Tempat pertemuan guild berada di lantai dua toko kue. Padahal aku sengaja datang lebih awal agar bisa sepuasnya mencicipi kue-kue buatan Robin terlebih dahulu. Tapi semua divisi telah berkumpul dan rapat harus segera dimulai.
"Selamat datang Master!" mereka berdiri dan memberi salam saat aku memasuki ruangan untuk pertemuan. Sebenarnya aku masih belum terbiasa dengan sambutan seperti adegan para gangster dalam film di kehidupanku sebelumnya.
Ruangan itu tidak terlalu besar. Ruangan itu terlihat penuh dengan jumlah peserta pertemuan kali ini yang berjumlah 15 orang. Perabot dalam ruangan tidak terlalu banyak. Hanya ada satu meja besar dengan beberapa kursi yang mengitari.
"Sepertinya kalian sangat bersemangat ya di pertemuan kali ini. Bahkan Count Heaton yang sibuk bisa datang lebih awal." aku tersenyum menerima sambutan mereka dan menempatkan diri di kursi tengah yang sengaja mereka kosongkan.
Aku memperbarui sistem dalam guild dengan membentuk tiga divisi utama di bawah kepemimpinanku. Count Heaton merupakan ketua divisi pertama yang mengelola bisnis milik guild dan menjalin hubungan baik dengan para bangsawan. Divisi kedua bertugas sebagai pencari informasi dan menangani misi yang berhubungan dengan asasin dan diketuai oleh Osmond. Kemudian divisi ketiga diketuai oleh Ru, bertugas mengelola anggota guild dan rekruitmen anggota baru.
Selain ketiga divisi itu, ada dewan penasihat guild yang terdiri dari mantan anggota guild tetapi masih memberikan dukungan. Tentu saja dewan penasihat dipimpin oleh Baron Gaarder yang merupakan pendiri Guild dan Master sebelumnya. Mereka hanya akan turun tangan ketika guild benar-benar dalam keadaan darurat. Tidak heran jika mereka tidak pernah menghadiri pertemuan rutin guild. Padahal aku selalu mengundang mereka.
Robin menyajikan kudapan dan teh saat pertemuan berlangsung. Masing-masing ketua divisi melaporkan misi-misi yang sedang mereka kerjakan. Di ruangan ini kami juga saling bertukar informasi dan berdiskusi mengenai beberapa masalah.
"Belakangan ada beberapa penyihir yang kabur dari menara sihir. Dan mereka menjadikan guild sebagai pelarian mereka. Saya takut pihak Duke Serpent yang merupakan pemilik menara akan mengancam keberadaan guild." masalah divisi yang diketuai Ru menjadi topik yang pertama.
Sebelum menjadi pelayan pribadiku, Ru merupakan penyihir dari wilayah Serpent. Serpent merupakan penguasa menara yang memiliki kewenangan untuk mengurus seluruh penyihir di kekaisaran. Ini karena Serpent merupakan keluarga yang paling berbakat dan menguasai ilmu sihir di kekaisaran.
Semenjak Duke Serpent baru diangkat, wilayah Serpent mengalami permasalahan internal. Masalah itu disebabkan oleh kematian pasangan Duke dan Duchess dalam kecelakaan saat penelitian sihir baru. Putra sulung mereka yang berusia 15 tahun langsung menggantikan posisi kepala keluarga pasca kematian orang tuanya. Dan pengangkatan Duke muda ditentang oleh para tetua wliayah Serpent. Masalah ini mengingatkanku dengan pengangkatanku sebagai Guild Master tiga tahun yang lalu.
"Masalah ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Walaupun tahun lalu kita kekurangan penyihir, tapi kita harus membatasi jumlah penyihir dalam guild. Jika kita terlalu banyak memiliki penyihir, kita akan menjadi pusat perhatian. Untuk saat ini berhenti menerima penyihir sampai keadaan Serpent stabil." aku memberikan keputusanku terhadap permasalahan yang Ru sampaikan.
"Baik Master saya akan melaksanakan sesuai perintah Anda," jawab Ru.
"Kalau begitu kita beralih pada divisi selanjutnya" aku beralih menatap Osmond yang sepertinya sudah menantikan gilirannya.
Setelah mendapatkan sinyal dariku, Osmond membenarkan posisi duduknya. Dia memasang postur yang khas setiap akan membicarakan hal penting.
"Ekhem... setelah menyelesaikan misi di wilayah Selachi selama beberapa bulan, kami menemukan hal yang mencurigakan. Ada kapal yang mengangkut batu permata dalam jumlah besar. Dan jumlah itu kemungkinan lebih besar dari batas yang telah ditetapkan kekaisaran untuk mengekspor batu sihir ke negara lain." Osmond menyampaikan informasi yang didapatnya.
Batu sihir merupakan sumber daya yang cukup langka. Namun kekaisaran Arslan memiliki beberapa tambang batu sihir. Sehingga Arslan menjadi negara pengekspor batu sihir kepada negara lain termasuk ke luar benua. Namun jumlahnya telah dibatasi oleh Kaisar untuk menjaga kekuatan Arslan.
"Kita bukan pegawai penyelidik kekaisaran. Jadi tidak ada kewajiban kita melaporkan hal itu."
Walaupun kita memiliki niat baik dengan melaporkan hal yang dilakukan Selachi, namun itu hanya akan membuat kekaisaran lebih ketat mengawasi kami.
Akan tetapi pergerakan Selachi juga perlu kita waspadai. Aku masih ingat inti jalan cerita novel yang kubaca. Selachi adalah dalang yang membuat Baron Gaarder menjadi boneka pemberontakan.
"Untuk berjaga-jaga tetap selidiki masalah itu. Terutama pihak Duchess Selachi yang membiarkan ekspor batu sihir yang melebihi batas." aku menyampaikan pendapatku pada Osmond.
"Baik Nona." jawab Osmond. "Padahal saya ingin tetap disamping Nona Evelyn. Tapi saya harus kembali ke Selachi. Apakah saya tidak bisa menggantikan Osvald sebagai pengawal Anda?" rengek Osmond. Cara bicaranya berubah lebih santai.
Aku melirik kembaran Osmond yang berdiri di belakangku sebagai pengawal. Osvald tidak aku masukkan ke dalam tiga divisi utama Guild Death Forest. Aku memintanya untuk tetap menjadi pengawal pribadiku. Ini karena aku ingin Osvald mengajariku ilmu berpedang.
"Baiklah kalau begitu sekarang giliran Count Heaton menyampaikan masalah utama dari divisi pertama." aku mengabaikan rengekan Osmond. Osmond terdiam dan memasang wajah kecewa. Ru yang melihat ekspresi Osmond, melemparkan senyum yang meledek padanya.
Count Heaton memberikanku sebuah dokumen laporan bisnis yang dijalankan guild dan informasi tentang beberapa bangsawan ibu kota. Dia menceritakan beberapa bangsawan yang menggunakan jasa Guild dalam sebulan terakhir.
"Master, tidak lama lagi Putra Mahkota akan mengadakan pesta ulang tahunnya. Saya menyarankan agar Anda mulai aktif di pergaulan para bangsawan." Count menatapku serius.
"Ahahaha... apakah sudah waktunya?" aku menghindari tatapannya. "Baiklah akan aku pikirkan mengenai pertemuan para bangsawan."
Aku tidak begitu nyaman dengan para bangsawan. Sebenarnya tidak semua bangsawan buruk. Tetapi tata krama yang mereka jaga tidak sesuai denganku.
"Dan juga jangan lupa secara berkala mengabari tunangan Anda, Duke Aquila. Perkiraan perang akan segera berakhir tahun ini. Jadi Anda juga harus mengingat untuk mempersiapkan pernikahan Anda." Count Heaton mengingatkanku. Walaupun aku berasal dari pedesaan dan hanya putri Baron. Aku tetaplah bangsawan yang diakui oleh kekaisaran. Aku menjadi tunangan di atas kertas Duke Nils Aquila selama tiga tahun ini.
Aku bahkan lupa jika aku memiliki tunangan. Aku hanya berfokus dengan urusan guild. Terakhir aku mengirim surat padanya hanya karena Ayah yang menyuruhku.
Duke Aquila pun tidak jauh berbeda denganku. Dia membalas suratku seadanya. Namun, dia selalu mengirimiku hadiah di setiap hari ulang tahun. Hadiah yang dikirimnya pun hanya untuk formalitas kami sebagai pasangan yang bertunangan.
"Baiklah Count aku akan mengingatnya. Dan terima kasih atas saran Anda." Aku menanggapi perkataan Count Heaton.
Kami melanjutkan diskusi dengan membicarakan misi-misi yang akan dilakukan. Para anggota yang hadir saling menyampaikan pendapatnya. Kami juga bertukar informasi yang diperoleh dalam waktu sebulan terakhir.
Aku senang karena laporan keuntungan guild terus meningkat. Namun aku juga harus terus waspada terhadap kemungkinan jalan cerita seperti dalam novel. Masih ada kemungkinan Kaisar masih mengincarku untuk mendapatkan Baron Gaarder dan Duchess Selachi yang memanfaatkan Guild untuk menguasai kekaisaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Gangster
FantasyTidak dapat dipercaya, padahal Baron Gaarder sudah menyiapkan hati untuk menerima teriakan dari putrinya yang selama ini selalu kekanakan. Kenapa dia menerima saja perintah pernikahan dari Kaisar? Dimana rengekannya? dan kenapa dia meminta dua syar...