“SING!”
Suara dua permukaan perang yang saling bertemu menggema di ruangan latihan guild di bagian belakang hotel. Selama tiga tahun Evelyn menggunakan ruangan itu untuk melatih kemampuan berpedangnya. Selama tiga tahun pula Osvald menjadi guru berpedang Evelyn. Osvald membantu Evelyn untuk mengingat kembali gerakan yang telah diajarkan oleh Baron sebelum dia kehilangan ingatannya.
Kali ini pun Evelyn berlatih pedang dengan Osvald. Dia menyesal telah memerintahkan Osvald untuk menambah latihannya kemarin malam. Osvald benar-benar serius saat sudah memegang pedang. Dia tidak akan menyerah pada lawannya walaupun hanya sekedar latihan.
Evelyn cukup kewalahan menghadapi pengawalnya itu. Keringatnya membasahi seluruh wajah. Sudah beberapa menit Evelyn hanya menangkis serangan dari Osvald. Dia tidak menemukan sedikit pun celah untuk menyerang balik.
“Osvald, bukan hanya waktu latihan yang kau tambahkan, tapi tingkat kesulitannya pun ikut bertambah. Apa kau sedang balas dendam karena kemarin aku meledekmu?”
“Bagaimana saya bisa berani melakukan hal itu pada Master Guild” jawab Osvald dengan tenang. Sekarang dia telah kembali seperti Osvald yang biasanya.
Evelyn memang berhasil mengalahkan Robin si anggota bungsu. Akan tetapi dalam guild masih banyak orang yang memiliki kemampuan berpedang di atasnya. Salah satu yang paling kuat adalah Osvald. Dia terkenal sebagai legenda pembunuh yang mengayunkan pedangnya tanpa mengeluarkan suara.
Evelyn masih belum bisa mengimbangi kemampuan Osvald.
“Sring! Sring!” lagi-lagi Evelyn hanya menangkis serangan dari Osvald.
“Nona tolong fokus dan jangan terlalu banyak berpikir hal yang tidak perlu.”
“Ha! Berkata memang sangat mudah! Bagaimana aku bisa mengalahkan sang legenda guild.” Evelyn menjawab dengan terengah-engah sambil terus menangkis.
Dari kejauhan seseorang mengamati Evelyn yang sedang berlatih. Seorang pria dengan seragam ksatria kekaisaran. Matanya tidak bisa lepas memandang gadis yang sedang kewalahan menangkis serangan dari lawan tandingnya.
“Nona, sepertinya Anda kedatangan tamu.” Osval tiba-tiba berhenti mengayunkan pedang.
Evelyn melihat sekitar dan menemukan seorang pria berdiri di depan pintu masuk. Sosok yang tidak asing. Sekarang Evelyn sudah mulai terbiasa dengan kedatangannya di waktu yang tak menentu.
“Saya rasa latihan pagi ini sudah cukup Nona.”
“Hah... padahal aku rasa kali ini seranganku akan bisa mengenaimu.” Napas Evelyn masih terengah. “Baiklah, terima kasih untuk latihan hari ini. Kau boleh kembali.”
Osvald pergi meninggalkan Evelyn di ruang latihan. Hari ini dia tidak mengawal Evelyn. Tugas pengawalan yang dilakukan Osvald jika hanya Masternya itu keluar dari markas guild.
“Eve, Wahh! tidak aku sangka ternyata kemampuanmu berada di tingkat ini.” Duke menghampiri Evelyn yang telah sendirian di tengah ruang latihan.
“Nils, sepertinya kau sudah menganggap markas guild seperti rumahmu sendiri.” Evelyn mengembalikan pedang yang digunakan untuk berlatih tadi. Dia berbicara tanpa memandang lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Gangster
FantasyTidak dapat dipercaya, padahal Baron Gaarder sudah menyiapkan hati untuk menerima teriakan dari putrinya yang selama ini selalu kekanakan. Kenapa dia menerima saja perintah pernikahan dari Kaisar? Dimana rengekannya? dan kenapa dia meminta dua syar...