19.

1.6K 106 1
                                    

"Bugghhh" ley melemparkan bantal sofa tepat diwajah key. Key meringis kesakitan saat bantal itu mengenai wajahnya

Maven dan killan secara bersamaan melebarkan matanya. Saat melihat perilaku ley tiba-tiba seperti itu. Maven memisahkan key dan ley yang sedang berantem, memang tidak ada aksi saling pukul memukul. Namun yang membuat maven terkejut saat kedua putranya mulai berani mengeluarkan kata-kata kotornya

"ANJING KAU KEY" teriak ley sambil menunjuk-nunjuk key

"SIALAN KAU LEY, AKU TIDAK MELEMPAR BANTAL. KENAPA KAU MELEMPARNYA. ANJING BANGET" teriak key tak kalah

"INGIN PAPA MENJAHIT MULUT KALIAN BERDUA" sentak maven tak kalah keras dari suara kedua putranya

Keduanya langsung diam begitu saja saat mendengar bentakan keras dari maven.

"Papa tidak pernah mengajarkan kalian untuk saling mengumpat. Walaupun ibu kalian seorang pelacur, dia tidak pernah mengajari kalian mengumpat satu sama lain" kali ini maven kelewat batas, dengan lancar maven mengatakan mantan istrinya pelacur.

"PLAKK" Alex dengan spontan menampar keras pipi maven " Jaga ucapanmu maven, kau tidak berhak memanggil mantan istri mu seorang pelacur" Alex geram dengan maven yang mengatakan mantan istri nya seorang pelacur

"Rey bawa killan ke kamar ku, aku akan mengurus mereka" perintah maven kepada rey yang memang berdiri di sudut ruangan

"Baik tuan" ujar rey.

Rey menghampiri killan yang duduk dan memakan bubur yang dibuatkan oleh maven

"tuan muda mari saya antarkan ke kamar tuan maven" killan yang mengerti dengan kondisi suasana, ia berdiri dari duduknya dan meraih tangan Rey untuk ia genggam.

Killan melepaskan tangan Rey yang menggenggam tangannya. Ia berlari dan menarik ujung kemeja yang maven gunakan "papa jangan marahin kakak ya, killan pergi dulu" seru killan, namun tidak ada tanggapan dari maven. Ia berlari menghampiri Rey yang menatapnya sendu.

"Duduk lah" suruh maven kepada kedua anaknya

Suasana menjadi tegang seketika. Maven menatap kedua anaknya sesekali memejamkan matanya untuk mengontrol emosi.

Alex yang berdiri di samping sofa yang di duduki ley. Alex menatap maven marah " Sekarang apa yang ingin kau ucapkan setelah menghina mantan istri mu pelacur, maven" Ujar Alex yang sudah sangat geram dengan maven

"HENTIKAN, STOP SUDAH CUKUP" Ley berteriak tiba-tiba membuat ketiga orang itu terkejut

"Ley tenang dulu" Ujar Alex menenangkan ley

Ley menunduk dan mengepalkan tangannya sangat erat. Tangan yang masih mengepal itu digenggam oleh key. Berharap ley bisa tenang. Ley menatap Alex tajam, membuat Alex kebingungan.

Ley berdiri dari duduknya dengan dada yang turun naik, tanda dia sedang emosi "YANG DIKATAKAN PAPA MEMANG BENAR, IBUKU SEORANG PELACUR YANG PANTAS MATI. AKU TIDAK SUKA MELIHATNYA, AKU TIDAK INGIN MELIHAT PEREMPUAN YANG SANGAT MENJIJIKKAN ITU DI SINI" Bentak ley dengan menatap Alex tajam

"TANTE JIKA KAMU MASIH INGIN MEMBELA PEREMPUAN ITU, SILAHKAN, AKU TIDAK MELARANG MU. TAPI TANTE JANGAN HARAP BISA MENGINJAKKAN KAKI DI MANSION INI, DAN JANGAN HARAP TANTE BISA MENEMUI KILLAN LAGI" lanjut ley masih dengan menatap Alex tajam

Key berdiri dari duduknya dan berusaha menenangkan ley yang sedang emosi. Ia berusaha membawa ley kedalam dekapan nya. Namun anak itu memberontak dan tak mau.

"Ley kendalikan emosi mu" Ujar maven, dengan cepat maven mengangkat tubuh ley seperti karung beras. Membawa ley ke kamarnya. Ley memukul-mukul punggung tegap maven. Pukulan ley tidak terasa apa-apa bagi maven

"PAPA TURUNKAN LEY, PAPAAA. LEY GAK MAU KE KAMAR" Teriak ley yang memberontak digendongan maven.

"PLAKKK" Maven memukul pantat ley keras "Diam" Ujar maven dingin

Seketika ley terdiam dan menahan wajahnya yang sudah memerah. Sesampainya di dalam kamar. Maven membanting tubuh ley di kasur

"Jangan keluar sebelum papa yang membuka pintu sendiri" Ujar maven dingin, lalu keluar dari kamar ley. Maven juga mengunci kamar ley dari luar

"SIALAN" Teriak ley keras. Maven yang masih berada di depan pintu kamar ley menghembuskan nafasnya lelah

"Sejak kejadian itu, kenapa kau menjadi seperti pembangkang ley" Gumam maven

🐼🪐

"Papa, tolonglah mengerti dengan keadaan ley sekarang" Ujar key yang berusaha membujuk maven

"Yatuhan, maven ayolah buka kamar ley. Dia masih takut di kamarnya sendiri. Apa kau tega" Ujar alex yang sama lelahnya membujuk maven

"Papa ayolah bukain kakak. Kasian kakak, papa ayooo" Rengek killan yang juga ikutan membujuk maven

Ketiga orang itu dibuat kewalahan dengan sikap maven sekarang. Ia menulikan pendengaran dan membutakan penglihatannya. Ia tidak peduli dengan ketiga orang yang berada di sampingnya itu, bahkan mata maven hanya fokus dengan laptop dan beberapa kertas yang berada di depannya

Rasanya mereka ingin frustasi membujuk maven. Selang beberapa mereka membujuk maven, isak tangis dari killan terdengar. Dan beruntungnya maven langsung menoleh ke arahnya

Maven menggendong tubuh killan dan mendudukan dipangkuan nya.

"Ada apa hmm? " Tanya maven

"Killan ngantuk daritadi bujuk papa, tapi papa malah diem" Isak killan

"Maafin papa ya" Maven menyurai poni killan ke belakang

"Papa harus minta maaf sama tante alex dan kak key terutama kak ley. Jangan ke killan aja" Ujar killan yang berusaha menahan isak tangisnya

"Baiklah papa akan minta maaf. Sekarang papa harus apa hmmm? " Ujar maven

"Bukain kamar kak ley. Killan mau tidur sama kak ley"

Maven berpikir sejenak. Lalu menganggukkan kepalanya. Alex dan key pun bernafas lega, akhirnya maven akan membukakan kamar ley

.
.

Setelah membukakan kamar ley. Maven menidurkan killan di samping ley. Ley sudah tertidur sudah lama, ia juga tidak tau jika papanya sudah membukakan pintu kamarnya.

Maven mencium kening ley dan mengusap rambut legam ley "maafin papa ya" Ujar maven pelan

Maven menaikkan selimut untuk kedua anaknya. Ia juga mencium kening kedua anaknya secara bergantian, sebelum meninggalkan keduanya.

🐼🪐

Sorry up nya lama banget







Killan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang