Pukul 2.17AM
Saat ini killan tidur dengan ley. Maven dan juga key menyarankan agar ley tidur dengan killan setiap hari, bukan tanpa alasan maven menyuruh ley tidur dengan killan. Maven melihat perubahan tidur ley, yang nyenyak jika tidur bersama killan.
"Eughhh, papa... Papa... Tolongin killan... Killan takut" Racauan killan karena mimpi buruknya
Ley yang mendengar dan merasakan pergerakan tak nyaman dari killan langsung membuka matanya
"Killan hey buka matamu" Ujar ley dengan menepuk pelan pipi killan, berusahalah membangunkan killan dari mimpi buruk nya
Namun usaha ley sia-sia, bukannya membuka mata killan justru semakin meracau ditambah lagi keringat yang keluar dari kening anak itu. Ley langsung menggendong killan ala koala dan membawa keluar dari kamarnya terburu-buru
Ley berjalan dengan cepat menuju kamar maven. Saat sudah sampai di depan pintu kamar maven, ley mengetuk pintu itu dengan keras
" PAPA CEPAT BUKA PINTUNYA " Teriak ley dari luar
Maven yang memang belum tidur, saat mendengar teriakan ley langsung membuka pintu kamarnya. Maven membuka pintu kamarnya dan melihat ley yang sedang menggendong killan.
"Kenapa? " Tanya maven, maven mengambil alih tubuh killan dari ley.
"Killan mimpi buruk papa, tadi ley sudah berusaha buat bangunin tapi killan gak bisa buka matanya" Jelas ley
"Hey anak papa... Buka matanya sayang ini papa" Bisik maven ditelinga Killan
"Ley kembalilah ke kamarmu, lanjutkan tidurnya" Suruh maven, ley hanya bisa mengangguk lalu pergi, sebelum pergi ley mengecup kening killan yang berkeringat
Maven menutup pintu kamarnya dan menimang killan. Killan sudah berhenti meracau dan kembali tenang, killan semakin menelusupkan kepalanya di ceruk leher maven.
Secara perlahan killan membuka matanya yang sayu dan memerah itu. Dia melihat maven yang sedang tersenyum. Maven mencium kedua pipi killan dan menghapus sisa air mata yang berada dipipi killan
"Papa" Rengek killan
"Ada apa hmm, ada yang menganggu pikiranmu?" Killan menggeleng kan kepalanya, dan kembali menelusupkan kepalanya di ceruk leher maven
"Tidur lagi ya, ini masih malam. Papa akan menemani mu" Ujar maven dengan lembut
Maven menidurkan killan di kasurnya dan menaikkan selimut untuk killan
"Papa mau kemana? " Tanya killan saat melihat maven mengambil jas nya
"Papa akan menjemput kak key"
"Emangnya kakak lagi dimana? "
"Kak key baru pulang kerja, dan mobilnya mogok. Jadi papa akan jemput kak key, okey" Ujar maven dengan tersenyum ke arah killan
Killan hanya mengangguk dan menutup matanya lagi. Maven yang melihatnya pun tersenyum dan mencium kening killan.
Jiwa iblis maven sudah bangun sejak key menelfon tadi. Key memberi kabar bahwa kakek dan nenek killan berhasil ia temukan
"Aku sudah tidak sabar" Ucap maven seakan-akan ingin membunuh beserta juga seringai tajamnya
.
.
.
.Maven melajukan mobilnya dengan kencang. Saat maven sudah sampai ditempat key, maven tersenyum miring
"Hey tua" sapa maven kepada dua orang yang sudah tua dengan keadaan tangan diikat ke belakang
"S-siapa kau aku tidak mengenalmu" jawab laki-laki tua itu
"Lepaskan aku, aku tidak mengenalmu lepaskan" teriak seorang perempuan tua
"Ucapkan lebih keras lagi aku menyukai suara korbanku" ujar maven
"Kau mungkin tidak mengenal kami, tapi kalian pasti mengenal anak ini bukan? " Key menujukkan foto killan yang berada di ponselnya
"Hahaha anak pembawa sial itu pasti sudah mati hahaha" Laki-laki tua itu berkata sambil tertawa, maven sudah geram dengan keduanya
"DORRR" Suara tembakan yang dilayangkan oleh key berhasil mengenai jantung pria tua itu
Maven menoleh kearah putranya lalu menampilkan seringaian tajamnya.
"Lepaskan aku, suamiku apakah kau baik-baik saja jangan pergi" perempuan tua itu memberontak dengan sisa tenaga yang dia punya. Namun sia-sia ikatan itu sangat kuat
"Jangan bergerak atau tubuhmu akan terpisah" ucap maven dengan suara beratnya
Perempuan tua itu seketika diam membeku. Maven berjalan memutari perempuan itu dengan tatapan mematikannya
"Jangan sentuh aku" ucap perempuan itu dengan suara bergetar
Maven menendang kursi yang diduduki oleh perempuan itu sampai perempuan itu tersungkur "cihhh aku tidak bernafsu menyentuhmu, dasar perempuan gila" ucap maven
"Papa telfon saja tante alex biar dia yang akan mengurus tikus betina ini"
"Saran yang bagus, papa akan menyuruh perempuan itu"
"Tangan papa tidak pantas menyentuh perempuan tidak tau diri ini"
Maven tersenyum mendengar ucapan key lalu menatap perempuan tua itu nyalang. Maven membiarkan perempuan tua itu dengan posisi yang sama saat dirinya menendang kursi yang diduduki perempuan itu
Perempuan itu tidak bisa kabur karena ruangan ini dijaga ketat oleh anak buah maven sampai maven dan alex datang kembali
"Papa apakah adikku sudah tidur"
"Mereka sudah tidur"
Maven dan key sudah diperjalanan menuju ke mansion mereka. Saat mereka tiba di mansion, mereka melihat televisi di ruang tengah sedang menyala
Mereka melihat ley yang menonton televisi itu dengan keadaan gelap karena lampu sudah dimatikan semuanya
"Apa yang kau lakukan? " ley tersentak kaget mendengar suara key
"Ngagetin aja sih, uda tau lagi nonton gini masih ditanya ngapain" jawab ley dengan ketus
"Kenapa belum tidur hmm" tanya maven
"Kebangun pa" jawab ley
Maven menghembuskan nafasnya, dia sudah menebak ley tidak akan tidur jika killan tidak bersamanya
Key duduk di sofa dengan melipat kedua tangannya didada dan menatap lurus ke depan
"Kak mandi dulu gih, badanmu bau"
Maven tersenyum mendengar ucapan ley menyuruh key mandi. Key berdiri dari duduknya dan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.
☙ Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan, semoga puasanya lancar-lancar terus sampai selesai ☙
KAMU SEDANG MEMBACA
Killan Aksara
RandomKillan Aksara Amerta seorang anak laki-laki yang baru saja berusia 14 tahun. Selama hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia hanya mendapatkan bentakan, pukulan, tamparan, hinaan, dan hukuman. Dia akan dihukum dan dim...