🍁 After Rain Chapter 10 🍁
Prima menghampiri Nyonya Kristin yang masih terpaku di dekat pintu. Wanita itu syok akan kehadiran tiga gadis di rumahnya. Tanpa diduga, Prima cium tangan dan menuntun Nyonya Kristin untuk duduk di sofa tunggal.
Mencuri pandang ke arah Mas Krey, Nyonya Kristin bermaksud mencari tahu apa yang terjadi di rumahnya itu. Namun, reaksi Mas Krey yang tampak bingung membuat Nyonya Kristin tak mengerti.
"Bu Dokter masih ingat dengan saya? Prima. Yang waktu itu pernah kena demam berdarah dan harus dirawat di rumah sakit. Hampir tiap hari Bu Dokter ke ruang rawat-inap saya buat mastiin keadaan saya."
"Oh, kau pasien ... di ruang rawat-inap Melati tujuh?"
"Iya, Bu Dokter. Terima kasih sudah merawat saya."
"Sama-sama."
Terjadi keheningan beberapa saat, Prima berucap lagi, "Oh iya, Bu Dokter ke sini mau memeriksa teman kami, ya?"
"Teman ... kalian?"
"Iya, teman kami. Judhy. Sebenarnya kami berbeda kelas dengannya sih. Tapi karena kami saling kenal dan dengar kabar dari teman sekelasnya bahwa dia sedang sakit, jadi kami ke sini untuk menjenguknya."
"Oh." Nyonya Kristin masih bingung dengan situasi yang belum sepenuhnya dia mengerti ini. Namun membaca dari perkataan Prima, wanita itu menyimpulkan bahwa Prima cs belum tahu kalau dirinya adalah ibunda dari Judhy.
"Kalau begitu ... kita langsung ke kamarnya Judhy saja, Mas Krey. Supaya Bu Dokter ini segera memeriksanya. Bu Dokter ini sangat banyak pasiennya loh, Mas Krey."
"Uhm, ke kamarnya Non Judhy, ya?" Mas Krey gugup, tidak tahu harus mengatakan apa.
"Oh iya, pagi tadi saya sudah dihubungi Pak Lim untuk memeriksa keponakannya. Nama keponakannya itu ... seperti yang si cantik ini katakan tadi. Siapa, Nak?" Tatapan Nyonya Kristin beralih menatap Prima di sisi kanannya.
"Judhy, Bu Dokter." Prima mengingatkan.
"Iya, Judhy. Anaknya ada di sini, kan?" Nyonya Kristin pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu benar di mana Judhy berada sekarang.
Dan Mas Krey yang juga mengetahui keberadaan Judhy, lantas berpikir cepat dan menjawab, "Uh, sayangnya Non Judhy sedang tidak ada di sini Bu Dokter. Dia ... sedang keluar. Ya, sedang keluar."
"Dengan siapa?" tanya Alinzy ingin tahu.
"Ya dengan Bu Lim-lah, Zy. Ya kali lagi sakit keluyuran sendirian, iya, kan, Mas Krey?"
Ucapan Avril itu sangat membantu Mas Krey dan Nyonya Kristin melakukan kebohongan.
"Ah, iya. Mas Krey baru ingat kalau siang tadi Bu Lim pamit keluar. Waktu itu Mas Krey setengah sadar karena baru bangun tidur. Jadi ... Mas Krey tidak terlalu jelas Bu Lim bilang apa saja. Dan untuk Non Judhy, sepertinya Non Judhy dibawa Bu Lim. Soalnya sedari tadi Mas Krey tidak melihatnya."
Prima cs mengangguk mengerti. Sedangkan Nyonya Kristin masih dihinggapi was-was, takut ketiga gadis mencium kebohongan mereka.
"Sayang banget, ya. Padahal kita ke sini mau menjenguknya. Tapi ... orangnya malah enggak ada." Prima memasang wajah sedih.
"Iya, sangat disayangkan. Tapi ... Non Judhy cuma sakit demam kok."
"Meskipun cuma demam, yang namanya sakit, ya, tetap saja sakit, Mas Krey," timpal Prima.
"Iya, Non. Kalau begitu ... silakan dinikmati jamuannya."
"Iya, Mas Krey. Maaf jadi ngrepotin. Harusnya kita yang bawa sesuatu untuk jenguk Judhy, eh, kita malah kelupaan," balas Avril, lalu meraih gelas berisi air sirup rasa jeruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 1 (END)
Fiksi RemajaAfter Rain. Kisah para remaja dengan segala luka dan tawanya. ___ Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalo mau ngikutin ceritanya sampe tamat bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, mending mundur dari awal. ✌️ ___ Keterangan: Gambar...