🍁 After Rain Chapter 18 🍁
Tiga puluh menit setelah matahari undur diri dan digantikan sang rembulan, saat itulah Judhy kedatangan tamu yang cukup mengganggu ketenangan hidupnya. Gadis itu hanya bisa bersabar dan pasrah karena bukan hanya Prima cs dan Jezrine cs, melainkan Jeran serta kedua rekan cowok itu juga datang.
"Masuk," ucap Judhy setengah enggan.
"Mukanya tidak bisa ya, sedikit lebih ramah pada tamu. Tamu kan, raja." Avril bergumam, lalu mengambil duduk padahal belum diminta. Alisnya bertaut begitu menyadari keberadaan Arin duduk di sofa tunggal.
"Dia juga ikut, tidak boleh?" Judhy menjawab kebingungan Avril.
"Ini rumahmu, jadi kau penguasanya. Kami tidak keberatan Arin bergabung." Prima yang jawab, lalu melanjutkan, "Tapi ... kau juga tidak keberatan kan, mereka ikut?" Prima menengok Jeran cs di belakangnya.
Ketiga cowok itu meringis saat ditatap Judhy tak biasa.
"Anggap saja rumah sendiri." Judhy kemudian berlalu menuju dapur untuk mengambil gelas tambahan.
Sementara para tamunya berebut tempat duduk. Karena tidak kebagian tempat, Jeran cs duduk di bawah. Bersamaan dengan itu Judhy kembali membawa gelas dan cemilan ringan.
"Mana orang tuamu?" Jezrine gatal bertanya saat Judhy memindahkan gelas dari nampan ke meja.
Sayangnya, jawaban Judhy hanya menatap Jezrine dengan aura yang memancarkan agar cewek itu tidak bertanya lagi.
"Belum pulang. Biasanya larut malam baru pulang." Arin yang jawab.
"Oh ...."
"Bagaimana langsung ke acaranya saja? Biar tidak kemalaman," saran Judhy.
"Setuju." Prima kemudian mengeluarkan sosis dari kantong plastik yang dibawanya.
Jezrine tak mau kalah, dia mengeluarkan jagung yang terbungkus plastik berukuran sedang serta daging sapi yang masih tersegel dalam kemasan.
Detik itu juga, Arin dan Judhy saling melirik, bertukar pikiran. "Niat sekali mereka," pikir keduanya.
Kemudian, Arin berucap, "Kalau begitu aku ambil pisau dan talenan. Lalu kalian ... buat bara api." Arin menunjuk Jeran cs.
"Siap!" jawab ketiganya.
Karena masih diam di tempat, Jeran cs mendapatkan tatapan tak bersahabat dari para cewek.
"Kami butuh korek."
"Semuanya ada di luar. Ada di plastik bungkus arang." Prima memberitahu.
"Oke." Jeran lalu beranjak keluar diikuti kedua rekannya.
Setelah Arin kembali, mereka pun berbagi tugas, ada yang memotong daging, lalu membuat satai dari daging tersebut, juga ada yang menusuk sosis. Sisanya membuka kulit jagung. Tentunya, mereka melakukannya setelah mencuci tangan.
"Ngomong-ngomong ... Mas Krey kok enggak kelihatan, ya? Ke mana?" Alinzy memberanikan diri bertanya di tengah kesibukannya menusuk sosis.
"Mas Krey diminta keluar sama Judhy. Takut mengganggu sewaktu kalian di sini." Arin yang jawab karena Judhy terlihat enggan membuka mulut.
Di waktu bersamaan, Prima dan Jezrine saling melirik usai keduanya melihat Judhy yang kebagian membuat satai bersama dua rekan Jezrine.
"Kau ... tidak suka kami ke sini?" Jezrine bertanya hati-hati pada Judhy.
"Sedikit," balas Judhy.
"Kalau begitu lain kali kami akan lebih merepotkanmu lagi," ucap Prima.
"Tidak ada lain kali. Ini yang pertama ... juga terakhir." Judhy melihat Prima dan Jezrine bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 1 (END)
Подростковая литератураAfter Rain. Kisah para remaja dengan segala luka dan tawanya. ___ Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalo mau ngikutin ceritanya sampe tamat bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, mending mundur dari awal. ✌️ ___ Keterangan: Gambar...