Episode 6

822 92 0
                                    


"Beraninya bocah ini!" teriak Osmond di belakangku.

Aku sontak menengok ke belakang. Kulihat Ru yang mengepalkan tangannya dan Osvald yang sudah menarik setengah pedang dari sarungnya. Mereka bertiga seperti bersiap untuk menyerang. Aula pertemuan dengan dinding batu menjadi gaduh karena ulah satu orang pemuda.

Seorang pemuda tiba-tiba menantangku duel bahkan sebelum Baron mengenalkanku pada semua orang. Dia menjadi pusat perhatian semua orang. Dia terlihat tidak takut sama sekali berdiri di hadapan Ayah dan Count Heaton yang berada di sampingku.

Ru, Osmond, dan Osvald mengambil posisi untuk melindungiku. Baron tidak mengatakan sepatah kata pun dan hanya menatap pemuda itu. Orang-orang di dalam ruangan semakin riuh.

"DIAAM!!" suara Count Heaton yang memerintahkan semua orang untuk diam menggema di penjuru ruangan. Seketika seluruh orang di situ terdiam.

"Maafkan kelancangan kami Nona Evelyn. Pemuda ini adalah anggota yang belum lama masuk. Jadi dia masih belum mengetahui banyak hal." Count Heaton membungkuk padaku.

Jadi dia adalah anggota guild yang belum lama direkrut. Guild masih melakukan rekrutmen setelah misi Kekaisaran selesai. Itu berarti rencana Baron membubarkan guild masih belum diketahui para anggota.

Semua orang mengarahkan pandangannya padaku. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk merespon tantangan pemuda itu. Aku melihat Baron yang masih merupakan master guild sekarang. Baron menatap aku dan pemuda itu bergantian.

"Siapa namamu? Dan kenapa kau berani menantang putriku? Bahkan di depanku langsung?" akhirnya Baron membuka suara dengan bertanya pada pemuda di depannya.

"Nama saya Robin, Master! Saya sudah mendengar jika Nona Evelyn akan menggantikan Master sebagai pemimpin guild. Saya tidak mau menjadi bawahan dari orang yang lebih lemah dari saya." jawab pemuda itu dengan suaranya yang menunjukkan belum lama dia pubertas.

Apa? Bagaimana mungkin Evelyn yang merupakan lady manja bisa melawannya yang terlihat seperti pemuda yang lincah. Dan aku baru saja sampai di sini setelah perjalanan yang membuat pinggangku menangis. Aku bahkan belum duduk setelah turun dari kereta.

Kedua pengawal dan pelayanku hampir saja menyerang pemuda itu jika tidak dihentikan oleh Baron setelah mendengar jawabannya. Sekarang aku setuju dengan perkataan Osvald yang menyebut para anggota guild dengan sebutan orang-orang aneh. Mereka seperti menantikan duel kami. Mereka berbeda dengan ksatria atau petarung lainnya yang enggan untuk menyerang lawan yang sedang lemah. Aku melemparkan tatapan pada Baron berharap dia memberikan solusi.

"Bagaimana menurutmu Evelyn?" Baron beralih melemparkan pertanyaan kepadaku. Apa Baron sedang mengujiku?

Jika aku menolak tantangan duel untuk mengujiku sebelum menempati posisi pemimpin guild, pasti akan lebih sulit untuk diakui oleh anggota yang lain kedepannya. Dan jika aku menerimanya, maka aku yang dirumorkan menjadi calon pemimpin guild harus bersiap untuk dipermalukan. Karena kemungkinan besar aku yang berada di tubuh Evelyn akan kalah. Aku tidak menyangka akan mengalami penolakan seperti ini bahkan sebelum aku memperkenalkan diri pada mereka.

"Saya tidak mau duel berpedang dengan pemuda ini Ayah." Jawabanku membuat semua orang menjadi gaduh kembali. Pemuda itu tersenyum sambil melihatku dengan tatapan yang meremehkan.

"Tapi! Aku lebih memilih untuk menantangnya duel dengan tangan kosong." lanjutku.

"Nona!" Osmond, Osvald, dan Ru berteriak dan menengok ke arahku. Aku mengangkat tangan sebagai tanda agar mereka tenang.

"Karena saya belum mempunyai pedang sendiri dan pemuda ini merupakan anggota guild yang belum lama di rekrut, bukankah pertarungan dasar tanpa senjata merupakan hal yang lebih cocok untuk kami?" aku menegakkan punggungku dan membalikkan serangan senyuman sombong pemuda itu.

Lady GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang