Maven memasuki kamarnya, saat pintu kamarnya terbuka maven melihat killan sedang tertidur pulas, anak itu memeluk boneka pinguin yang dibelikan key. Maven tersenyum mendekati killan dan mengusap surai hitamnya
"Eughh" saat tangan maven menyentuh kepala killan anak itu membuka matanya sedikit
"Papa... " ucap killan dengan suara pelan
"Iya nak ini papa, ada apa? " balas maven
Killan menggelengkan kepalanya, matanya kembali tertutup "tidurlah" kata maven lalu mencium pipi killan
.
.
.
.Pukul 7.20 AM
"Bangun nak, kita sarapan bareng" Killan membuka matanya perlahan menyesuaikan netranya dengan cahaya matahari
Maven menarik tangan killan agar killan bisa duduk "cuci muka dulu setelah itu turun kebawah, kakakmu sudah menunggu" killan mengangguk lalu segera pergi ke kamar mandi
Killan berjalan menuruni tangga dengan memegangi perutnya yang terasa sedikit nyeri. Saat sudah sampai di ruang makan, killan melihat papa dan kedua kakaknya sedang berbincang
"Papa... " suara lemah killan mengalihkan perhatian mereka bertiga yang mengobrol dengan serius
Killan duduk di sebelah ley dan meletakkan kepalanya di atas meja makan
Ley mengusak rambut lebat killan dengan gemas " kenapa adikku pagi-pagi sudah lemas hmm"
Killan mendongakkan kepalanya menatap mata ley "perut killan nyeri kak" jawab killan, anak itu kembali meletakkan kepalanya di atas meja makan
"Kenapa? " tanya maven, killan menggeleng kan kepalanya
"Nggak tau papa, tiba-tiba aja perut killan nyeri"
"Ya sudah kalau begitu makan dulu, nanti selesai makan kita kedokter"
Lagi-lagi killan menggelengkan kepalanya ribut, killan menatap manik maven berusaha menyakinkan papanya "Nggak mau papa, killan nggak mau kedokter nanti sakitnya hilang sendiri"
"Kau harus kedokter " sela key
"Nggak kakak, biasanya killan kalau perutnya nyeri minum air hangat aja, lepas tuh nyerinya hilang" jawab killan cepat
Maven menyuruh maid yang berada di ruang makan itu untuk segera membawakan air hangat untuk killan. Tak berapa lama, maid itu datang dengan nampan yang berisi segelas air hangat
"Kalian makan dulu, killan jangan lupa air hangatnya diminum" suruh maven dan dituruti oleh ketiga putranya
.
.
.Setelah selesai makan maven akan melanjutkan pekerjaannya di ruang kerjanya, namun tiba-tiba killan menghentikan langkahnya
"Papa gendong" ucap killan dengan mengangkat kedua tangannya meminta digendong, dengan senang hati maven menggendong killan
"Masih sakit perutnya" tanya maven, killan hanya mengangguk
"Kenapa tidak mau kedokter? "
"Nggak suka rumah sakit papa, bau obat" jawab killan pelan, lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher maven
Maven hanya mengangguk dan tangannya mengusap-usap belakang kepala killan. Maven menaiki tangga membawa killan ke kamarnya. Setelah sampai di kamar killan, maven membaringkan tubuh killan di kasurnya. Maven mengangkat baju maven setengah lalu mengucapkan minyak kayu putih keperut killan
"Papa... " lirih killan
"Hmmm" saat maven melihat killan, mata anak itu sudah berkaca-kaca. Dengan segera maven membaringkan tubuhnya disamping killan dan membawa anak itu kedalam dekapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Killan Aksara
RandomKillan Aksara Amerta seorang anak laki-laki yang baru saja berusia 14 tahun. Selama hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia hanya mendapatkan bentakan, pukulan, tamparan, hinaan, dan hukuman. Dia akan dihukum dan dim...