05 || bang

13 5 10
                                    

December 30th, 2019

Musée d'Orsay merupakan destinasi wisata di Prancis yang bernuansa sejarah. Objek wisata nan satu ini terkenal akan jam besar yang berada di salah satu ruang utamanya. Musée d'Orsey ini mulanya adalah sebuah stasiun kereta api yang beroperasi sejak tahun 1900an. Akan tetapi stasiun kereta api ini berhenti beroperasi pada 1939 dan saat ini menjadi monumen bersejarah yang ditetapkan sebagi museum untuk umum pada 1986.

destinasi wisata di Prancis ini menawarkan berbagai karya seni Prancis sejak 1848 hingga 1914. Mulai dari lukisan, karya fotografi, patung dan artefak seni lainnya. Semua karya itu merupakan buah karya para seniman Prancis terkenal pada masanya.

Keindahan inilah nan di kagumi Reece Bibby ketika mengunjungi museum tersebut. Matanya tak berhenti melirik kesana kemari, berbinar setiap kali, bak anak kecil nan diajak berkunjung ke sebuah toko mainan.

"The Cradle, Betapa indahnya lukisan ini." Reece terpukau dengan ciptaan Berthe Morisot yang satu ini. Plot yang sepertinya biasa saja, tetapi menyampaikan salah satu momen menyentuh dari makna tertinggi menjadi seorang wanita yang terkait dengan keibuan.

Lukisan itu adalah adik Berthe, Edma Pontillon, nan tengah memandang putrinya, Blanche Pontillon. Dalam pose yang biasa ini seseorang dapat merasakan ketenangan dan konsentrasi agung yang hanya dimiliki oleh seorang ibu yang bahagia. Dengan kombinasi sejumlah detail, ditekankan bahwa menjadi ibu untuk Edma dapat membuatnya lebih feminim dan sensual.

Bayi dalam buaian dan ibunya berada di sisi berlawanan dari diagonal bersyarat, membagi gambar menjadi dua bagian yang disatukan secara harmonis yang berhasil saling melengkapi. Dari pekerjaan muncul perasaan kelembutan, dilengkapi dengan rasa ringan dan kesederhanaan yang luar biasa.

"Tidak juga. Lukisan itu tidak ada apa-apanya. Bayangkan saja, lukisan itu pertama kali dipamerkan dalam pameran impresionis pertama yang dibuka pada 15 April 1874 di bekas studio fotografer Nadar, di Parisian Boulevard des Capucines. Meski beberapa kritikus memuji lukisan itu, lukisan itu tidak menarik banyak minat dan tebak! Si Morisot itu gagal menjualnya."

"Kau menghafal itu semua semudah itu?" Tanya Calum merasa menjadi orang paling bodoh karena tak paham sejarah. Tidak, ia tentu tahu lukisan karya Morisot, tapi Calum tidak pernah tertarik untuk menghafal sejarah nan berkaitan tentang apa yang terjadi hingga lukisannya menjadi terkenal hingga sekarang ini.

"Tidak," Nicky menggeleng. "Beberapa hari yang lalu sebelum keluar dari tahanan, aku sempat membacanya dan itu semua masih membekas di dalam kepalaku. Butuh beberapa waktu untuk menghilangkannya."

"Sombong sekali." Gerutu Calum.

"Hei, itu tidak sombong."

"Iya itu sombong, apalagi kau bilang lukisannya tidak ada apa-apanya, memangnya sehebat apa lukisanmu hingga kau berkata begitu?"

Nicky menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Berdecak sebal, ia kembali membela diri. "Ayolah, kau tahu aku bisa menggambar lebih baik dari siapapun. Shane tidak memberi tahumu?"

"Who is Shane?" Reece bertanya kemudian.

Kedua pria nan berdebat itu terdiam di detik selanjutnya. Memilih tidak menyinggung apapun lagi soal Shane maupun lukisan Morisot ini. Sesudahnya, Calum kembali bersuara.

"Ini tidak akan selesai jika kita tidak fokus. Aku akan menyusuri bagian itu, kau bersama bocah itu pergilah mencari sesuatu." Titah Calum sembari memasang earpice di telinganya. Segera saja ia berlalu tanpa menunggu respon selanjutnya dari Nicky dan Reece, melaju perlahan kepada salah satu lukisan nan di pajang tersendiri.

Semuanya telah di rencanakan sejak pagi tadi. CCTV sengaja di matikan dan tidak akan menyala selama 48 jam, membobol pertahanan museum dengan menyelinap sebelum museum di tutup. Rencana brilliant ini adalah hal terkeren nan di akui Reece, terlebih rencana ini di susun dengan mudah oleh Nicholas Byrne.

𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑 𝐑𝐈𝐎𝐓 「CONTINUED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang