BAB 15

588 58 4
                                    

Atmadja Food Company

Freya mengedipkan mata berulang-ulang. Tak percaya setelah tiga tahun lebih berlalu Christy yang merupakan mantan kekasih bosnya kembali datang.

Entahlah, apakah kedatangan Christy kali ini akan membawa hal baik atau malah sebaliknya.

"Freya"

"Ya bu bos?"

"Kenalin, dia Christy. Teman saya"

"Freya"

"Christy"

Tangan yang saling menjabat itu menautkan alis kanan Freya. Mengapa Gita mengenalkan Christy sebagai teman bukan mantan pacar?

Mungkinkah Gita lupa jika dirinya tahu banyak tentang Atmadja dan rahasia keluarga mereka?

***

"Lo napa murung gitu Niel?"

"Gak papa"

"Kak Gita baru ada tamu ya Niel? Soalnya waktu gue jemput lo tadi, gue sempat ngeliat mobil putih parkir di halaman rumah kak Gita"

Topik obrolan yang ingin Cornelia hindari terpaksa diungkit.

"Iya"

"Siapa?"

Cornelia mengedikkan bahu.

"Bukan urusan gue"

"Mencium aroma kecemburuan" goda Flora.

Ckit

Dug

"Aduh" Cornelia meringis.

Kening Cornelia terpentok dashboard mobil Flora. Melayangkan tatapan tajam, Flora membentuk huruf 'v' dengan jari telunjuk dan tengahnya.

"Gila lo Flo! Bilang-bilang kek kalau mau berhenti, jangan ngerem dadakan!"

"Salahin pacar lo tuh tau-tau nongol. Untung mobil gue aman sentosa"

Tuk tuk tuk

Bunyi kaca mobil yang diketuk dari luar memaksa Flora untuk turun.

"Mana Oniel?"

Khawatir terjadi keributan, Cornelia ikut keluar. Bisa bahaya kalau Flora dan Reva sampai adu mulut.

"Reva, ngapain?"

"Cari mati kalik" lirih Flora.

"Ayo" ajak Reva menggandeng Cornelia.

"HEH REVA! MAU LO BAWA KEMANA TEMEN GUE?!" teriakan Flora, Reva abaikan.

"REVA"

***

Gita memutar bolpoin bewarna keemasan miliknya. Bayangan ketika Cornelia mengambil first kiss-nya menimbulkan rona merah alami di kedua pipi Gita.

"Kak"

"..."

"Kak Gita"

Bahunya bergerak maju-mundur, mengembalikan kesadaran Gita yang berkelana kemana-mana.

"Hayo kakak ngelamun apa sampai merah gitu pipinya" goda Christy.

"Enggak ngelamunin apa-apa"

"Kamu mau makan siang dimana?" imbuh Gita mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ummm mana ya?"

Memasang ekspresi berpikir, Gita terkekeh. Christy tetaplah orang yang sama. Anak kecil menggemaskan.

"Edzard Cafe kak"

Mendengar nama Edzard Cafe disebut, sontak Gita kaget. "Hah?"

"Kak Gita kayak keong ih, hah hah mulu" kesal Christy bersedekap.

SurabayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang