Malam itu, Rey dan Bella tidak keluar kamar. Rey meminta Bi Ira untuk membawakan makan malam ke kamar mereka.
Setelah selesai makan, Rey dan Bella duduk sambil menikmati kopi dan melihat pemandangan di malam hari dari balkon kamar mereka.
“Bella,” Bella langsung menoleh ke arah Rey.
“Apa kau tau-“
“Tidak.”
“Hey, aku belum selesai bicara,”
“Oh benarkah? Baiklah, lanjutkan!” ujar Bella tanpa merasa bersalah.
“Kenapa kau menyebalkan sekali seperti ini?” ucap Rey yang sedikit kesal dengan Bella. Rey mengacak-acak rambut Bella, yang membuat wanita itu memajukan bibir nya.
“Tapi aku sayang.” Lanjut Rey sambil mencium gemas wajah Bella. Seketika itu, wajah Bella langsung panas dan berubah menjadi memerah.
“Apa? Rey bilang dia sayang padaku. Ya Tuhan, apa ini mimpi?” batin Bella.
“Hei, kenapa Merah seperti ini?” tanya Rey sambil memegang pipi Bella.
“Rey, berhenti menggodaku!” ucap Bella sambil mendorong Rey menjauh dari tubuh nya.
“Habis nya kau lucu. Aku kan jadi suka menggoda mu,” Rey kembali mencium gemas pipi Bella yang saat ini semakin memerah. Rey menarik Bella ke dalam pelukan nya dan menciumi puncak kepala wanita itu.
Rey melepaskan pelukan nya dan menatap mata Bella.
“Kau tadi mau bicara apa?” tanya Bella
“Chelsea akan menikah.” Ucapan Rey berhasil membuat Bella membelalakkan mata nya dengan sempurna.
“Dari mana kau tau? Aku yang sahabat nya saja tidak tau,”
“Ronald baru saja melamar nya tadi,”
“Ronald sahabat mu itu?”
“Ya, dan seperti nya Minggu depan mereka akan melangsungkan pernikahan,”
“Kenapa cepat sekali?”
“Ini sudah terlalu lama. Ronald sudah memendam perasaan nya pada Chelsea hampir 10 tahun. Jadi, apa itu masih terbilang cepat?” Bella tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan oleh Rey.
“Benarkah, Rey?” Rey pun mengiyakan nya.
“Kalau aku jadi Ronald. Mungkin aku sudah melupakan Chelsea, bagaimana bisa Dia memendam perasaan nya selama 10 tahun?” ucap Rey.
“Itu menandakan kalau Ronald adalah tipe pria setia, Rey.” Rey merasa seperti kata-kata itu sangat berbanding terbalik dengan nya.
“Rey, apa kau tau? Aku memendam perasaan padamu selama hampir 20 tahun. Sejak kau mengatakan kalau kau akan menikahiku, sejak itulah aku tidak pernah membuka hati ku lagi untuk siapa pun. Aku selalu menunggu mu, Rey. Walaupun saat itu kita masih sangat kecil untuk mengetahui tentang pernikahan, tapi sampai sekarang aku masih mengingat nya. Aku tau, kau pasti tidak ingat kejadian itu sama sekali,” batin Bella.
“Rey, aku mengantuk. Ayo kita tidur!” ajak Bella sambil beranjak dari duduk nya.
“Ayo!” Rey langsung mengangkat tubuh Bella dan membawa nya ke atas ranjang. Bella terkejut dengan reaksi Rey yang tiba-tiba menggendong nya seperti itu.
Setelah membaringkan Bella di atas ranjang, Rey langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaian nya dengan piyama tidur.
Rey dan Bella sudah berada di atas ranjang, Rey memperhatikan wajah istrinya dengan seksama.
“Menghadap lah kemari! Aku akan memeluk mu,” Tanpa berfikir panjang, Bella langsung membalikkan tubuh nya menjadi menghadap ke arah Rey. Rey menarik tubuh Bella agar masuk ke dalam pelukan nya.
Cup
“Good night, Bella.” Ucap Rey sambil mengecup sekilas bibir Bella. Bella hanya diam tak bergeming, lalu ia menenggelamkan wajah nya ke dalam dada bidang Rey, dan tertidur.
***
Pagi ini Rey tidak pergi ke rumah sakit, karena semalam Rey sudah berjanji akan mengantarkan Bella ke makam mama nya. Mereka telah rapi dengan pakaian bewarna Hitam yang menempel di tubuh mereka.
“Ayo kita berangkat!” ajak Rey dan Bella pun mengangguk.
“Bi, kami berangkat dulu ya!” pamit Bella sambil menyalami tangan Bi Ira.
“Hati-hati ya, Nak!” ucap Bi Ira sembari mengelus puncak kepala Bella. Bella merasa sangat senang di perlakukan seperti itu oleh Bi Ira.
Rey pun ikut menyalami tangan Bi Ira. Setelah itu mereka langsung berjalan menuju mobil.
Rey melajukan mobil nya menuju pemakaman.
Setelah hampir 3 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di pemakaman, tempat dimana mama Bella di makamkan.
Rey dan Bella turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam pemakaman tersebut.
Sampai lah mereka di depan sebuah makam. Bella berlutut di depan makam tersebut dan memegang nisan yang bertuliskan Cindy Naomi Pamela dan terdapat sebuah foto di sana.
“Mama … hari ini Bella datang bersama suami Bella, Ma. Laki-laki yang sangat Bella cintai, lelaki yang selama ini selalu Bella ceritakan pada mama lewat mimpi. Bella berharap mama bisa bahagia karena melihat Bella sudah bahagia disini, Ma. Bella sayang mama, dan Bella sangat merindukan, Mama.” Ucap Bella dalam hati.
Rey pun ikut berlutut di samping Bella.
“Ma … saya Rey, menantu mama. Rey janji akan membuat Bella bahagia ma, Rey janji akan menyayangi Bella. Mama yang tenang disana, ya. Tenang saja, Bella disini ada Rey yang akan menjaga nya.” Tutur Rey dalam hati sambil memandang wajah mama Bella dari foto yang tertempel disana.Rey sedikit terkejut melihat nama belakang dari mama Bella, karena setau Rey, Bella tidak pernah memakai nama belakang nya.
“Sudah sayang. Ayo kita pulang!” ajak Rey dan Bella pun mengiyakan nya.
Di dalam mobil, mereka hanya diam. Bella nampak masih bersedih karena harus meninggalkan makam mama nya.
“Sayang,” Bella langsung menoleh ke arah Rey.
“Apa nama belakang mu itu, Pamela?” tanya Rey yang dari tadi sudah penasaran. Bella pun mengangguk.
“Bukan nya Pamela itu nama perusahaan terbesar yang berada di kota A?” Bella pun kembali mengangguk.
“Jadi, kau–“
“Iya, Rey. Karena perusahaan itu juga, papa meninggalkan kami,” Bella memotong perkataan Rey. Terlihat air mata yang dari tadi ia bendung, kini sudah mengalir membasahi pipi nya.
Melihat Bella menangis seperti itu, Rey langsung meminggirkan mobil nya dan berhenti.
Di pegang nya dagu Bella dan di arahkan nya wajah wanita itu menghadap ke arah nya. Rey menatap lekat mata Bella dengan tatapan lembut.
“Bella … dengarkan aku! Aku akan terus ada di samping mu, aku akan slalu menjagamu. Jadi, jangan pernah lagi pikirkan orang-orang yang sudah membuat mu terluka.” Rey mengarahkan tangan nya untuk menghapus air mata yang mengalir di pipi Bella.Di kecup nya kedua mata istri nya itu secara bergantian, lalu Rey menarik Bella ke dalam pelukan nya. Ia menciumi puncak kepala Bella berkali-kali, untuk menenangkan tangisan wanita itu.
Ia tidak mau menanyakan perihal papa nya Bella saat ini, karena ia tidak mau membuat istrinya itu semakin terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wedding
RomanceRheynaldi Vincent Smith atau yang biasa di kenal dengan Rey adalah seorang dokter muda, berwajah tampan namun sedikit cuek. Rey dipaksa oleh ibu nya menikahi wanita yang merupakan sahabat dari kekasih nya sendiri. Di awal pernikahan, Rey selalu saj...