7.00 PM
Maven, alex key, ley dan juga killan berada di ruang makan. Maven sedari tadi memerhatikan ley dan juga killan secara bergantian.
"Papa ada apa? " tanya killan, karena merasa sedari tadi diperhatikan oleh maven
"Tidak ada, makanlah lagi" jawab maven
Killan melanjutkan makannya, matanya sesekali memerhatikan ley yang sedang makan, tapi sepertinya ley tidak berselera makan
"Kak ley kenapa makannya sedikit? Buka mulutnya kurang lebar kak ley" seru killan, semua atensi berpindah melihat ley
Ley hanya menggeleng. Setelah kejadian yang menimpanya, ley menjadi jarang berbicara jika ditanya ia akan menggeleng atau menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya
"Kenapa? " tanya key pelan. Ley menatap mata kakaknya itu dan menggeleng sebagai jawabannya
Maven berdiri dari duduknya dan berpindah ke samping ley. Maven memutar badan ley agar bisa menghadapnya. Maven menyurai rambut lebat ley ke belakang "katakan sesuatu, sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu tapi mulutmu diam tidak berani berbicara" kata maven
Ley menatap satu persatu orang yang berada di ruang makan dimulai dari maven yang berada di depannya, key yang berada di sampingnya dan alex, killan yang berada di depannya. Mulut ley bergetar ingin mengatakan sesuatu
"ley mi-minta maaf sama ki-killan" kata ley yang pelan dan terbata-bata, namun untungnya mereka masih bisa mendengarnya
"Kenapa kakak minta maaf? kakak tidak pernah salah sama killan" ujar killan kebingungan
"Katakan minta maaf untuk apa? " seru alex
"W-waktu itu ley nggak bi-bisa jaga killan" ujar ley gugup dan semakin menundukkan kepalanya
Key memegang dagu ley dan mengangkat kepala ley "angkat kepala mu ley, tidak seharusnya kau menunduk takut seperti itu" ley mengangkat kepalanya pelan dan menatap maven dan key yang berada di sampingnya
"Ley dengarin tante nak, kamu tidak perlu minta maaf. Itu bukan kesalahanmu, itu murni bukan kesalahan mu nak. Jangan minta maaf lagi" ujar alex menasehati ley
"Iya kakak itu benar. Itu bukan salah kakak jadi nggak usah minta maaf. Seharusnya mereka yang minta maaf kan mereka yang buat kakak koma selama satu bulan" ujar killan membenarkan perkataan alex
Alex memeluk killan yang berada di sampingnya "Aaahhh anak tante ini pintar sekali" seru alex bangga
"Emang killan anaknya tante? Kan killan anaknya papa maven" celetuk killan
Maven dan key tersenyum mengejek alex sedangkan alex sudah murung begitu saja
"Sudahlah lupakan. Ley tidak usah merasa bersalah lagi ya nak. Seperti yang dikatakan tante alex dan killan tadi, itu bukan kesalahan ley" ujar maven
Killan tersenyum lembut menatap ley "kakak temanin killan nonton yuk" ajaknya
Killan berdiri dari duduknya dan meraih tangan ley "kakak ayok" ajak killan. Ley berdiri dari duduknya dan berjalan di belakang killan
Ley dan killan saat ini berada di kamar maven "Kakak kita nonton apa sekarang? " tanya killan
"Tidak tahu" jawab ley singkat
"Aaaa kakak tidak tahu ya" killan menjeda ucapannya, lalu berfikir film apa yang akan mereka tonton
"Kakak suka disney? "
Ley mengangguk ragu "lumayan" jawab ley
"Oh lumayan, nonton Disney boleh? "
"Tentu" killan mencari-mencari film disney mana yang akan mereka tonton. Sampai akhirnya killan penasaran dengan disney yang bercerita tentang seorang putri yang di culik ketika masih bayi dan dikurung dengan penculiknya di sebuah menara yang tinggi, putri itu mempunyai rambut yang sangat panjang dan berkilau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killan Aksara
RandomKillan Aksara Amerta seorang anak laki-laki yang baru saja berusia 14 tahun. Selama hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia hanya mendapatkan bentakan, pukulan, tamparan, hinaan, dan hukuman. Dia akan dihukum dan dim...