Episode 5

923 96 1
                                    

"BRAK!" suara tumpukan kertas yang diletakan di atas meja . Stand telah dua kali membawa tumpukan kertas ke ruang baca.

"Nona ini adalah berbagai informasi dasar yang harus diketahui sebelum mengambil alih posisi pemimpin guild." Stand menyerupai bos yang memerintahkan karyawannya untuk mempelajari dokumen perusahaan.

Aku tidak menyangka jika akan bekerja layaknya karyawan kantor lagi. Tumpukan dokumen yang diletakan oleh kepala pelayan hanya pengetahuan dasar tentang guild saja. Masih ada informasi tentang anggota guild, peraturan-peraturan, dan misi-misi informasi yang sedang dijalankan. Aku tidak tahu berapa banyak lagi tumpukan yang akan diberikannya.

"Baron akan menjelaskan sendiri informasi yang perlu Anda tanyakan." kata Stand sambil menata kertas-kertas yang dibawanya tadi.

Ruang baca yang merupakan perpustakaan keluarga Gaarder dipenuhi berbagai buku dengan jenis yang beragam. Pencahayaan ruangan yang pas membuat mata nyaman saat membaca. Suasananya pun mendukung untuk berkonsentrasi karena letaknya di ujung mansion dan jarang dilalui orang-orang di kediaman. Tempat ini merupakan favoritku setelah menjelajahi kediaman Baron Gaarder.

Sebelum Baron memperkenalkanku sebagai pemimpin guild selanjutnya pada para anggota, aku diharuskan mempelajari seluk beluk informasi tentang guild. Pemimpin guild merupakan orang yang memutuskan untuk diterima atau tidaknya sebuah misi. Baik itu misi besar ataupun yang berskala kecil semuanya harus melalui pertimbangan pemimpin guild.

"Krieeet..." pintu terbuka dan memperlihatkan sosok pria paruh baya yang menggunakan kemeja hitam tanpa dasi. Rambut peraknya memantulkan cahaya yang masuk melalui kaca jendela.

"Sampai mana kau membacanya?" dia bertanya padaku. Sudah dua jam aku berkutat dengan dokumen pemberian Stand.

"Hampir separuh saya membacanya Ayah." memang sudah separuh aku membaca keseluruhan tumpukan kertas itu. Namun, aku yang memiliki ingatan yang tumpul mungkin perlu membaca ulang di beberapa bagian.

Baron Gaarder duduk di seberang tempatku. Walaupun tumpukan kertas di atas meja cukup tinggi, tapi tubuh baron yang masih tetap terlihat. Dia menyingkirkan beberapa tumpukan yang telah diatur per bagian tadi oleh Stand. Dia mengatur posisi duduknya dengan memajukan kursi. Kami berhadapan. Iris matanya yang berwarna violet terlihat jelas karena tersorot cahaya dari jendela di belakangku.

"Jangan terlalu dipaksakan, seiring berjalannya waktu kau akan mengingat semua informasi itu tanpa perlu menghafal dari catatan. Jangan sungkan bertanya apapun pada siapapun, tapi kau juga harus berhati-hati bahkan pada orang yang paling kau percaya." Baron membalikkan lembaran kertas.

"Saya akan mengingat itu." Aku menjawabnya dengan singkat.

"Ini, aku sudah merangkumkan hal yang paling penting untuk segera kau ketahui" Baron memberikan sebuah catatan yang terlihat seperti rangkuman materi dengan penjelasan yang rinci. Ini mengingatkanku dengan buku catatan siswa paling rajin di sekolahku sebelum menjadi Evelyn.

"Ayah, apa ini belum lama dibuat?" Aku tidak menyangka bahwa Baron akan membuatkan hal semacam ini. Tokoh Baron yang menyayangi putrinya terpampang nyata di hadapanku.

"Jangan hiraukan itu. Fokus saja agar kau bisa cepat beradaptasi dengan para anggota. Mungkin mereka orang yang setia padaku, tapi itu tidak menjamin mereka akan menerimamu sebagai pemimpin yang baru. Sebagian dari mereka sangat keras kepala. Namun melihatmu yang hilang ingatan dengan mudah membaur kembali dengan para pekerja di rumah menghilangkan sedikit kekhawatiranku." Baron berbicara dengan ekspresi wajah yang datar.

"Sebelumnya saya minta maaf jika selama ini saya telah merepotkan Ayah. Saya akan berusaha menjadi gadis yang bisa Ayah banggakan. Dan... terima kasih karena telah mempercayakan posisi ini pada saya." aku sedikit malu mengatakan ini.

Lady GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang