Rey masih melihat Bella yang kagum terhadap pemandangan yang ada di hadapan nya saat ini.
“Tuan, Nyonya, ini adalah grand palladium white island,“ ucap supir yang mengantar mereka tadi.
“Tuan dan nyonya akan tidur di resort ini selama 3 hari kedepan.“ Sambung nya lagi.
“Apa yang dia katakan?“ Rey melihat ke arah Bella.
“Kita akan menginap disini untuk 3 hari kedepan.” Jawab Bella.
“Sejak kapan aku menjadi translator mu!“ protes Bella.
“Sejak hari ini.“ Jawab Rey santai.
“Enak saja kau!“
“Mari saya antar ke dalam, Tuan, Nyonya!” Bella hanya mengangguk dan mengikuti dari belakang, begitu juga dengan Rey dan segala kebingungan nya.
“Sial … sepertinya aku harus belajar bahasa Spanyol. Memalukan sekali jika seperti ini!“ gumam Rey dalam hati.
***
“Ini kamar kalian, Tuan, Nyonya!“ seru nya sambil menunjuk ketika sudah sampai di depan salah satu kamar.
“Dan ini kartu kamar nya, Tuan!“ lanjut nya sambil menyodorkan kartu kamar tersebut kepada Rey. Rey pun menerima nya.
“Terima kasih, Pak.“ Ucap Rey tanpa sadar menggunakan bahasa Indonesia.
“Sama-sama, Tuan.“ Jawab sopir tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia juga, yang membuat Rey langsung menatap nya penuh keheranan.
“Tunggu! Kau bisa berbicara dengan menggunakan bahasa indonesia?“ tanya Rey yang bingung dengan lelaki yang ada di hadapan nya saat ini.
“Tentu saja, Tuan. Saya juga berasal dari Indonesia.“ Jawab nya sambil tersenyum tanpa merasa bersalah.
“Lalu kenapa kau berbicara menggunakan bahasa Spanyol dari tadi? Membuat ku bingung saja!“ cetus Rey.
“Maaf, Tuan. Saya hanya menyesuaikan dengan nyonya Bella.“ Lelaki itu berbicara sambil melihat ke arah Bella. Rey menoleh ke arah Bella dan memelototkan mata nya, dan Bella pun hanya membalas nya dengan senyuman.
“Kau sudah tau?“ tanya Rey. Bella tersenyum dan mengangguk.
“Kenapa kau tidak memberitahu ku?“ ucap Rey kesal.
“Karena kau tidak bertanya.”
“Kalian berdua sama saja, sama-sama menyebalkan!“ Rey langsung membuka pintu kamar tersebut dan masuk kedalam nya, meninggalkan Bella dan supir itu dalam keadaan kesal.
“Nyonya, saya permisi dulu. Jika ada masalah, nyonya bisa hubungi saya. Minta saja nomor saya dari nyonya Shinta.“ Pamit nya.
“Baik, Pak. Sekali lagi terima kasih ya, Pak.” Lelaki tersebut mengangguk sopan lalu pergi meninggalkan Bella. Bella pun masuk ke dalam kamar tersebut dan mengunci pintu nya lalu berjalan masuk menyusul Rey.
***
Terlihat Rey sedang membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur. Bella berjalan melewati Rey menuju jendela.
Bella melihat pantai yang terlihat sangat jelas dari jendela resort tersebut, ia langsung menoleh ke arah Rey.
“Rey, ayo main keluar!” ajak Bella. Akan tetapi Rey hanya diam.
“Rey, ayo lah! Rey, apa kau masih marah padaku?“
“Jangan berbicara pada ku!“ cetus Rey.
“Kau ini, begitu saja marah!“
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wedding
RomanceRheynaldi Vincent Smith atau yang biasa di kenal dengan Rey adalah seorang dokter muda, berwajah tampan namun sedikit cuek. Rey dipaksa oleh ibu nya menikahi wanita yang merupakan sahabat dari kekasih nya sendiri. Di awal pernikahan, Rey selalu saj...