🍁 After Rain Chapter 16 🍁
Jeran yang tengah menikmati waktu istirahat di kantin dan sedang menyesap es coklat dikejutkan oleh dua rekannya. Mereka datang terengah seolah habis ikut lomba lari. Bahkan, keringat tampak bercucuran dari wajah keduanya. Tanpa persetujuan dari sang pemilik, salah satu dari mereka merebut gelas besar dari genggaman Jeran. Dia menyesapnya langsung, kemudian direbut satunya lagi.
Melihat kedua rekan tak tahu dirinya itu, Jeran menatap mereka bergantian dengan sorot seolah setelah ini mereka akan habis di tangannya.
Satu rekan Jeran bernama Bimbim, meringis menyadari kesalahannya. Namun, dia buru-buru menjelaskan, "Maaf, Jer, kami kehausan. Tapi ini sebanding dengan informasi yang kami bawa."
"Kalau sampai tidak, kalian harus mentraktirku selama satu minggu."
Kedua rekan Jeran saling tatap, mempertimbangkan.
"Oke," sahut satunya lagi. Dia ... Hido.
"Jadi informasinya?" Jeran bertanya tanpa minat.
"Anak baru itu sedang berhadapan dengan Jezrine cs di belakang gedung kelas," jawab Hido cepat, yakin Jeran akan senang dengan informasi tersebut.
"Anak baru? Anak baru yang mana?"
Bimbim mengembuskan napas lelah. "Anak baru itu, Jer. Siapa lagi memangnya anak baru di sekolah ini?" jelasnya setengah enggan.
"Iya. Anak baru incaranmu itu. Siapa ya namanya, kalau tidak salah ...." Hido melihat Bimbim, meminta bantuan untuk menemukan nama yang dimaksud.
"Judhy!" sambung Bimbim, yakin.
Detik itu juga, Jeran menegapkan duduknya yang tadi bersandar. "Judhy? Jadi maksud kalian ... dia sedang berhadapan dengan Jezrine cs?"
Hido dan Bimbim kompak manggut.
"Gawat! Kenapa tidak bilang dari tadi?" Jeran kemudian melesat dan memberi perintah agar Hido dan Bimbim membayar tagihan makanan.
Detik berikutnya, Hido bertukar pandang dengan Bimbim. Mengerti akan tatapan Hido, Bimbim segera saja bangkit. Namun, dia kalah cepat oleh Hido. Akhirnya Bimbim membayar terlebih dahulu sebelum menyusul kedua rekan.
Sementara di sisi gedung kelas, tampak Prima cs mengintip dari sana. Lalu geng Amelyza yang terdiri dari empat cewek bergabung bersama mereka. Sontak, Avril yang berdekatan tepat dengan Amelyza melotot tidak suka.
"Ngapain kalian di sini?" tanya Avril sedikit nyolot.
"Yang ada juga kita kali yang nanya, ngapain kalian di sini?" balas Amelyza seraya menyilangkan tangan di depan dada.
"Ditanya malah balik nanya." Avril memutar bola mata malas.
"Ya jelas, untuk cari tahu apa yang mereka lakukan." Amelyza menunjuk kelima cewek di belakang gedung dengan gerakan kepala. "Mencari gosip itu kan sudah menjadi pekerjaan kami. Nah kalian? Tidak biasanya tertarik dengan urusan orang lain, sedang tidak ada kerjaan?"
"Berisik!"
Bersamaan dengan itu, Jeran melewati mereka, tetapi cowok itu memutuskan untuk mundur dan bergabung. Tidak lama, Bimbim dan Hido juga sampai. Kondisi keduanya tak jauh beda dengan Jeran, berkeringat.
"Mereka ...." Ucapan Jeran terputus karena napasnya yang masih memburu habis berlari dari kantin tadi. "Ah, maksudku ... Jezrine dan kedua sahabatnya itu belum melakukan apa pun pada Judhy, kan?"
"Tanya mereka." Amelyza menggerakkan kepala bermaksud menunjuk Prima cs saat Jeran menatapnya.
"Sejauh ini mereka belum melakukan apa-apa. Jadi sebaiknya kalian jangan berisik agar suara mereka bisa kita dengar," balas Prima pada Jeran sekaligus memberikan perintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 1 (END)
Fiksi RemajaAfter Rain. Kisah para remaja dengan segala luka dan tawanya. ___ Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalo mau ngikutin ceritanya sampe tamat bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, mending mundur dari awal. ✌️ ___ Keterangan: Gambar...