02 || poem

23 5 22
                                    

December 25th, 2019

Semua kejadian itu berlalu begitu cepat. Membuat Calum belum dapat menyusun semua masalah dengan cepat dan tanggap. Hal seperti ini, yang ia butuhkan hanyalah sebuah perdebatan kecil dari orang di sekitarnya.

Shane Filan dan Harry Styles.

Segera ia membuyarkan lamunannya. Disaat seperti ini, tidak baik baginya memikirkan kenangan. Ia harus segera bertindak dengan kejadian Luke dan pohon natal itu. Tapi di sisi lain, ada saja yang membuatnya harus menetap hingga pria Tomlinson itu tersadar.

Tidak ada yang tak mengenal Mr.Tomlinson. Pria dengan perawakan sedang, dengan senyum dan cara jalan yang khas, dengan suara yang menenangkan, adalah pemilik perusahaan terkenal se-seantero Amerika Serikat, bahkan hingga keluar zonasi hingga ke ibu kota dunia. Perusahaan yang bergerak di bidang Industri dan teknologi itu telah menjadi peringkat kedua setelah perusahaan BNC, perusahaan yang di tangani oleh Gillian B Jefferson.

"C, he's sober."

Reflek, dirinya membawa diri menuju Louis di baringkan. Hanya luka ringan yang di alaminya. Tidak terlalu menimbulkan dampak yang serius bagi si korban, yang lebih tepatnya adalah si pelaku.

"Ugh, I'm--"

"I'm sorry." Calum diam dari kata-katanya yang belum sempat siap, terpotong oleh lawan bicara. "Saya sedang dalam tidak stabil, dan para polisi itu mengejar saya. I didn't see you coming."

"Um, it's okay. Tapi anda tetap harus mempertanggung jawabkan laju kemudi anda. Semua orang harus mendapatkan hukuman dari pelaku, err maaf, ugal-ugalan seperti anda."

Louis tersenyum. "Saya akan mempertanggung jawabkannya. Terima kasih."

Dengan begitu, Calum pun segera berlalu bersama Reece. Tidak ada yang berbicara, udara dingin masih saja menusuk hingga ke tulangnya. Breathe Easy dari Blue mengalun merdu dari dalam mobil menciptakan suasana tenang meski kacau dalam otak Calum Hood.

Setelah mengantarkan dirinya pulang, ia akan membiarkan bocah ini mengendarai mobil salah satu dari kepolisian ini mengingat mobilnya yang belum dapat berfungsi dengan baik. Ia bahkan tak sadar, dalam dua hari berturut-turut, telah rugi sebesar $235 ribu untuk kedua mobilnya.

"C, ada sesuatu di sakumu."

Lelaki Kiwi itu segera mengusai sakunya. Benar saja, selembar tisu terselip pada saku hoodie nya. Bukannya tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut, hanya saja, Calum tidak pernah memakai tisu seharian ini. Lebih-lebih, tisu itu terdapat bewarna hitam seolah tertulis oleh sesuatu seperti tinta.

Lampu merah membuatnya sedikit bebas menelisik lebih jauh tentang lembaran tisu tersebut. Membuat kerutan di keningnya semakin dalam tak mengerti betul dengan makna yang ingin di sampaikan.

 Membuat kerutan di keningnya semakin dalam tak mengerti betul dengan makna yang ingin di sampaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What it is?!"

"More like poem," Jawab Reece seadanya.

Calum membiarkan Reece merebut tisu itu darinya, sementara ia kembali melaju cukup sedang takut tergelincir oleh es salju yang berserakan.

𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑 𝐑𝐈𝐎𝐓 「CONTINUED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang