December 31th, 2019
Lelaki itu terus mondar-mandir di kamarnya tampak berfikir keras dengan semua yang terjadi secara kebetulan. Tangannya terkepal erat menggabungkan semua kejadian ini dengan cepat. Semakin ia mengingat dengan jelas, semakin jelas semuanya telah direncanakan oleh siapapun bajingan nan telah membawa mereka sampai pada titik ini.
"Hood?" Lelaki itu sontak menoleh, menemukan Nicky bersandar pada daun pintu dengan segelas teh chamomile di tangannya. "Keadaanmu belum benar-benar baik, tapi sudah mondar-mandir tak jelas begitu! Ada apa?"
Calum berhenti dari aksinya, mendaratkan dirinya kembali pada kasur empuk itu berusaha menghalau semua nan ia pikirkan sebelumnya.
"Speaking about what's happened," Ia terdiam sebelum akhirnya menatap Nicky dengan penuh selidik. "Kau tahu semua ini?"
Seharusnya kecurigaannya benar begitu. Karena tidak mungkin Nicky tidak teliti dengan semua ini. Sesuatu jelas telah ada di tempatnya, dan tanpa sadar mereka memainkan skenarionya.
"Jika kecurigaanmu adalah untuk bagian skenario, ya, aku sudah mengetahuinya sejak awal. Ada yang memang menyusun rencana untuk membawa kita sampai pada tempat ini. Tapi jika kecurigaanmu telah sampai pada aku tahu siapa pelakunya, i have no idea about this one." Ungkap Nicky jujur kemudian meletakkan secangkir teh tersebut keatas meja terdekat dari ranjang Calum. "Drink, it will make you feel better."
"Mister! C! Aku menemukan sesuatu yang mengejutkan, kemarilah!" Kedua lelaki itu sontak saling berpandangan sebelum berjalan cepat menuju Reece di ruang tengah. Lelaki itu tengah berkutat dengan laptopnya dan sepertinya tengah mencari data nan sesuai dengan benda di tangannya.
Kompas aneh nan di temukannya.
"Benda ini adalah sebuah replika, hanya buatan orang-orang yang bisa saja menjadi sebuah sejarah karena hanya satu di dunia, tapi benda aslinya tampak cantik dan begitu murni lukisannya." Jelas Reece tanpa beralih dari laptop tersebut. "Sayangnya, benda itu telah di jadikan sebuah benda peninggalan sejarah bagi orang-orang di beberapa dunia, seperti di Yunani, Tivoli, Castel Nuovo, Rigano, Pompeii, dan Bremen."
"Bukankah, Sundial itu ada di Mesir?" Pikir Nicky seketika. Mendengar penjelasan Reece, satu objek melayang di kepalanya dan Sundial adalah jawabannya.
"Tapi benda itu bukankah sudah di gunakan di negara lain sekitar tahun 1700an. Jam matahari yang paling terkenal hanya dua, Hemispherium di Yunani, sedangkan dari Mesir Purba tidak memiliki nama dan terbuat dari obelisk."
Perdebatan ini hanya akan membuat Calum muak. Di sisi lain ada beberapa teori yang dapat ia angkat dari cerita mereka, membuatnya berfikir ada baiknya untuk tetap diam mengamati semua proses nan dapat di amati dan di kaji.
"Jadi, apa alasan benda ini bisa ada di Perancis? Bukannya sok tahu atau bagaimana, tapi secara teori, kau sendiri mengatakan jam tersebut tertanam di Eropa Selatan. Lalu, bagaimana mungkin sebuah replika benda ini ada di Paris dan tersimpan di tempat tak hidup seperti tadi?"
Reece kembali bergidik mengingat mayat yang bergelantungan disana. Tapi mereka tak dapat berbuat apa-apa. Jika sedikit saja mereka melaporkan kejadian perkara, mereka akan di interogasi dan semua rencana mereka akan terbongkar. Kemungkinan masuk penjara atau kehilangan pekerjaan.
"Well, Hood ada benarnya. Tidak mungkin benda itu di letakkan disana, kecuali," Nicky mengambil alih laptop itu dari tangan Reece dan mulai mengetikkan sesuatu. "Jika ada yang sengaja meletakkannya karena kita memang tengah berada pada skenario yang dia inginkan."
Reece dan Calum menatap layar laptop yang kembali menghadap mereka. Di depan mereka sebuah profil terpampang jelas berikut dengan fotonya. Percaya tak percaya tapi Nicky memasuki website terlarang secara mudah, dan menemukan yang tak seharusnya ada di website tak terarah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑 𝐑𝐈𝐎𝐓 「CONTINUED」
Aksi✧Book 𝟐 of ❝𝐑𝐈𝐎𝐓 𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒❞ 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐍𝐀 Calum masih belum memahami masa lalu yang bahkan sudah terungkap. Atau masalah ini hanya jalan buntu yang diperparah dengan dendam dan sakit hati. ©2023 || All Right Reserved