Chapter 16

5.4K 637 110
                                    

Setelah mereka berdua pergi, Jungkook mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan keluar.

Wanita itu mengabaikannya dan menyalakan keran untuk mencuci tangan.

Jungkook diam-diam melirik wanita itu beberapa kali. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak tahu bagaimana harus memulainya.

Sementara dia tampak ragu, wanita itu sudah mengeringkan tangannya dan bersiap untuk kembali bekerja.

"Tunggu."

Wanita itu memutar kepalanya. Wajah halusnya yang mengenakan kacamata berbingkai emas, menatap Jungkook tanpa ekspresi.

"Terima kasih untuk yang tadi," katanya dengan pipi yang memerah dan mata yang berbinar saat menatap wanita itu.

"Hm."

Jungkook tersenyum canggung. Setelah hening sejenak, dia dengan hati-hati bertanya, "Kenapa kau membantuku? Setelah mendengar rumor yang tersebar di perusahaan, bukankah kau seharusnya membenciku?"

Wanita itu menurunkan bulu matanya dan perlahan menjelaskan, "Aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan temanmu."

"Percakapan?" tanyanya bingung.

"Kau mengobrol dengan temanmu tentang suamimu. Aku pikir kau adalah orang yang baik."

Setelah mengatakan itu, dia tidak memberi Jungkook kesempatan untuk menjawab dan berbalik untuk pergi.

Sedangkan Jungkook mengingat kembali percakapannya dengan Bambam yang saat itu membahas tentang Victor yang membeli pakaian baru.

Pipinya memerah.

Dengan fakta ini, mood Jungkook semakin membaik. Dia tidak terlalu mempedulikan gosip di perusahaan, karena dia lebih peduli tentang siapa wanita yang membantunya tadi.

•••

Saat makan siang, Jungkook dan Bambam membuat janji temu di cafetaria. Begitu dia sampai di sana, dia melihat Bambam sudah duduk di mejanya dengan tatapan cemas, Jungkook tahu bahwa ada sesuatu yang ingin pemuda itu katakan padanya.

Dia mencubit pipi Bambam dengan gemas dan berkata, "Kenapa menatapku seperti itu? Maaf saja, aku sudah punya suami."

Bambam mendorong tangan Jungkook menjauh. "Jangan dicubit, kau menghapus riasan wajahku."

Lalu dia menghela napas. "Apa kau baik-baik saja? Maksudku, dengan gosip yang saat ini sedang tersebar di perusahaan. Oh iya, apa kau sudah sembuh? Aku mau menjengukmu, tapi suamimu bilang kau sedang tidur, jadi aku tidak berani mengganggumu."

"Aku baik-baik saja. Aku sudah sembuh. Victor merawatku selama dua hari terakhir. Kau lihat! Dia tidak bisa diandalkan seperti yang kau katakan."

Memikirkan dua panggilan telepon yang dia lakukan dengan Victor, Bambam dengan enggan mengangguk setuju.

"Oh iya, apa Victor benar-benar menghajar Daniel sampai masuk rumah sakit?"

Jungkook menghela nafas dan mengangguk. Dia tidak tahu masalah apa yang akan ditimbulkan Daniel setelah dia keluar dari rumah sakit.

"Kookie, mungkinkah terakhir kali Daniel juga dipukuli oleh Victor?" Bambam menatap Jungkook dengan curiga.

Dia tidak keberatan Victor memukuli Daniel. Bahkan dia ingin memberi pria itu acungan jempol karena sudah melindungi sahabatnya.

Setelah mendengar pertanyaan Bambam, Jungkook menggelengkan kepalanya dengan brutal. Yang dia tahu pelakunya adalah Jimin, bukan Victor.

"Baiklah!" Bambam sedikit kecewa, lalu, dia berkata kepada Jungkook, "Jangan menganggap serius kata-kata wanita penggosip itu. Mereka iri padamu karena mereka melihat kontrakmu ditandatangani oleh klien. Andai aku bisa menghajar mereka semua, akan aku buat mereka semua bungkam."

Replacement ⟪Taekook⟫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang