🌱 After Rain Chapter 40 🌱
Prima tampak melamun, dia berdiri bersandar pada jendela kamar. Matanya tertuju pada tanaman hijau di bawahnya, tetapi tidak dengan pikirannya. Isi kepala gadis itu terus memutar memori kejadian di toilet sekolah. Dia menyesal sudah berbuat kasar pada Jezrine.
Kasur di belakangnya dengan selimut berwarna biru muda sudah tertata rapi. Ruang kamar yang memiliki dua rak buku itu terasa begitu sunyi.
"Bodoh! Kenapa aku bisa hilang kendali atas diriku? Bagaimana bisa aku begitu tega menampar Jezrine? Aku tidak tahu bagaimana jadinya kalau anak itu tidak menghentikanku." Prima menghela napasnya sedikit lebih panjang. "Kalau Papa dan Mama tahu ini, mereka pasti akan sangat marah padaku. Aku harap, pihak sekolah tidak ada yang tahu soal kejadian tadi pagi."
Prima menutup jendela, lalu berbalik melangkah pelan. Dia hendak membaringkan tubuh ketika menyadari sesuatu. "Tunggu! Bukannya di toilet juga ...."
Tok! Tok! Tok!
Prima menoleh ke arah pintu, lalu bertanya, "Siapa?"
"Mbak Refi, Non. Non disuruh turun sama papa Non."
Mendengar pernyataan ART di rumahnya yang bernama Mbak Refi, kening Prima sampai mengernyit. "Ini pasti ada kaitannya dengan kejadian di toilet. Ya, tidak salah lagi, pihak sekolah pasti memberitahu Papa soal itu."
"Non."
"Iya, Mbak. Saya turun."
Prima kemudian bergegas turun ke lantai satu. Di bawah sana, ada papa, mama, serta kedua kakak laki-lakinya. Gadis itu bisa merasakan atmosfir yang tidak enak menguar dari mereka.
Berusaha tetap tenang meskipun jantungnya berdebar hebat, Prima sedikit membungkukkan badannya pada sang papa.
Memperlihatkan raut kecewa dan marah, sang papa langsung memutar sedikit posisi laptop di meja ke hadapan Prima, lalu memutar video di sana.
Prima menggertak gigi hingga rahangnya tampak mengeras. Dia hanya melihat sekilas video itu, lalu menunduk penuh. Prima sendirian sekarang. Bahkan, gadis yang dikenal sebagai ketua OSIS angkuh itu bisa merasakan sang mama juga turut kecewa padanya.
Video itu ... berisi rekaman kejadian saat Prima melakukan kekerasan pada Jezrine.
"Kau tahu? Gara-gara rekaman ini, Papa sampai dipermalukan oleh anggota keluarga kerajaan lain. Keluarga raja yang bertahta saat ini bahkan memerintahkan keluarga kita untuk tidak terlibat dalam acara seni budaya tahun ini. Kau tahu kan, di sekolahmu, ada beberapa anggota keluarga kerajaan yang bekerja di sana. Dan merekalah yang memberitahukan rekaman itu pada keluarga inti kerajaan. Sekarang, bagaimana kau bertanggung jawab atas perbuatanmu ini?"
"Bodoh! Kenapa aku sampai lupa kalau di ruang toilet itu terdapat cctv. Kau benar-benar sangat memalukan Prima. Mau ditaruh di mana mukamu kalau sampai anak-anak HarBa yang lain tahu?" batin Prima.
"Jawab!" bentak papanya seraya berdiri.
"Aku akan mengundurkan diri dari jabatan ketua OSIS."
"Kau pikir hanya dengan itu, masalahmu itu akan selesai?"
Prima diam.
"Kau tahu sendiri kan, seribu kebaikanmu akan musnah hanya karena satu kesalahanmu. Ya, begitulah sifat buruk manusia. Tidak peduli sebanyak apa kau berkontribusi dalam kemajuan sekolahmu selama menjadi ketua OSIS, yang akan mereka ingat, adalah satu kesalahan fatalmu itu."
"Padahal Mas sangat bangga padamu, Prim. Tapi karena satu kesalahanmu itu, kita semua kena imbasnya. Terutama dari kalangan anggota kerajaan," ucap kakak pertama Prima, bernama Wisnu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 1 (END)
Ficção AdolescenteAfter Rain. Kisah para remaja dengan segala luka dan tawanya. ___ Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalo mau ngikutin ceritanya sampe tamat bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, mending mundur dari awal. ✌️ ___ Keterangan: Gambar...