04 || l'hexagone

15 4 17
                                    

P.s. bore story, m sorry

╰┈➤

December 28th, 2019

"Hei, mister Byrne! Boleh aku bertanya sesuatu?" Reece nan tengah memperhatikan jalanan disekitarnya tampak tak peduli dengan tatapan tajam dari Calum untuknya.

"Go on, kid!"

"Kau terlihat menyukai buku itu, apa itu adalah kenang-kenangan sebelum kau masuk penjara? Atau buku itu mengingatkanmu pada seseorang? Dan bagaimana kalian bertemu sebelumnya? Apa saat itu Calum tengah bertugas dan menemukanmu--wait! Apa Calum nan menangkapmu? Woah, jika benar, kau benar-benar keren C!"

"Chill, kid! Aku tidak akan kemana-mana. Jangan membebaniku dengan banyaknya pertanyaanmu!" Nicky terkekeh kecil. "Baiklah, kau benar. Buku ini memang sebuah kenangan sekaligus mengingatkanku pada seseorang. Lagipula ceritanya memang menarik meski harus menggunakan bahasa Jerman sekalipun."

Nicky tersenyum dalam memorinya. Merasakan keindahan kenangan lama nan begitu lekat di benaknya. Bagaimana sentuhan kecil itu mengusap pipinya, bagaimana genggaman itu pas di tangannya, bagaimana suara tangis itu menjadi bahagianya, ia tak akan pernah melupakan itu semua.

"Dan kurang lebih ya, Calum dan aku memang memiliki sedikit masa kelam nan cukup rumit. Tidak terkejut jika dia masih tampak membenciku sekarang ini."

"I don't hate you."

"Hu'um, lalu bisa kau jelaskan sikapmu nan keras kepala itu padaku, Mayor?" Calum berdecak, memutar bola matanya jengah namun tak lagi merespon lelaki itu sementara ia terus melajukan mobilnya pada tempat nan di bicarakan Nicky semalam.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya mereka di sebuah lapangan nan lebih mirip seperti bandara. Gulfstream G500 telah menanti mereka dengan nyaman. Tampak seorang wanita menyambut kedatangan ketiga pria tersebut dengan senyum terukir di wajahnya.

"Kau tak bilang kalau kau orang kaya." Ujar Calum menelisik jet pribadi nan terparkir rapi siap memberangkatkannya.

"Aku adalah Byrne, Calum. Jika kau lupa, kau bisa menelusuri internet."

"Mister Byrne!" Sapa wanita itu ramah.

"Oh, Sabrina, it's nice to meet you again!"

"Silahkan, sir!"

Ketiganya berjalan masuk kedalam jet pribadi tersebut, segera akan melakukan penerbangan sesuai dengan nan telah di rencanakan sebelumnya. Alasan Calum masuk akal, ia sakit, karena seorang petugas menemukan ia kembali masuk ke dalam taxinya sesaat sampai di tempat kemarin. Sedangkan Reece, lelaki itu tidak menyusun apapun untuk pelariannya. Bahkan ia belum memberitahukan orang tuanya akan kepergiannya nan mendadak ini. Pun, ia belum memberitahukan alasan bagaimana cara ia mendapatkan izin pergi kepada Calum. Dalam hati, ia berharap jika Calum tidak akan membahas ini dalam waktu yang singkat.

━━━🍂━━━

Perancis dikenal dengan standar hidup yang tinggi, juga merupakan salah satu negara penggagas Uni Eropa. Membayangkan pemandangan luar biasa seperti deretan pegunungan dan hutan nan sejuk terasa, pantai keemasan dengan laut berlangit biru nan memanjakan mata, padang rumput dan sungai-sungai nan luas wilayahnya, membuat tiada satupun nan luput dari keindahan pesona negara nan satu ini.

Pun, kota nan penuh akan sejarah, tata bahasa nan sopan lagi santun, hingga makanan dan anggur terkenalnya telah menjadi pesona agung untuk seorang Reece Bibby sejak kecilnya. Tidak luput, setiap kali ia menutup mata, pemandangan Perancis dari mimpinya adalah hal yang menggoda. Meski ia tahu, ia tidak dapat sepenuhnya berkeliling negara mode itu, tapi bukan berarti ia tidak dapat mengunjungi daerah terdekatnya, bukan?

𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑 𝐑𝐈𝐎𝐓 「CONTINUED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang