🍁 After Rain Chapter 73 🍁
🍁 Arin mengedarkan pandangannya saat baru saja sampai di kelas. Napasnya memburu karena berlari dari ke kantin menuju kemari. Namun orang yang membuatnya untuk segera sampai justru tidak terllihat. Gadis itu mundur perlahan, jemari tangan kanan yang menggenggam kantung plastik tampak mengerat. Batinnya tak tenang.
"Kau ke mana, Judhy? Kau tidak berniat melakukan hal bodoh, kan?" batinnya.
Tertunduk dalam, sebulir bening mengalir begitu saja keluar dari mata kiri Arin. Sampai dadanya bergemuruh hebat, Arin melesat memutuskan untuk mencari sahabatnya. Namun karena lari dengan perasaan tak tenang, dia menabrak Prima cs yang hendak ke kelas Arin.
Arin terpental, Avril yang tadi ditabrak Arin juga jatuh terduduk satu meter dari dua rekannya berada.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Alinzy membantu Avril berdiri.
Sementara Prima membantu Arin bangkit. "Terlihat terburu-buru sekali, apa terjadi sesuatu?"
"Judhy."
"Kenapa dengannya?"
"Tadi saat aku ke kantin, aku menyuruhnya untuk menunggu di kelas, tapi dia tidak ada pas aku balik."
"Mungkin sedang ke toilet."
"Aku harap."
Raut muka Arin yang begitu cemas membuat Prima mengedarkan pandang ke sekeliling, lantas menatap Arin serius. "Apa ada masalah?"
"Tidak ada." Arin menyunggingkan senyum, tetapi terlihat buruk di mata Prima.
"Kau sudah coba menghubunginya?"
Mata Arin terpejam sejenak, merutuki kebodohannya, kenapa dia bisa lupa hal itu di zaman tekhnologi sudah cangggih?
Arin pun kembali masuk kelas bersamaan Avril dan Alinzy menghampiri Prima.
Ketiga gadis itu ikut masuk dan mendapati Arin berdecak kesal.
"Nomornya tidak aktif." Arin memberitahu Prima.
"Eh, Rin, yang di plastik ini isinya apa?" tanya Alinzy dengan mata berbinar, sudah mencium sesuatu dari sana yang akan menyenangkan perut.
"Ambil saja kalau mau." Arin tak peduli, dia kembali menempelkan ponsel ke telinga.
"Hallo, Mas Krey?"
"Hallo, Non Arin. Ada apa?"
"Mas Krey lihat Judhy di sana? Uhm maksudku, lihat dia di area depan sekolah."
"Tidak, Non."
"Ya sudah Mas Krey, makasih. Kalau lihat dia, tolong beritahu aku, ya?"
"Iya, Non. Tapi bukannya Non Judhy dengan Non Arin di dalam, ya?"
"Iya tadinya, cuma tidak tahu dia ke mana sekarang. Ya sudah Mas Krey, aku tutup."
Di area parkir, Mas Krey menatap layar ponsel usai menerima telepon dari Arin tanpa mencurigai apa pun.
Sementara di kelas, Arin yang sedang panik, sesaat melongo melihat Avril dan Alinzy. Kedua gadis berponi itu sedang menikmati batagor yang seharusnya untuk Arin dan Judhy. Namun biarlah, menemukan Judhy saat ini adalah prioritas Arin.
"Jezrine ada di kantin, tadi aku sudah mengirim chat padanya dan dia bilang tidak ada Judhy di sana. Di perpus juga tidak ada, Jeran sedang ada di sana sekarang. Lalu ... aku juga sudah mengirim chat pada Geldan yang ada di taman belakang, di sana juga tidak ada." Prima memberitahu Arin. Saat Arin bertelepon dengan Mas Krey tadi, Prima memanfaatkan waktu itu untuk mengirim pesan pada rekan-rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 1 (END)
Novela JuvenilAfter Rain. Kisah para remaja dengan segala luka dan tawanya. ___ Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalo mau ngikutin ceritanya sampe tamat bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, mending mundur dari awal. ✌️ ___ Keterangan: Gambar...