12.

2.2K 135 0
                                    

Maven dan key berlari keluar dari kamar maven saat mendengar teriakan ley dan killan. Maven berlari mengikuti mereka sedangkan key mengecek kamar ley

Key terkejut dan tubuhnya tiba-tiba lemas dan meluruh kelantai saat melihat darah dikasur ley, air mata key keluar dengan deras membasahi pipi putih key, key terisak dan sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri

"LEYYY" teriak key di sela-sela tangisnya dan tangannya memukul-mukul lantai

"Tuan muda key, apa anda baik-baik saja" suara salah satu bodyguard, key menoleh dan menatap bodyguard itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan

Tiga bodyguard itu berlari kearah key dan membantu key untuk berdiri. Setelah key berdiri dengan kakinya yang lemas, dua bodyguard tadi mendudukkan key ditepi kasur ley

"Bagaimana aku baik-baik saja jika adik ku tidak ada disini" ujar key dengan terisak

"Anda tenang dulu tuan muda. Tuan maven beserta bodyguard yang lain sedang mengejar pelaku itu. Kerja tuan maven dan bodyguard khusus tidak pernah gagal" ujar salah satu bodyguard menenangkan key

Key menghapus air matanya dengan kasar "cepat lacak keberadaan ley dan juga killan" ujar key kepada dua bodyguard dengan suara yang gemetar

"Baik tuan muda" bodyguard itu menunduk hormat dan meninggalkan key di kamar ley

Tak berselang lama salah satu dari bodyguard tadi menghampiri key dan menunjukan laptopnya "tuan muda kalung pelacak milik tuan muda ley dan gelang pelacak milik tuan muda killan berada di tempat yang sama" ujar bodyguard itu memperlihatkan layar laptopnya

🪽

Disisi lain, tempat ley dan killan disiksa. Terdengar suara tawa seorang pria yang seumuran dengan maven.

"Hahaha papa kalian pasti tidak akan tau kalian disini" ujar Dino, musuh maven

Killan melirik ley yang lemas dan darah yang terus keluar dari kepala ley "hiks kakak, killan takut" tangis killan

"T-tenang killan, papa pasti datang menolong kita" ujar ley dengan suaranya yang parau, persetan dengan tubuhnya yang terasa remuk

"Lihatlah dua anak yang malang ini, berharap papanya akan datang menolong" ejek dino, semua antek-antek dino tertawa mendengar ucapan dino

"Kalian ingin apa" sentak ley

"Wah bos dia berani membentakmu"

Dino menendang tubuh lemas ley dengan keras hingga ley terpental ke belakang "turunka nada bicara mu" dino mendekati ley dan menarik rambut lebat ley

"ARGHHH" teriakan ley terdengar menggelegar diseluruh ruangan gelap itu

"Kakak, lepasin kakak om, kakak nggak salah" tangis killan semakin terdengar keras, dino dan antek-antek nya tidak ada rasa iba sedikitpun

"Hey anak kecil apa kau ingin seperti kakakmu juga" ujar andrew, salah satu antek-antek dino

Killan menggelengkan kepalanya, air matanya semakin deras membasahi pipi putihnya "hiks papa, kak key killan takut" gumam killan

Dino melepaskan tangannya dari rambut ley "kita apakan anak-anak maven ini" ujar dino menatap ley dan killan secara bergantian

"Mereka harus merasakan apa yang dirasakan mendiang josh" ujar salah satu antek-antek dino

Killan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang