21.

883 48 0
                                    

Lantai berwarna hitam itu dibanjiri dengan darah yang mengalir dari tubuh Jessica. Kepala Jessica dan badannya sudah tidak bersatu. Satu kali ayunan kapak yang dilayangkan oleh key membuat kepala Jessica berpisah dengan badannya. Kapak yang dipegang oleh key itu bercucuran darah. Darah Jessica mengotori baju Maven yang berdiri di depan Jessica dan baju Key yang menebas kepala Jessica.

Setelah melakukan perbuatan kejinya itu Key dan Maven langsung meninggalkan jasad Jessica tanpa menyuruh anak buahnya untuk membersihkan nya.



Setelah melakukan perbuatan kejinya itu Maven dan Key bersikap seolah-olah tidak pernah membunuh Jessica. Ley tidak mengetahui mengapa papa nya dan saudara kembarnya itu pergi selama beberapa hari.

Killan yang berada di rumah terus bertanya kepada Ley dan beberapa bodyguard yang berjaga di mansion Maven.

Disisi lain Maven dan Key berada di suatu tempat yang sangat jauh di dari gemerlap perkotaan. Tempat itu adalah kota mati yang tidak dihuni selama bertahun-tahun. Beberapa bangunan disana dihuni oleh anak buah Maven yang sangat terdidik dan susah di kalahkan.

🦢🪽

Malam yang dingin saat ini, hujan mengguyur perkotaan yang sangat padat dengan aktivitas manusia. Walaupun sedang diguyur oleh hujan banyak orang yang berlalu lalang dengan payung nya dan mobil berlalu lalang di jalan dengan sangat ramai

Petir menyambar di langit dan suaranya sangat menggema. Tetapi suara petir itu tidak menghentikan Ley yang berada di ruang tamu sendirian, dia menatap dinding kaca itu dengan melamun. Sesuatu telah menggangu pikiran remaja berambut dark brown itu.

"Kakak..." Suara Killan membuyarkan lamunan Ley.

Ley terkejut dengan suara lucu dari adiknya itu "Ada apa Killan?" Tanya Ley sambil tersenyum

Killan mendekati Ley dan duduk disampingnya "Kakak... Papa sama kakak key kemana? Kenapa mereka belum pulang?"

Ley merangkul Killan dan tersenyum "Hm... Mungkin papa sama kak key sedang sibuk dan mungkin saja mereka memiliki urusan yang penting. Kita tunggu saja sampai mereka berdua datang"

Killan mencoba memahami apa yang dikatakan oleh Ley, lalu beberapa detik kemudian Killan mengangguk.

Ley berdiri dari duduknya "Killan ayo kembali ke kamar" Ajak Ley. Killan dengan senang hati menuruti kakak nya itu


Killan sedang berada di kamar Ley. Ley sudah berbaring di kasurnya. Lagi-lagi anak itu melamun sambil menatap jendela yang sudah ditutup dengan gorden. Sedangkan Killan, anak itu sudah tidur beberapa menit yang lalu.

Ley membuyarkan lamunan nya sendiri lalu dia mengambil ponselnya dan mencoba menelfon Maven dan Key.

Setelah beberapa saat panggilan Ley dijawab oleh key " Hey key, kemana saja kamu dan papa. Kenapa kalian berdua tidak pulang selama beberapa hari. Killan terus nanyain kalian berdua" cerocos Ley saat key menjawab panggilan nya

"Ley tenang saja, aku dan papa baik-baik saja. Katakan pada Killan bahwa aku dan papa akan pulang dua hari berikutnya" jawab key sambil terkekeh

"Hm baiklah, tapi sekarang sedang dimana kamu dan papa?" Tanya Ley dengan penasaran

"Aku sedang berada di dermaga dan papa sedang berada di bandara. Kami sedang mengurus kedatangan senjata yang papa pesan " jawab key

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Killan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang