4.

5K 258 6
                                    

"Tuan ini info tentang anak itu" Bara menyerahkan dokumen yang berisi info pribadi dan kehidupan killan

"Saya pamit tuan" Sambung bara setelah Maven menerima berkas itu, Maven mengangguk membiarkan bara meninggalkan ruangan kerjanya.

"Ternyata anak ini dibuang oleh orang tuanya, bejad sekali mereka" Monolog Maven dengan dirinya sendiri.

Maven menghampiri killan yang sedang tertidur pulas di kamarnya. Maven membuka pintu perlahan takut putra bungsunya bangun, maven mendekati killan dan duduk di sebelah killan. Mengecek suhu tubuh killan, demam killan mulai turun

"Killan" Panggil Maven dengan suara lembut membuat killan terbangun

saat mendengar suara maven "papa... " Killan membuka matanya perlahan

" Ayo makan agar kau bisa minum obat " Ajak maven dan dibalas anggukan oleh killan, maven menggendong tubuh killan menuju ruang makan.

Di ruang makan sudah ada Aikey dan Ainsley yang menunggu mereka datang

Sesampainya mereka di ruang makan, killan melihat kesalah satu remaja laki-laki yang sedang sibuk dengan laptopnya dan satu lagi sedang membaca buku tebal, killan tidak tau siapa mereka

"papa mereka siapa? " Tanya killan

maven mendudukkan killan dipangkuannya " Mari papa kenalkan, yang di sebalah kanan ini adalah Aikey Ernest Eackheart kakak pertama mu, lalu yang di sebelah kiri papa adalah Ainsley Erton Eackheart kakak kedua mu, mereka adalah putra kembar papa" Maven mengenalkan kedua putra kembarnya kepada killan

" Nah Key dan Ley berusia 18 tahun jadi kau harus memanggilnya kakak" Sambung maven

" Hai kakak" Sapa killan ramah sambil menunjukkan senyum pepsodent nya

" Hai... Siapa namamu adik manis" Sapa Key

"killan Aksara Amerta panggil aja killan kakak" Jawab killan dengan antusias

" No... Mulai hari ini namamu Killan Aksara Eackheart, bukan amerta lagi" Kata maven membenarkan nama baru killan

" Dan satu lagi, Edward Hendra Amerta dan Santikya Vera Heden bukan lagi orang tuamu" Sambung maven yang disetujui oleh killan

"Papa... Killan anak papa kan? " Tanya killan yang diangguki oleh maven

"papa killan mohon jangan bawa killan ketemu sama papa Hendra dan bunda Vera, killan takut papa. Killan gak mau diguyur air dingin lagi, lengan killan masih sakit papa" Ucap killan yang diangguki oleh maven, dalam hati maven ingin sekali menghabisi Hendra dan juga Vera.

Key dan Ley diam membeku mendengar ucapan adiknya ini, sejahat itukah orang tuanya sampai killan tidak mau bertemu dengan mereka, padahal selama ini mereka menganggap maven lah yang jahat. Ternyata maven tidak sejahat itu walaupun maven seorang bos mafia. Pikir key dan ley.

🪐

Setelah makan selesai dan killan selesai meminum obatnya. Kini Key dan Ley menemani killan di kamarnya, sedangkan maven pergi karena ada urusan mendadak. Killan terlelap digendongan key. Key dan Ley tau bahwa killan mengalami trauma akibat perbuatan orang tuanya.

Killan sudah dibaringkan dengan nyaman dikasur nya, Key dan Ley meninggalkan kamar killan, mereka juga harus segera pergi untuk membantu maven. Kamar killan terdapat CCTV jadi maven dan kedua putranya bisa memantau killan dari CCTV itu.

Saat ini maven, key, ley dan juga bodyguard nya sudah sampai di jalan dekat rumah Hendra dan Vera. Mereka menemui mata-mata yang disuruh maven langsung.

"Bara bagaimana?" Tanya maven dengan wajah datarnya Mereka saat ini akan pergi ke sebuah acara pendidikan yang terletak di gedung A, selain itu mereka juga akan pergi keacara pengantin anak wali kota ini" Jawab bara menjeleskan kepada maven " Baiklah ikuti mereka sekarang, jangan sampai gagal" Suruh maven. Key dan Ley berada di mobil lain.

Mobil maven dan seluruh pengawalnya mengikuti mobil Hendra dan vera. Maven menyuruh anak buahnya untuk tidak terlalu mencolok agar mereka tidak dicurigai. " Key pergi dahulu ke gedung A, tunggu kita disana" Suruh maven melalui telfon.

Killan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang