2 hari telah berlalu dari hari dimana Rey dan Bella berkunjung ke makam ibu nya Bella. Malam itu Bella menerima telepon dari Kia.
"Bella ... aku telah merencanakan sesuatu untuk mencelakakan Rey. Aku telah menyabotase mobil milik nya yang akan membuat nya celaka. Kau akan tau akibat nya jika berani bermain-main dengan ku Bella." Panggilan telepon tersebut langsung terputus, bahkan Bella belum sempat mengatakan apa pun. Bella masih diam memikirkan kata-kata Kia.
Rey baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung berjalan menghampiri Bella yang masih terdiam di tempatnya.
"Sayang, ada apa?" Rey memeluk Bella dari belakang, ia melingkarkan tangan nya ke pinggang wanita itu. Bella terlonjak kaget ketika melihat tangan yang melingkar di pinggang nya.
"Rey," ucap Bella lirih.
"Iya sayang, ada apa denganmu?" Rey memutar tubuh Bella menjadi menghadap ke arah nya. Bella hanya menunduk.
"Rey, apa kau besok pergi ke rumah sakit?" Rey pun mengangguk.
"Rey, apa aku boleh meminjam mobil mu besok?" Rey mengerutkan kening nya.
"Kau mau kemana sayang?"
"Aa ... ehmm ... aku, aku mau mengunjungi ibu, Rey." Ucap Bella gugup. Rey sedikit bingung melihat Bella yang seperti itu.
"Ya sudah, besok sebelum berangkat ke kantor, aku akan mengantarmu terlebih dulu."
"Tidak, Rey! " bantah Bella. Rey semakin bingung melihat reaksi Bella.
"Kenapa?"
"Ehmm itu, maksud ku Rey, rumah sakit dan rumah ibu kan berlawanan arah,"
"Sudah lah jangan khawatir! Bagiku, kau dan ibu adalah prioritas ku saat ini." Bella begitu terharu mendengar ucapan Rey, namun ia juga takut dengan apa yang di katakan oleh Kia.
Pagi itu, Rey dan Bella sudah bersiap-siap. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Rey mengantarkan Bella terlebih dahulu ke rumah ibu nya.
Rey melajukan mobil nya meninggalkan pekarangan rumah mereka.
"Rey," Rey pun memutar lehernya untuk melihat Bella.
"Rey, jangan terlalu terburu-buru membawa mobil nya, santai saja, Rey!" ujar Bella. Lagi-lagi Rey bingung melihat sikap Bella yang seperti itu.
"Kenapa, apa kau takut?" Bella pun mengangguk. Rey menggenggam erat tangan Bella lalu di cium nya tangan tersebut, tangan nya yang sebelah lagi masih ia pakai untuk memegang kemudi mobil nya.
"Tenang lah! Selama aku ada disini, tidak ada yang perlu kau takutkan." Bella merasa senang dengan ucapan Rey. Tapi, kali ini yang seharusnya di khawatirkan itu Rey, bukan dirinya.
Saat hendak menghentikan mobil nya, rem mobil itu tiba-tiba saja tidak berfungsi. Rey tetap tenang, ia takut kalau Bella tau, Bella akan menjadi semakin takut.
"Apa Bella memang sudah mempunyai firasat, kalau hal ini akan terjadi?" batin Rey.
Dengan perlahan, Rey mengurangi kecepatan mobil nya, untung saja tadi Bella sudah memperingatkan nya untuk tidak terburu-buru.Akhirnya Rey dan Bella sampai dengan selamat di rumah Bu Shinta.
Bella turun dari mobil tersebut dan menutup kembali pintu mobil itu.
"Sayang, aku tidak mengantarkan mu ke dalam, ya. Titip salam untuk ibu!" Bella pun mengangguk.
"Rey, berhati-hati lah!" ucap Bella memperingati, Rey pun tersenyum.Rey memutar mobil nya meninggalkan Bella yang masih menatap nya dengan tatapan nanar.
"Ya Tuhan, tolong lindungi Rey. Aku tidak mau sesuatu terjadi lagi pada nya, sudah cukup dia merasakan sakit." Batin Bella sambil terus berdo'a supaya Rey selamat sampai rumah sakit.
"Apa yang terjadi dengan mobil ini, bukan nya Minggu lalu aku baru menyervis nya di bengkel, dan tidak ada masalah sama sekali. Untung saja Bella memperingatkan ku. Kalau tidak, aku tidak tau apa yang akan terjadi pada kami tadi." Ucap Rey sambil masih fokus mengendarai mobil nya.
Rey menghentikan mobil nya, ia mengeluarkan ponsel yang terselip di saku celana nya. Rey mencari nomor montir yang tersimpan di daftar kontak nya, lalu menelpon montir tersebut supaya datang dan memperbaiki rem mobil nya.***
4 hari berlalu, setelah kejadian rem mobil Rey yang blong, Rey semakin berhati-hati. Ia takut kalau itu adalah jebakan untuk mencelakakan nya.
Hari ini adalah hari pernikahan Chelsea dan Ronald. Rey dan Bella tengah bersiap-siap untuk pergi ke pesta tersebut.
"Rey, bagaimana penampilan ku?" ucap Bella sambil mengembangkan senyum nya ke arah Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wedding
RomanceRheynaldi Vincent Smith atau yang biasa di kenal dengan Rey adalah seorang dokter muda, berwajah tampan namun sedikit cuek. Rey dipaksa oleh ibu nya menikahi wanita yang merupakan sahabat dari kekasih nya sendiri. Di awal pernikahan, Rey selalu saj...