Chapter 8

6.5K 684 117
                                    

"Hyung, maaf merepotkanmu," kata Jisung saat mereka berjalan ke asrama siswa.

Jungkook tersenyum tipis dan mengelus kepala adiknya. "Aku ini Hyung-mu, keluargamu. Aku sama sekali tidak merasa direpotkan, Sayang."

Saat Jisung mengangguk dan ingin mengatakan sesuatu, telepon Jungkook tiba-tiba berdering. Dia memandang si penelepon, tersenyum meminta maaf pada adiknya, dan menjawab, "Halo? Aku akan pulang sebentar lagi."

"Apa kau lembur hari ini? Tumben tidak pulang cepat."

"Ya, aku sedang lembur," kata Jungkook sambil melirik Jisung.

"Oke, aku menunggumu di lantai bawah gedung kantormu."

Taehyung mengangkat kepalanya untuk melihat gedung kantor yang gelap gulita, tanpa ekspresi.

Mendengar itu, Jungkook menyadari bahwa kebohongannya sudah terungkap. Dia tertegun sejenak, lalu merendahkan suaranya dan berkata, "Victor, tunggu sebentar. Aku akan meneleponmu kembali."

Dengan cepat dia menutup telepon, dan menoleh untuk melihat Jisung yang diam-diam menunggunya.

Dia mengelus kepala adiknya lagi dan berkata, "Suamiku menelepon."

"Apa Victor Hyung mendesakmu untuk segera pulang? Kalian berdua sangat dekat," ucap Jisung dengan tatapan iri.

Jungkook tidak pernah mengatakan kepada ibu dan adiknya bahwa dia dipaksa menikah dengan Victor. Dia takut mereka akan sedih jika mengetahuinya, jadi dia selalu menggambarkan pernikahannya dengan Victor sebagai hasil dari cinta sejati, jadi dia hanya bisa tersenyum canggung dan berkata, "Ya."

Mereka berdua kembali berjalan hingga sampai di asrama siswa yang sepi.

Jungkook menghentikan langkahnya, dia tersenyum dan bertanya, "Apa uangmu masih ada? Ingin aku tambahkan?"

Jisung menggelengkan kepalanya dan berkata dengan bijaksana, "Uangku masih banyak. Jangan khawatir, Hyung. Aku bukan orang yang suka menghabiskan uang."

Jungkook menghela napas lega. "Baguslah kalau begitu."

Dia melambaikan tangannya pada Jisung dan berkata, "Aku pergi dulu. Belajarlah dengan giat!"

Setelah Jisung menghilang di belokan, dia dengan cemas menelpon Victor. "Halo? Victor, kau harus pulang."

"Kenapa? Apa kau tidak ada di kantor?"

"Ya, maaf, aku berbohong padamu."

Jungkook menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dari asrama. Dia tanpa sadar menendang batu kecil di jalan dan menjelaskan, "Aku sebenarnya sedang di sekolah adikku. Dia ada masalah."

"Oh? Apa dia anak dari mantan istri ayahmu? Kalau tidak salah namanya Jisung?"

Jungkook membeku. Dia lupa jika sekarang sedang menyamar sebagai Jinhyuk.

Dia menggigit bibir bawahnya dan menjawab, "Ya."

"Dia bukan adik kandungmu. Kenapa kau harus mengurusi urusannya?"

"Aku kebetulan lagi free, jadi aku mampir."

"Oke, aku masih di luar. Aku akan datang menjemputmu. Tunggu aku di depan gerbang sekolah."

Taehyung tidak terus memojokkan istrinya, tapi dia berkata dengan nada yang tidak bisa ditolak.

"Oke, aku akan menunggumu."

Jungkook berjalan ke gerbang sekolah. Dia Melihat-lihat jalan sebelum kemudian menemukan tempat yang cocok untuk berdiri.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, Jungkook melihat sosok tinggi berjalan dengan langkah lebar di ujung jalan, jadi dia dengan buru-buru berlari menghampiri pria itu.

Replacement ⟪Taekook⟫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang