Langit mulai redup. Orang-orang di arena pertandingan mulai membubarkan diri. Baron tidak mengatakan apapun setelah pertandingan itu selesai. Dia langsung pergi entah ke mana.
Karena beberapa anggota guild menghampiri, aku tidak bisa langsung kembali ke kamar hotel. Osmond, Osvald, dan Ru menghalangi para anggota yang menghampiri. Aku merasa seperti selebriti yang dikerumuni para wartawan. Sebagian mereka yang menghampiri menanyakan bagaimana aku bisa mengalahkan Robin.
Kemenangan ini seolah-olah membuat kekhawatiran Ru sia-sia. Baron dian-diam melatih putrinya seni berpedang dan dasar bela diri sejak kecil. Hal ini hanya diketahui Osvald dan Osmond yang telah mengenal Evelyn sejak kecil. Hal ini aku ketahui saat Osvald menyarankan untuk menolak tantangan duel.
"Nona, walaupun Kemampuan Anda telah diakui oleh Tuan Baron, tapi Anda baru saja pulih setelah insiden itu." bisik Osvald. Ini membuatku mulai curiga dengan sebutan "putri manja" yang melekat pada Evelyn.
Sebelum hari pertandingan aku mempraktikkan dasar ilmu bela diri di kehidupanku sebelumnya dengan Osvald. Aku terkejut dengan tubuh Evelyn yang dengan mudahnya memeragakan gerakan-gerakan yang ada di dalam kepalaku. Bahkan ini lebih baik daripada tubuhku sebelumnya. Jika di kehidupan sebelumnya aku memerlukan latihan keras berulang kali untuk memeragakan satu teknik, tubuh Evelyn seperti jenius yang langsung bisa memeragakannya.
Aku tidak tahu apa saja yang telah diajarkan oleh Baron pada Evelyn sebelumnya. Ilmu bela diri dari kehidupan sebelumnya yang dipadukan dengan tubuh Evelyn membuatku percaya diri untuk mengalahkan Robin.
Pantas saja Baron tidak menentang mengenai duel dengan Robin. Dia juga tidak pernah membahas tentang kemampuan bela diri Evelyn. Dia sendiri yang telah memastikan kemampuan putrinya.
Berbeda dengan para anggota yang mengerumuni dengan antusias, Robin yang kalah dalam duel berusaha menyembunyikan dirinya. Wajahnya memerah. Kurasa itu adalah kekalahan yang paling memalukan baginya. Aku berjalan menghampirinya.
"Bagaimana kalau kau menjadi teman sparing selama aku latihan berpedang?" aku bertanya pada Robin.
Dia melihat orang-orang di sekelilingku. "Ba-baik Master!" jawab Robin. "Tolong maafkan ketidaksopanan saya sebelumnya. Dan mulai saat ini saya akan setia pada Nona Evelyn sebagai Master Guild".
"Asik dapat satu ikan lagi" batinku. Berawal dari tangkapan ikan kecil, kedepannya aku harus mendapatkan ikan yang lebih besar lagi.
Mulai hari ini, aku diakui oleh semua anggota guild.
"JEDERR!" suara gemuruh menemaniku yang sedang memilah catatan misi yang diterima guild. Padahal aku ingin mengunjungi kedai kue yang baru buka di dekat alun-alun. Tapi cuaca mengurungku di tempat kerja Master Guild yang masih satu gedung dengan Hotel
"Master, sepertinya kita perlu mempertimbangkan kembali orang yang akan dikirim untuk misi ini." Pria paruh baya dengan setelan bangsawan memasuki ruangan tempatku bekerja.
"Jangan terlalu khawatir Count, kemampuannya sudah cukup berkembang." jawabku santai.
Sudah tiga tahun berlalu dan aku telah menjadi pemimpin yang diterima para anggota guild dan dipanggil dengan "Master".
Selama tiga tahun ini aku mendapat banyak bantuan dari Count Pravin Heaton yang merupakan anggota paling dihormati. Dia menghargaiku sebagai atasannya dan membantu sepenuh hati mengoperasikan guild. Padahal dia bangsawan bergelar Count, tetapi dia mau menjadi bawahanku yang merupakan anak bangsawan dengan tingkat lebih rendah darinya.
Baron Gaarder kembali ke wilayahnya di pedesaan setelah resmi mengangkatku sebagai pemimpin guild yang baru. Walaupun pengangkatanku sebagai pemimpin guild terdapat sedikit masalah dengan bocah aneh bernama Robin. Namun itu bisa diselesaikan dengan cepat.
Setelah menjadi master Guild Death Forest, Aku mengatur ulang sistem pengelolaan guild. Sekarang tujuan guild telah berubah. Guild Death Forest tidak lagi berfokus pada perintah Kaisar. Tujuanku melanjutkan guild yang akan dibubarkan oleh Ayah adalah untuk memastikan keamanan keluarga Gaarder dan pengikutnya setelah lepas dari Kaisar.
Perombakan guild menimbulkan banyak penentangan dari para anggota senior yang sebaya dengan Ayah. Hampir sama dengan masalah di hari pertamaku menginjakkan kaki di guild, mereka menentang aku yang masih muda menjadi atasan mereka. Penentangan itu berlanjut pada hengkangnya sebagian besar anggota guild. Ini justru membuatku lebih mudah untuk memilih orang yang akan setia padaku tanpa memandang Ayah sebagai Master mereka sebelumnya.
"Oh iya Count, besok merupakan pertemuan kepala divisi. Apakah dewan penasihat akan datang?" aku bertanya pada Count Heaton yang masih di ruangan.
"Sepertinya kali ini mereka tidak akan datang. Dan tidak ada surat balasan akan hadir dari para anggota dewan penasihat lainnya. Baron sudah menyerahkan sepenuhnya guild ini pada Master. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"Kalau begitu kita akan melaksanakan pertemuan di tempat yang aku tentukan." aku tersenyum memikirkan satu tempat bagus yang ingin aku kunjungi.
"Sesuai keinginan Anda Master." jawab Count Heaton. Tanpa disuruh, dia merapihkan dokumen yang berserakan di ruang kerjaku. "Saya tidak menyangka bahwa Baron memiliki putri yang sangat kompeten. Berkat ide-ide Anda, bisnis yang dijalankan guild sangat membantu para anggota."
"Ini juga berkat kemampuan Count Heaton yang berhubungan baik dengan para bangsawan ibu kota." aku berbalik memuji. Count heaton memang terkadang tiba-tiba memuji setelah melihatku berhasil merombak sistem dalam guild.
Guild tidak lagi berfokus pada pembasmian bangsawan pemberontak dan bersembunyi di bawah tanah. Aku berusaha memanfaatkan sebaik mungkin keahlian para anggota guild. Dan ternyata banyak diantara mereka yang berbakat selain menjadi pembunuh bayaran dan intelejen.
Mungkin kedepannya aku akan membuat guild menjadi perusahaan besar di Kekaisaran Arslan. Toko kue yang yang ingin aku kunjungi hari ini adalah salah satu bisnis milik guild. Aku senang para anggota bisa hidup makmur dibawah kepemimpinanku.
...
Hujan kemarin telah sirna. Hari ini matahari menggantikan awan mendung. Sesuai dengan percakapanku dengan Count. Hari ini guild akan mengadakan rapat rutin yang dihadiri oleh perwakilan divisi. Dan rapat kali ini aku laksanakan di toko kue yang kemarin belum sempat aku kunjungi karena terhalang hujan deras.
"Terima kasih Nona, saya sudah bosan dengan ruang rapat hotel yang suram. Apakah setelah pertemuan kita bisa sekalian berjalan-jalan dan mencari beberapa gaun baru?" Ru sangat bersemangat keluar dari hotel tempat tinggal kita di ibukota.
"Haha... baiklah, aku juga ingin berkeliling pusat kota setelah sekian lama. Bukankah malam ini akan festival panen." aku merencanakan kegiatan untuk menjernihkan kepalaku setelah beberapa minggu tidak libur dari urusan guild.
"Ah iya jangan lupa sampaikan pada seluruh anggota guild untuk berfokus pada para turis asing yang datang." festival panen di ibu kota kekaisaran Arslan biasanya memang banyak dikunjungi orang-orang asing.
"Tapi, apa Nona yakin dengan orang yang akan memimpin misi pengawasan ibukota kali ini?" Ru bertanya sembari bersiap untuk keluar dari kereta kuda.
"Memang kenapa dengan orang itu? Bahkan Count Heaton kemarin juga menanyakan hal yang sama." aku berjalan memasuki sebuah toko kue yang memajang beberapa produknya di etalase diikuti Ru di belakangku. "Dia bahkan punya keahlian rahasia." aku tersenyum melihat orang yang di bicarakan menyambut kami yang baru tiba.
"Selamat datang Master!" pemuda dengan pakaian koki lengkap dengan celemeknya menghampiri kami. "Para ketua divisi telah hadir" dia menunjukkan jalan.
Ru menatap tajam pemuda itu. Pemuda itu mengabaikan tatapan Ru.
"Bagaimana pembukaan toko kue kemarin Robin?" ya, anggota yang mengelola toko kue baru adalah Robin, orang pertama menentangku sebagai Master guild. Setelah lebih mengenalnya lebih lama, ternyata Robin memiliki hobi membuat kue yang lezat. Dia juga yang akan memimpin misi penjagaan festival panen.
Memberikan suatu tugas langsung pada anggota merupakan cara Master Guild mempercayai anggota tersebut. Tapi itu hanya alasanku saja. Aku akan bersenang-senang di festival panen tahun ini. Memangnya siapa yang ingin bekerja di hari perayaan festival.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Gangster
FantasyTidak dapat dipercaya, padahal Baron Gaarder sudah menyiapkan hati untuk menerima teriakan dari putrinya yang selama ini selalu kekanakan. Kenapa dia menerima saja perintah pernikahan dari Kaisar? Dimana rengekannya? dan kenapa dia meminta dua syar...