"Papa aku akan pergi dengan aikey" Pamit Ainsley, sambil mencium pipi papanya tak lupa juga dia mencium pipi killan
"kakak hati-hati di jalan" Ucap killan sambil tersenyum manis.
Setelah perginya key dan ley, killan duduk dipangkuan maven sambil menonton televisi "papa lihat anjingnya lucu" Ucap killan senang dengan menunjuk televisi yang menampilkan film kartun, maven hanya tersenyum saat mendengar suara ketawa killan.
Tanpa sadar killan mengucapkan satu permintaan "papa apa boleh killan minta anjing seperti itu" Killan mendongak menatap maven.
Namun ingatannya bak kaset rusak, killan ingat dengan perlakuan orang tuanya dulu saat dirinya meminta anjing.
Killan turun dari pangkuan maven dan berjalan mundur perlahan. Maven bingung dengan killan, saat maven ingin memegang tangan killan. Anak itu malah berlari menaiki tangga meninggalkan maven yang masih bingung.
Killan masuk ke dalam kamarnya dan bersembunyi di bawah samping kasurnya. Tubuhnya gemetar bahkan anak itu sudah mengeluarkan keringat dingin nya.
" Papa jangan pukul killan, killan janji gak akan minta yang aneh-aneh" Ucap killan dengan tubuh yang gemetar.
Maven masuk ke dalam kamar killan, maven melihat pucuk kepala killan di samping kasur " Sayang kenapa? " Tanya maven halus lalu berjalan ke arah killan.
Killan berdiri dan menghindar dari maven. Anak itu sudah mengeluarkan air matanya, killan sangat takut "Hiks... Papa killan mohon jangan pukul killan, killan janji gak akan minta yang aneh-aneh lagi" Ucap killan ditengah tangisnya sambil tetisak.
Maven masih bingung dengan killan anak itu sungguh ketakutan. Maven dengan cekatan nya langsung menggendong tubuh killan dan mengelus punggung anak itu yang masih gemetar. " Apa yang kau katakan, papa tidak akan memukul mu, papa sangat menyayangi mu" Ucap maven menenangkan killan yang masih menangis digendongan nya.
Killan menatap maven dengan mata yang sayu " Papa jangan pukul killan lagi kayak dulu karena killan minta anjing yang seperti di TV itu" Ucap killan sambil sesenggukan.
Maven menatap dalam mata killan, "Papa bisa membelikannya untukmu nak, jangan menangis lagi. Papa tidak akan memukulmu, papa akan melindungi mu" Ucap maven, tangannya masih setia mengelus punggung killan.
Maven menghapus air mata yang membasahi pipi killan dan menghapus keringat di kening killan. Jujur saja maven sangat menyayangi killan, tidak peduli killan bukan anak kandung nya. Maven akan melindungi killan selamanya, itu janji maven saat killan tidur bersamanya semalam.
Di sisi lain jiwa jahat maven sudah menguap ingin secepat mungkin untuk membunuh Hendra dan Vera, mereka berdua sudah keterlaluan menyiksa dan merusak mental maven. Killan mengalami trauma karena orang tua yang tidak becus mengurus anak.
"Papa killan ngantuk" Ucap killan
"tidurlah, jika sudah bangun nanti papa mempunyai hadiah untuk mu" Ucap Maven tersenyum hangat. Killan menutup matanya dan tertidur digendongan maven.
Maven membaringkan tubuh killan dengan perlahan lalu menyelimuti killan. Maven keluar dari kamar killan dan merogoh sakunya untuk menelfon orang. "Patahkan kedua tangan orang itu" Ucap maven ditelfon nya
" Baik tuan akan saya laksanakan " Ucap orang yang ditelfon oleh maven
" Jangan biarkan mereka mati dengan mudah, aku akan kesana" Ucap maven lalu menutup telfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killan Aksara
RandomKillan Aksara Amerta seorang anak laki-laki yang baru saja berusia 14 tahun. Selama hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia hanya mendapatkan bentakan, pukulan, tamparan, hinaan, dan hukuman. Dia akan dihukum dan dim...