"Plakkk" Suara tamparan pipi yang keras dilayangkan oleh seorang perempuan kepada anak semata wayangnya yang baru saja berusia 14 tahun.
"Hiks... Sakit bunda" Lirih anak itu sambil memegang pipinya yang memerah
"Ini akibat ulah kamu, tidak belajar dan tidur saat jam pelajaran. Apa kamu tau? Bunda malu punya anak kandung seperti dirimu yang tidak becus" Ucap perempuan itu dengan menujuk-nunjuk sang anak yang terdiam dan menunduk dalam.
"Apa papa perlu memberimu pelajaran agar kau jerah dan tidak malas lagi hah? " Bentak seorang pria
"Hiks... Killan gak mau dihukum lagi, killan capek papa. Maaf tadi killan ketiduran di kelas, killan capek semalam killan belajar sampai larut malam. " Jelas anak itu dengan bibir yang gemetar menahan tangis
"Apa belajar sampai larut malam? Kau belajar sampai larut malam sekalipun kau tidak akan pernah mendapatkan nilai yang bagus killan" Maki Vera terhadap anaknya yang masih menahan tangisnya
Tanpa aba-aba Hendra langsung menyeret anaknya yang masih terdiam ke kamar mandi dan mengguyur anak itu dengan air yang sangat dingin
"papa maafin killan, killan dingin papa" Tangis anak itu seketika pacah sambil memegang kaki papanya.
Seluruh maid dan orang yang berada di rumah itu merasa kasihan dan iba melihat tuan kecilnya kembali dihukum oleh sang papa.
"Ini hukuman untukmu yang berani tidur di kelas, kau sangat memalukan killan." Ucap Hendra lalu meninggalkan killan yang mengigil kedinginan dan mengunci pintu kamar mandi itu. Killan tidak berani berteriak dan menggedor pintu takut orangtuanya akan marah lagi.
"Hiks... Papa... Bunda killan kedinginan. Kenapa kalian selalu hukum killan, killan capek bunda papa. " Ucap killan dengan kepala yang bersandar didinding dingin kamar mandi itu.
Lama Killan berdiam diri di dalam kamar mandi sambil menangis dan kedinginan, kini Killan merasakan pusing dikepalanya, wajahnya pucat dan matanya mulai memburam. Tak lama setelah itu pandangannya menjadi gelap. Killan pingsan di dalam kamar mandi tanpa sepengetahuan siapapun. Hendra dan juga Vera kini sudah kembali ke kantor masing-masing meninggalkan sang anak yang menderita di kamar mandi jahannam itu, seluruh orang di rumah itupun tidak ada yang berani membuka pintu kamar mandi itu karena mereka diancam oleh Hendra dan juga Vera.
🪐
00.15
Vera dan juga Hendra baru saja sampai di rumah. Ya mereka baru pulang dan melupakan anaknya yang masih terkunci di kamar mandi."Sayang menurutmu bagaimana anak sialan itu? " Tanya Vera kepada suaminya. "Aku akan membuka kamar mandi itu" Jawab Hendra santai dan tersenyum.
Saat Hendra membuka pintu kamar mandi itu Killan sudah terbujur lemas dan tak sadarkan diri. Betapa kejinya Hendra dan Vera, Hendra menendang perut killan " Hei anak sialan bangun, apa kau suka tidur di kamar mandi? "
"Sayang tunggu sepertinya ada yang aneh dengannya" Vera mencoba menghentikan suaminya yang terus menendang perut killan.
Vera mengecek suhu tubuh killan " Dia demam, dia pingsan. Aduh... Aku tidak mau mengurus orang sakit, aku tidak suka sayang " Ucap Vera dengan nada manja dan mengerucutkan bibirnya.
"Baiklah mari buang anak ini siapa tau akan ada yang memungutnya" Ucap Hendra yang langsung dibalas anggukan oleh Vera.
Sungguh tidak punya hati orang tua seperti Hendra dan Vera yang membuang anaknya yang lagi sakit dan pingsan. Hendra mengangkat tubuh kecil killan lalu memasukkan anak itu di bagasi mobil. Benar-benar biadap keduanya.
Setelah mereka sampai di jalanan yang sepi, mereka menaruh tubuh lemas killan dikursi pinggir jalan. Mereka meninggal killan yang saat ini masih pingsan dengan pakaian sedikit basah.
"Sudah biarkan saja anak ini disini sendirian, lagipula aku sudah tidak mau mengurusnya" Ucap Vera
"Begitu juga aku, aku sudah muak dengannya" Sambung Hendra, lalu mereka masuk ke dalam mobil dan meninggalkan killan sendirian.
"Kenapa bunda melahirkan aku, jika aku dibuang seperti sampah" Killan Aksara Amerta
KAMU SEDANG MEMBACA
Killan Aksara
RandomKillan Aksara Amerta seorang anak laki-laki yang baru saja berusia 14 tahun. Selama hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia hanya mendapatkan bentakan, pukulan, tamparan, hinaan, dan hukuman. Dia akan dihukum dan dim...