"Kemarikan tangan mu!" perintah Rey dan Bella hanya menuruti perkataan suami nya itu.
"Tahan ya!" tutur Rey lembut. Bella pun mengangguk.
"Rey," Ucap Bella lirih.
"Kalau sudah tau sakit, kenapa masih nekat saja untuk tetap di sana?" cetus Rey yang masih setia mengoleskan obat tersebut ke tangan Bella.
"Maaf," Cicit nya pelan. Rey meletakkan obat tersebut dan memandang Bella yang sedang menundukkan kepala nya.
Rey mengangkat dagu runcing wanita itu untuk menghadap ke arah nya. Lalu di kecup nya sekilas bibir mungil wanita itu, yang membuat Bella langsung menatap ke arah Rey.
"Apa kau bisa tidak membuat ku khawatir satu hari saja?"
Belum lagi hilang keterkejutan nya karena ciuman sekilas Rey di bibir nya, Rey malah mengucapkan kata-kata yang membuat jantung Bella tidak aman.
"Maaf," ucap Bella, ia bingung harus mengatakan apa.
"Kenapa kau terus meminta maaf? Aku yang seharus nya minta maaf, karena tidak bisa menjagamu," Air mata yang sedari tadi sudah tergenang di pelupuk mata Bella, akhir nya meluncur juga.
"Jangan menangis! Ada aku disini. Aku minta maaf ... tidak akan ada hal seperti ini lagi lain kali. Aku berjanji!" tutur Rey sambil menarik Bella ke dalam pelukan nya, dan menghujani ciuman ke puncak kepala wanita itu.
"Maaf Bella, aku tidak tau selama ini kau selalu tersiksa dengan ada nya Kia. Aku berjanji akan menjagamu dari Kia!" ucap Rey dalam hati sambil mengeratkan pelukan nya.
"Terima kasih Rey, karena kau sudah mau menjaga ku. Aku menyayangimu Rey, sangat menyayangimu," batin Bella.
Rey melepaskan pelukan nya dari Bella dan langsung menghidupkan mesin mobil nya. Rey melajukan mobil tersebut meninggalkan pesta pernikahan sahabat nya itu.
***
Di dalam mobil, Rey dan Bella hanya diam saja. Tidak ada yang berniat untuk memulai pembicaraan sama sekali.
Tiba-tiba Bella merasakan ada yang mengalir dari hidung nya, seketika itu ada sesuatu yang menetes dan mengenai tangan nya. Bella langsung meraih tissue yang berada dalam mobil tersebut, dan meletakkan ke hidung nya. Ia mengarahkan wajah nya untuk menghadap ke arah luar jendela, supaya Rey tidak melihat nya.
"Astaga, kenapa harus keluar di saat seperti ini? Bagaimana kalau sampai Rey tau?" batin Bella sambil masih mengusap darah yang mengalir dari hidung nya menggunakan tissue.
Rey masih fokus dengan mobil yang sedang di kemudikan nya.Bella kembali mengambil tissue, namun pandangan nya tidak ia alihkan dari jendela mobil. Rey yang melihat Bella hanya menatap luar jendela, dan sesekali mengambil tissue membuat Rey sedikit curiga.
"Bella,"
"Iya, Rey." Jawab Bella sedikit terkejut, namun masih tidak mengalihkan pandangan nya.
"Kau kenapa?"
"Aku baik-baik saja. Memang nya aku kenapa?"
"Kalau ada yang sedang mengajak mu berbicara, tatap mata nya. Kenapa kau malah menatap jalanan?" ucap Rey yang semakin bingung dan sedikit kesal.
"Kalau aku melihat mu, kau juga masih fokus dengan jalanan, kan. Kau kan sedang menyetir,"
"Kau ini!" Rey kembali memfokuskan mata nya ke jalanan dan melajukan mobil tersebut menuju rumah mereka.
"Syukurlah Rey tidak curiga. Lagian kenapa harus keluar di saat seperti ini. Tapi, kenapa belakangan ini aku jadi sering mimisan, apa karena penyakit ku bertambah parah? Ah sudahlah, lupakan saja!" gumam Bella sambil menyandarkan kepala nya pada pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wedding
RomanceRheynaldi Vincent Smith atau yang biasa di kenal dengan Rey adalah seorang dokter muda, berwajah tampan namun sedikit cuek. Rey dipaksa oleh ibu nya menikahi wanita yang merupakan sahabat dari kekasih nya sendiri. Di awal pernikahan, Rey selalu saj...