🍁 After Rain Chapter 17 🍁
Siang ini, Judhy dan Arin terpaksa mampir ke ruang OSIS untuk mengambil topi Judhy yang disita saat pemeriksaan. Di sana, ada Jezrine cs dan banyak siswa-siswi lain yang hendak melakukan hal serupa.
"Hay," sapa Jezrine ramah sembari mendekati Judhy yang sedang menunggu giliran.
Lantaran cukup ramai, mereka terbagi menjadi dua baris. Judhy dan Jezrine berada di barisan yang berbeda, tetapi bersisian. Sedangkan Arin menunggu di bangku yang ada di depan ruang OSIS.
"Mau mengambil apa?" tanya Jezrine pada Judhy.
"Topi." Judhy membalas sungkan.
"Sebagai perayaan hari ini kita berteman, nanti malam kau ada waktu? Mumpung malam minggu."
"Dia sudah membuat janji denganku." Prima yang datang dari arah samping barisan Jezrine tiba-tiba menyeletuk.
Jezrine santai menanggapi. "Ah, benarkah?" tanyanya menoleh pada Judhy yang mulai maju.
Sebelum menjawab, Judhy melihat Prima di belakang meja di hadapannya. Gadis Berbando putih itu pun hanya melihat sekilas Judhy, lalu meminta siswi yang hendak mengambil barang untuk menandatangani surat perjanjian.
"Ya." Judhy kemudian menoleh Jezrine. "Maaf, ya. Mungkin lain kali."
"Bagaimana kalau kami ikut bergabung dengan kalian?"
Detik itu juga, kegiatan Prima yang sedang membalikkan halaman buku perjanjian terhenti. Pancaran matanya menghunjam tepat pupil mata Jezrine.
"Boleh kan, Prim?"
"Terserah." Prima membalas tanpa minat, kemudian melanjutkan kegiatannya.
"Ck. Sial. Sepertinya aku terjebak perang dingin di antara mereka," batin Judhy.
Judhy segera saja membaca sekilas isi perjanjian. Di mana intinya menyatakan bahwa Judhy tidak keberatan apabila kedapatan kembali membawa barang-barang yang tidak diizinkan untuk dijual saat acara pentas seni.
Setelah menandatangani, Judhy mendapatkan topinya yang disita tadi pagi dari petugas OSIS.
"Sepertinya sebelum pukul tujuh kami akan datang ke rumahmu," ucap Prima pada Judhy.
"Kami?" batin Judhy. "Ah, iya, dia pasti akan datang dengan dua temannya. Begitu juga Jezrine," lanjutnya dalam hati.
"Kau tenang saja, seperti pesan yang aku kirimkan padamu, aku yang akan membawa sosis untuk acara nanti malam."
"Oke. Sampai ketemu nanti malam," balas Judhy ingin segera pergi dari tempat itu.
Prima tersenyum lembut. Gadis itu merasa senang karena rupanya Judhy cukup cerdas sehingga bisa bekerjasama dengannya. Padahal, Prima sama sekali belum tahu nomor ponsel Judhy. Jangankan mengirim pesan dan membuat janji, berkenalan secara langsung pun tidak pernah.
Judhy kemudian berlalu menghampiri Arin dan pergi dari sana.
Sementara Prima dan Jezrine kini berhadapan yang dihalangi meja. Keduanya saling mengunci tatapan satu sama lain.
"Silakan isi dan tandatangani surat perjanjiannya. Dan sering-seringlah membuat pelanggaran. Dengan begitu ... nilai sikapmu di mata para guru akan semakin jatuh." Prima berucap serius, ada seringai meledek yang dia tunjukkan.
Jezrine mendengkus santai. "Sayangnya ... orang yang akan menjadi sainganmu kali ini sepertinya bukan aku."
"Kalau bukan kau, lantas siapa?"
"Kau tahu jawabannya."
"Anak baru itu?"
"Bagus kalau kau sadar. Oh ya, ngomong-ngomong siang ini aku izin tidak bisa ikut rapat untuk persiapan perekrutan anggota inti OSIS baru. Biasa, ada kegiatan modeling."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 1 (END)
Ficção AdolescenteAfter Rain. Kisah para remaja dengan segala luka dan tawanya. ___ Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalo mau ngikutin ceritanya sampe tamat bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, mending mundur dari awal. ✌️ ___ Keterangan: Gambar...