"Papa... " Teriak killan menggelegar di seluruh ruang keluarga
Maven yang berada di ruang kerjanya pun langsung keluar saat mendengar teriakan killan
"Ada apa killan" Ucap maven saat melihat killan lari kearahnya. Saat berada di depan maven, killan langsung meminta digendong oleh maven, maven pun langsung menggendong tubuh killan. Maven mengusap keringat yang berada di kening killan dengan tangannya
Killan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher maven, dia benar-benar syok saat melihat Key dan Ley menembak segerombolan orang berpakaian serba hitam.
"Papa, kakak tembak orang di hutan" Ucap killan pelan seperti berbisik, namun maven masih bisa mendengarnya
Rahang tegas maven mengetat sempurna, amarahnya sudah meluap keluar. Killan melihat wajah maven marah begitu mengerikan, tubuh killan semakin bergetar kala melihat papanya seperti itu.
Maven membawa killan ke kamarnya lalu mendudukkan killan di pinggiran kasurnya " Killan tetaplah di sini jangan keluar sampai papa atau kakak datang " Ucap maven dengan mengusap pipi kanan killan. Killan hanya mengangguk mengerti.
Maven berjalan keluar dari kamar killan. Lalu maven memerintah bodyguard nya itu pergi ke hutan tempat di mana key dan ley berada.
Flashback
Saat ini key dan ley sedang mengajak killan jalan-jalan di hutan yang berada di sekitar mansion mereka.
Walaupun itu hutan, tetapi tidak terlihat seperti hutan pada umumnya, hutan di sekitar mansion nya itu terlihat indah bahkan di setiap jalannya ada lampu taman yang terang, banyak hewan yang sudah jinak di hutan itu. Pada umumnya hutan terlihat gelap karena tidak ada penerangan dan banyak hewan buas, namun berbanding terbalik dengan hutan milik keluarga nya.
Saat Key dan ley berjalan santai tiba-tiba ada segerombolan pria yang berpakaian serba hitam dengan membawa senjata tajam. Killan membelalakkan matanya kaget, lalu bersembunyi di belakang key dan meremas tangan kanan key erat.
"Kakak takut" Lirih killan, key menoleh kebelakang melihat killan. Killan memejamkan matanya.
"Tenang saja" Ucap ley mengelus punggung killan
"MAU APA KALIAN DI SINI? TIDAK AKAN AKU BIARKAN ORANG RENDAHAN SEPERTI KALIAN BERADA DI KAWASAN INI" Ucap key dengan nada tinggi, tatapan ley berubah menjadi tajam dan mematikan.
"SERAHKAN ANAK KECIL ITU KEPADAKU" Ucap salah satu orang yang berpakaian serba hitam dengan menodongkan pistol ke arah key
Key dan ley tersenyum jahat ke arah orang itu dan menatapnya dengan tatapan mata yang mematikan "Orang rendahan seperti dirimu tidak pantas untuk mendapatkan adikku " Ucap ley dengan nada bicara yang rendah namun menakutkan
"DORRR" Suara tembakan menggema di hutan, ley menembak orang yang berdiri di depannya. Orang itu kini tergeletak di tanah tanpa nyawa.
Killan terkejut melihat ley menembak orang di depan matanya sendiri. Killan melepaskan genggamannya di tangan key, lalu killan berjalan mundur dengan pelan
"Killan" Panggil ley
Killan tak menghiraukan panggilan, ia tetap berjalan mundur lalu berlari meninggalkan key dan ley.
Emosi key dan ley sudah meluap-meluap keluar. Tanpa banyak bicara key dan ley menembak orang-orang itu bahkan bertarung dengan brutal.
Flashback off
Maven dan bodyguard nya berjalan ke arah suara ribut itu. Dia melihat key dan ley yang sudah kacau, wajahnya mengeluarkan darah, kemeja putih mereka banyak bercak darah dan banyak orang yang sudah tergeletak lemah ditanah.
Maven menembakkan pelurunya ke udara. Pertarungan sengit itu berhenti, maven dan bodyguard nya berjalan dengan raut wajah yang sudah menggelap.
"MASUKKAN MEREKA SEMUA KE RUANG EKSEKUSI" Ucap maven dengan nada bicara yang tinggi.
Para bodyguard maven membawa segerombolan orang itu dan mayat dari kelompok orang berbaju serba hitam itu keruangan eksekusi.
"Papa orang-orang itu ingin mengambil killan dari kita" Ucap ley sambil memegang perutnya yang terasa sangat nyeri akibat dari tendangan keras tadi.
Maven semakin emosi saat mendengar ucapan ley " Orang seperti mereka tidak pantas membawa putra ku" Ucap Maven lalu pergi dari hutan itu diikuti dengan key dan ley.
.
.
.Sesampainya mereka di rumah, key dan ley duduk di sofa ruang keluarga sedangkan maven mondar-mandir dengan tangan yang mengepal dia ingin sekali mencabik-cabik orang-orang tadi dengan kedua tantangan sendiri
"Papa di mana killan sekarang" Tanya key
"Killan berada di kamar papa" Jawab maven
"Papa aku akan melihat killan" Ucap ley lalu berdiri dari duduknya
"Sebelum menemui killan, sebaiknya kalian membersihkan diri kalian terlebih dahulu dan obati luka kalian" Ucap dari maven lalu memberikan kotak P3K kepada key dan ley. Key dan ley mengangguk lalu pergi ke kamarnya.
Maven pergi ke kamarnya untuk melihat killan. Saat sampai di depan pintu kamarnya maven membuka pintu itu dengan perlahan lalu melihat killan yang duduk dengan bersandar di sandaran kasurnya
Maven menghampiri killan lalu duduk di sebelah killan. Maven merentangkan tangannya untuk memeluk killan, tanpa penolakan killan langsung memeluk erat tubuh maven
"Papa apa ada yang luka? " Tanya killan, maven hanya menggeleng di pelukan anaknya
Maven lalu melepaskan pelukannya "killan apa kau mengenal orang-orang tadi? " Tanya maven. Killan sebenarnya tau siapa orang-orang tadi, killan membalas dengan anggukannya lalu menatap maven
"Katakan kepada papa siapa orang-orang tadi" Tanya maven, tangan maven mengusap lembut kedua pipi killan
"Orang-orang tadi adalah bawahan kakek sama neneknya killan papa. Orang pertama yang ditembak kak ley adalah Om andrian dia tangan kanan kakek, Om andrian, kakek dan nenek tidak suka dengan killan" Jawab killan dengan menelusupkan kepalanya di ceruk leher maven
"Kata tante, sebenarnya killan dulu punya adik tapi adik killan meninggal karena kakek dan nenek menyuruh om andrian menaruh racun di asi adik. Kakek dan nenek seperti itu karena mereka tidak suka punya cucu mereka tidak suka anak kecil papa... Killan enggak tau kenapa mereka seperti itu " Sambung killan lalu memeluk maven dan tangisnya pun pecah
"Killan enggak tau kenapa mereka jahat. Mereka jahat sama killan dan adik killan papa. Killan gak pernah di sayang sama mereka" Adu killan pada maven, killan semakin erat memeluk maven, anak itu menangis sampai sesenggukan
Key dan ley yang sedari tadi menguping pembicaraan killan dan maven langsung masuk ke kamar maven saat killan menangis sampai terbatuk-batuk
Maven berdiri lalu menggendong killan ala koala "hussst sudah jangan menangis, papa akan memberi balasan yang pantas untuk mereka karena mereka menyakiti anak papa" Ucap maven dengan mengusap kepala killan dengan lembut
Killan menatap papanya lalu menganggukkan kepalanya dan kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher maven. Maven tersenyum miring dan membuat tatapan yang ingin membunuh.
Key dan ley yang berada di belakang maven juga ikut tersenyum miring, adik manisnya memberikan lampu hijau untuk menyiksa kakek dan neneknya serta bawahan kakeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killan Aksara
RandomKillan Aksara Amerta seorang anak laki-laki yang baru saja berusia 14 tahun. Selama hidupnya dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia hanya mendapatkan bentakan, pukulan, tamparan, hinaan, dan hukuman. Dia akan dihukum dan dim...