya ke arah lain, ia malas menanggapi perkataan Bella.

“Rey, ku mohon … kali ini saja. Mau ya, Rey?“ pinta Bella memelas. Rey menoleh ke arah wanita yang sedang memohon kepada nya itu. Melihat wajah Bella yang seperti itu, Rey jadi tidak tega untuk menolak permintaan dari istrinya, apalagi ia hanya meminta waktu Rey selama 3 hari saja.

“Hmm,” jawab Rey singkat sambil menganggukkan kepala nya.

“Benarkah, Rey?“ tanya Bella memastikan, dan Rey pun kembali mengangguk.

“Terima kasih, Rey.“ Jawab Bella dengan senang.

Hening seketika

Bella yang merasa mengantuk pun memilih untuk tidur sambil menyandarkan kepala nya ke jendela pesawat.

Tapi sebelum itu, ia mengeluarkan headphone dari dalam tas nya, lalu menyetel sebuah lagu dari ponsel nya, supaya ia bisa lebih tenang lalu tertidur.

Rey melihat Bella yang sudah tertidur dengan berbantalkan lengan nya dan menyandar pada jendela pesawat. Rey berinisiatif menyandarkan kepala Bella yang bersandar di jendela menjadi bersandar di bahu nya.

Rey meletakkan kepala Bella pada bahu nya dengan perlahan, supaya tidak membangun kan wanita itu.

Rey melepaskan headphone yang di pakai Bella dan ingin meletakkan nya ke dalam tas wanita itu. Akan tetapi Rey penasaran dengan apa yang di dengar kan oleh Bella, ia pun langsung meletakkan headphone tersebut ke telinga nya.

Alunan musik yang begitu menenangkan terdengar. Akan tetapi, di dalam musik yang menenangkan itu, terdapat lirik yang membuat seseorang bisa hanyut ke dalam nya.

"Kenapa dia suka sekali mendengar kan lagu yang sedih sedih seperti ini, memang nya siapa yang akan hilang dari hidup nya?" Batin Rey.

Rey melihat ke arah Bella yang sudah tertidur pulas di atas dada bidang nya, entah kapan Bella berpindah tempat dari bahu Rey ke dada bidang lelaki itu. Rey memperhatikan wajah Bella dari dekat.

Kalau di perhatikan dari dekat seperti ini, dia terlihat cantik. Andai saja aku bertemu dengan mu terlebih dulu, sudah pasti aku akan menyukai mu. Tapi maaf bella, aku sudah berjanji tidak akan pernah meninggal kan Kia, karena dia sudah pernah menyelamatkan hidup ku, maaf kan aku Bella.

Rey menyibakkan rambut yang menutupi wajah Bella dengan tangan nya. Setelah hampir beberapa jam, pesawat yang mereka tumpangi mendarat dengan selamat.

Kini mereka telah sampai di Spanyol.

“Bella,” panggil Rey sambil menepuk-nepuk pelan pipi Bella, akan tetapi tidak ada jawaban dari wanita itu.

“Bella,” panggil nya lagi, akan tetapi Bella malah semakin erat memeluk nya.

“Bella, ayo bangun lah, kita sudah sampai!“ Bella hanya menggeliat lalu tertidur kembali di pelukan Rey.

“Bagaimana bisa aku bermimpi tertidur di pelukan Rey, sedangkan ku sentuh saja dia tidak mau. Tapi, ini memang benar-benar hangat, seperti nyata.” Batin Bella sambil mengeratkan pelukan nya.

“Hey bangun lah!“ ucap Rey yang mulai kesal.

“Dasar kau Rey! Dalam mimpi saja kau masih bisa mengganggu ku!“  gerutu Bella. Melihat Bella tak kunjung bangun dari tidurnya, Rey mendekatkan bibir nya ke telinga wanita itu.

“Kalau kau tidak mau bangun, akan ku lempar kau dari atas sini!“ bisik Rey di telinga Bella. Bella yang merasa geli, pun langsung terbangun.

“Kau ini menyebalkan sekali, Rey! Kenapa kau mengganggu tidur ku?“ cetus Bella ingin memarahi Rey. Akan tetapi ia lebih terkejut dengan posisi tidur nya yang sekarang.

“Hey apa yang kau lakukan? Kenapa kau memeluk ku?“ tanya Bella yang melihat diri nya tertidur di dalam pelukan suami nya.

“Apa kau tidak sadar, dari tadi kau yang memeluk ku sangat erat, sampai aku sulit bernafas,“ ujar Rey.

“Berarti itu bukan mimpi, aku benar benar memeluk Rey. Astaga … habis lah aku! Dia pasti sangat marah, karena aku sudah berani menyentuh nya,“ batin Bella sambil menggigit bibir bawah nya.

“Hey, kenapa kau hanya diam saja? Ayo turun! Apa kau mau ikut terbang lagi?” ujar Rey yang membuat Bella langsung menatap ke luar jendela pesawat.

“Kita sudah sampai?“ tanya Bella tak yakin.

“Tidur mu itu seperti mayat, maka nya kau tidak sadar kalau pesawat sudah mendarat dari tadi!“

“Ayo cepat lah bereskan barang-barang mu,! Kita turun sekarang!“ Bella mengiyakan kata-kata Rey lalu membawa tas kecil nya tersebut.

Bella berjalan mengikuti Rey dari belakang dan menuruni pesawat tersebut.

“SPANYOL, I’M COMING.“ Teriak Bella ketika turun dari pesawat.

Orang-orang sekeliling langsung melihat ke arah mereka.

“Hey, kenapa Kau berteriak seperti itu? Kau ini membuat ku malu saja!“ cetus Rey.

“Maaf Rey, aku senang sekali sampai tidak bisa mengontrol diri ku,“

“Kau ini seperti tidak pernah liburan saja … dasar kampungan!“

“Jangankan untuk liburan, aku bisa makan saja sudah cukup Rey,“ ujar Bella tanpa sadar yang langsung membuat Rey menatap ke arah nya.

“Apa maksud dari ucapan mu tadi?“ tanya Rey. Bella langsung tersadar dengan apa yang baru saja di ucapkan nya.

“Astaga … kenapa aku bisa berkata seperti itu kepada Rey?“ gumam Bella sambil memegang tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal.

Tiba-tiba dari arah belakang ada orang yang memanggil mereka.

*Berbicara dalam bahasa Spanyol*

“Halo tuan, nyonya,“ Ucap lelaki tersebut. Rey mengerutkan kening nya karena tidak mengerti bahasa Spanyol, berbeda dengan Bella.

“Ooh syukur lah ada orang, jadi aku tidak perlu menjawab pertanyaan Rey, “ gumam Bella dalam hati sambil menghela nafas.

“Halo Pak,“ jawab Bella.

“Apakah benar ini dengan tuan Rey dan nyonya Bella?“ tanya lelaki itu.

“Benar, Pak.“ Jawab Bella sambil mengangguk kan kepala nya.

“Baiklah tuan, nyonya, saya adalah supir yang di perintah kan oleh nyonya sinta untuk menjemput tuan dan nyonya disini,“ ucap nya sambil menunjuk sopan ke arah Rey dan Bella.

“Mari ikut dengan saya tuan, nyonya!” ajak nya sambil menunjuk mobil yang ada di belakang nya.

“Baik, Pak.“ Jawab Bella lalu mengajak Rey untuk masuk ke dalam mobil tersebut.

“Ayo Rey!“ ajak Bella kepada Rey.

“Apa yang kau katakan pada nya? Ehm salah, bukan!! Maksud ku, apa yang dia katakan pada mu?”

“Apa kau tidak mengerti bahasa Spanyol?” tanya Bella

“Kalau aku tau, aku tidak akan bertanya pada mu. Kau ini bodoh sekali!” celetuk Rey.

“Hey, aku tidak lebih bodoh darimu. Buktinya aku mengetahui bahasa Spanyol, sedangkan kau tidak,”

“Kau!” Rey mengepalkan tangan nya.

“Dia supir yang di minta ibu untuk menjemput kita.“ Ucap Bella karena takut Rey akan memarahinya.

“Tuan, mari saya bawakan koper Anda!“ pinta lelaki itu. Rey mengernyit kan dahi nya dan melihat ke arah Bella.

“Berikan koper nya, Rey!“ ucap Bella. Rey langsung memberikan koper tersebut kepada lelaki itu.

“Terima kasih, Pak.“ Seru Bella. Lelaki itu mengangguk sopan dan berlalu pergi ke belakang mobil untuk meletakkan koper mereka di dalam bagasi mobil.


***

Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil tersebut, supir yang tadi pun ikut masuk ke dalam.

“Kita berangkat sekarang Tuan, Nyonya.“ Ucap lelaki tersebut dan Bella pun mengiyakan nya.

Lelaki itu melajukan mobil tersebut meninggalkan bandara.

“Kenapa kau mengerti bahasa mereka?“ tanya Rey memecah keheningan antara mereka berdua.

“Ini adalah impian ku, Rey. Sudah lama sekali aku ingin pergi ke Spanyol, sampai-sampai aku mempelajari bahasa mereka. Dan sekarang, akhirnya impian ku terwujud.“ Tutur Bella sambil memandang kagum ke luar jendela mobil untuk melihat pemandangan Spanyol.

“Kenapa kau tidak pergi dari dulu?“ tanya Rey yang sedikit penasaran.

“Sudah lah Rey! Aku sedang tidak ingin membicarakan kehidupan pribadi ku,“

“Ya sudah.“ Jawab Rey kecewa.

“Apa benar ini pulau Ibiza, Pak?“ tanya Bella pada supir itu.

“Benar, Nyonya. Apa nyonya pernah kesini sebelum nya?“

“Belum, Pak. Saya hanya melihat nya dari google maps.“ Jawab Bella sambil terkekeh kecil.

Rey hanya memperhatikan kedua orang yang ada di hadapan nya ini dengan berbicara menggunakan bahasa yang tidak di ketahui nya. Ketika akan menjawab perkataan Bella, ternyata mereka telah sampai.

“Kita sudah sampai tuan, nyonya.“

“Platja d’en bossa.“ Ucap Bella sambil memandang ke arah luar jendela.

“Benar, Nyonya. Ini adalah pantai platja den bossa.“

“Mari turun tuan, Nyonya!“ ajak lelaki tersebut.

Rey dan Bella membuka pintu mobil lalu keluar dari mobil tersebut. Sedangkan supir yang tadi, berjalan ke belakang mobil untuk mengambil koper milik Rey dan Bella.

“Indah sekali, Rey. Apa ini mimpi?“ ucap Bella sambil memandang kagum ke arah pantai yang berada tepat di depan nya. Rey kemudian mencubit pipi wanita itu.

“Auww … sakit, Rey. Kenapa kau mencubit ku? “ tanya Bella kesal.

“Aku hanya meyakinkan mu saja kalau ini bukan mimpi,“ ucap Rey santai.

“Apa aku menyuruh mu?“

“Tidak, tapi aku ingin melakukan nya.“ Jawab Rey cuek, yang membuat Bella semakin kesal melihat nya.

“Dasar kau, Rey!”



Unwanted WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang