Chapter 20

5.8K 657 121
                                    

Begitu Jungkook memasuki kantor, dia melihat ada banyak orang yang menatap dirinya. Sepertinya kedatangannya sudah ditunggu sedari tadi.

"Welcome, Mr. Jeon yang meremehkan berlian! Cepat tunjukkan pada kami apa yang dibelikan suamimu," kata Wanita berambut pendek itu menatap Jungkook dengan angkuh.

Jungkook tersenyum. Dia berpura-pura mengusap rambutnya ke belakang, bermaksud untuk memperlihatkan gelang giok yang ia kenakan di tangan kirinya.

"Selamat pagi," sapanya pada semua orang.

"Oh my god! Jungkook, apa itu hadiah yang diberikan suamimu? Gelang giok yang sangat indah!" Seorang rekan kerja berjalan ke sisi Jungkook dan berseru pada gelang giok yang pemuda itu kenakan.

Sejak zaman kuno, emas dan batu giok merupakan barang warisan yang berharga. Perhiasan emas dan batu giok sudah cukup untuk menunjukkan kecantikan seseorang. Bayangkan jika seorang wanita cantik mengenakan gelang giok dan menari dengan anggun di depanmu, betapa anggun, menawan, dan cantiknya dia?

Menggunakan gelang giok sebagai objek cinta juga mengungkapkan rasa posesif yang tersirat dari sang kekasih.

Oleh karena itu, nilai gelang giok jauh lebih tinggi daripada berlian.

Jungkook mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Ya, menurutku ini juga sangat indah."

Satu demi satu, rekan kerjanya di kantor mulai berdatangan, mengepungnya seperti semut.

"Jungkook, gelangmu terlihat sangat mahal! Apa itu diturunkan dari keluarga suamimu?"

Jungkook menggelengkan kepalanya. "Aku tidak yakin. Dia memberikannya padaku saat kami menikah."

"Aku dengar, batu giok yang sangat bagus tidak ternilai harganya. Gelang giokmu terlihat sangat megah. Berapa harganya?" tanya seorang rekan pria. Dia juga tertarik dengan gelang giok di tangan pemuda itu.

Jungkook tersenyum tipis. "Aku tidak yakin dengan harganya."

Di tengah gelombang pujian, suara sumbang tiba-tiba terdengar.

"Tidak yakin dengan harganya? Jangan bilang gelangmu palsu?"

Jungkook mendongak dan melihat Tarra berjalan melewati pintu kantor.

Tarra tidak melihat gelang Jungkookbay the way, tapi dia kemarin sempat mendengar tentang Jungkook yang akan membawakan hadiah pernikahan dari suaminya ke perusahaan. Jadi, dia datang pagi-pagi sekali untuk melihat pemuda itu mempermalukan dirinya sendiri.

Jungkook yang melihat kedatangan Tarra, seketika senyuman di wajahnya langsung menghilang. Dia bahkan ingin berbalik dan segera pergi. Berdebat dengan Tarra sedikit merepotkan.

"Kenapa? Takut? Oh, jadi yang aku katakan tadi benar, tentang kau yang memamerkan barang palsu kepada semua orang."

Tarra berhenti sejenak sebelum menambhakan, "Kalian di sini untuk bekerja, bukan untuk pamer! Jika kau ingin pamer, kau bisa memamerkan prestasimu!"

Dia menatap tajam ke arah orang-orang di sekitar Jungkook, dan bahkan memelototi mereka yang sebelumnya memuji gelang indah pemuda itu.

Namun, perkataan Tarra hampir membuat Jungkook tertawa. Dia adalah seseorang yang menyalahgunakan wewenangnya untuk menggertak karyawan.

"Supervisor Kim, ini belum waktunya untuk bekerja. Jadi suatu kebebasan bagiku untuk mengobrol dengan rekan-rekan yang lain," kata Jungkook sambil tersenyum.

Tarra kaget dan tanpa sadar melirik jam di pergelangan tangannya. Benar saja, saat ini jam masih menunjukkan pukul 07:52 pagi. Itu belum waktunya untuk bekerja. Tapi bukan Tarra namanya jika mengaku kalah di depan Jungkook.

Replacement ⟪Taekook⟫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang