Pil kontrasepsi

204 11 1
                                    

Bella sedang berbaring di sofa ruang tamu sambil mendengarkan musik.

Tiba-tiba saja bel rumah nya berbunyi. Bella segera menuju pintu dan menggapai handle pintu tersebut lalu membuka nya.

Ketika Bella membuka pintu tersebut, betapa terkejut nya ia ketika melihat yang datang adalah sahabat-sahabat nya.

"Bella," Chelsea dan Lily langsung berhambur memeluk Bella. Bella masih diam tak bergeming, ia masih tidak percaya dengan apa yang saat ini di lihat nya.

Sahabat nya yang sudah 6 tahun ini tidak pernah di lihat nya, akhirnya datang berkunjung ke rumah nya.

"Bella, ada apa denganmu? Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak suka kami datang kesini? " Chelsea menghujani beberapa pertanyaan pada Bella yang masih diam melihat sahabat nya.

Tidak terasa, pipi Bella yang awal nya mengering kini sudah basah akibat air mata nya yang mengalir di pipi.

"Bella, kenapa kau menangis? Apa kau tidak bahagia melihat kami?" Lily yang gantian bertanya karena melihat Bella hanya diam dan sekarang malah menangis.

Bella langsung memeluk kedua sahabat nya itu. "Apa kalian tau, aku sangat bahagia sekali bisa bertemu dengan kalian? Apa kalian tau ini adalah tangis kebahagiaan? Karena terlalu bahagia, aku jadi tidak bisa berkata apapun lagi. Yang ingin aku katakan saat ini adalah, aku sangat merindukan kalian," Tangis Bella memecah, begitu pula dengan kedua sahabat nya itu.

Mereka bertiga berpelukan sambil melepas kerinduan selama 6 tahun tidak bertemu. Sedangkan Kia hanya menatap mereka dari belakang dengan tatapan tidak suka.

Setelah tamat SMA, Chelsea dan Lily memutuskan untuk kuliah di Jerman. Mereka sama-sama menjadi dokter seperti Bella, Kia dan Rey, karena mereka sudah pernah berjanji, kalau mereka kuliah nanti, mereka akan mengambil pekerjaan yang bisa menolong nyawa orang lain.

Bella berhenti kuliah karena tidak mempunyai biaya, sedangkan Kia berhenti kuliah karena ia pergi dari rumah orang tua nya, untuk membalaskan dendam nya kepada Bella.

Bella menyuruh ketiga sahabat nya itu untuk masuk.

***

"Kapan kalian kembali dari Jerman?" tanya Bella ketika mereka sudah duduk di sofa ruang tamu.

"Bella, aku sedikit haus," Bukan nya menjawab pertanyaan Bella, Lily malah tersenyum sambil mengatakan kalau ia ingin minum.

Chelsea memukul pelan lengan Lily yang membuat wanita itu meringis.
"Kau ini, tidak berubah dari dulu ya!" ucap Bella sambil berlalu menuju dapur untuk membuatkan minuman untuk sahabat nya.

Bella kembali dari dapur membawa nampan yang berisi 4 gelas minuman dan makanan ringan.

"Kemarin." Ucap Lily ketika selesai minum.

"Iya, Bella. Kami sangat merindukan mu, makanya kami langsung datang kemari dan mengajak Kia," Chelsea ikut menimpali.

Mereka berbincang-bincang tentang bagaimana kehidupan Chelsea dan Lily selama di Jerman. Bella tidak memperdulikan Kia, ia hanya fokus dengan kedua sahabatnya itu. Ia masih kecewa dengan apa yang telah di lakukan Kia.

Tidak terasa waktu sudah menjelang sore, tetapi mereka masih saja asik mengobrol, mungkin karena sudah lama tidak bertemu.

Sampai akhir nya terdengar suara seseorang yang sedang memencet bel. Bella langsung beranjak pergi untuk membukakan pintu.

Terlihat disana seorang lelaki tampan dengan tas kerja yang sedang di pegang nya di tangan sebelah kanan. Ya, itu adalah Rey, suami Bella.

Bella langsung mengambil tas kerja Rey dari tangan nya dan mencium punggung tangan suaminya itu. Rey mendekatkan bibir nya ke kening Bella, lalu menciumnya sedikit lebih lama.

Unwanted WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang