" Yah....bunda belum dateng juga. Adek udah nunggu didepan dari tadi, jemput adek dong yah, kan ini juga udah jam nya ayah pulang kerja." Ucap yeri yang menelpon seulgi
" Ayah lagi di jalan dek, bunda bilang gak kalo mau jemput adek ? " Tanya seulgi
" Iya bunda bilangnya tadi pagi mau jemput adek, aku kan les hari ini, tapi ditunggu- tunggu gak dateng."
Seulgi kebingungan, harus menjemput yeri atau mengantar jisoo pulang lebih dulu, karna saat ini seulgi dan jisoo berada di mobil yang sama.
Jisoo meminta seulgi mengantarnya pulang menggunakan mobilnya, jisoo hari ini sengaja tidak membawa mobil kekantor.
" Anak aku belum dijemput bunda nya, tapi rumah kamu ngelewatin sekolah yeri dulu." Ucap seulgi
" Yaudah....jemput dulu, abis itu baru anter aku pulang." Saut jisoo
" Ya gak mungkin lah aku bawa kamu ketemu yeri, yang ada nanti dia ngadu ke irene."
" Ya terus aku harus gimana.?"
" Turun, cari taxi, tolong...." Ucap seulgi
" Tega kamu ya, ini masih jauh loh aku sampe rumah, gak mau tau aku tetep mau di anter kamu pulang." Ucap jisoo
" Tapi janji ya, jangan bikin yeri curiga."
" Iya.. Aku gak akan bilang yang aneh-aneh."
Seulgi mengendarai mobilnya menuju sekolah yeri, tidak terasa mobilnya sampai di depan sekolah yeri.
Yeri sudah menunggu orang tuanya menjemput dia di halte sekolah.
" Ayaahhhh....." Teriak yeri saat seulgi menurunkan kaca mobilnya.
" Ayo masuk. " Ucap seulgi
Yeri melihat jisoo dari luar mobilnya, jisoo duduk di sebelah seulgi.
Tin..tin...
Saat yeri ingin membuka pintu mobil dibagian belakang, terdengar suara klakson mobil yang tak lain adalah irene.
" Bundaaa....." Teriak yeri
" Hah irene..." Ucap seulgi dengan panik
Irene turun dari mobilnya menghampiri yeri.
" Loh kok ada ayah.." Tanya irene
" Adek kira, bunda gak jemput, jadi tadi nelpon ayah."
Irene mendekati seulgi, dia terdiam saat melihat jisoo ada di kursi bagian depan.
" Bun,, ini kawan kerja aku." Ucap seulgi
" Oh kawan kerja, yaudah biar adek ikut aku aja." Ucap irene sambil merasa kebingungan harus mengatakan apa
Seulgi turun dari mobil, ketika melihat irene mulai berjalan menuju mobilnya.
" Bun,, aku bisa jelasin." Ucap seulgi sambil memegang pergelangan tangan irene.
"Dek, masuk duluan nanti bunda nyusul."
Yeri mendengarkan perkataan irene, dia lebih dulu masuk ke dalam mobilnya. Seulgi menarik irene kebelakang mobil yang di bawa irene.
" Ini gak seperti yang kamu pikirin, dia minta tolong aku dianter pulang." Ucap seulgi
" Emang aku berpikir apa...?" Tanya irene
" Bun.. Tolong jangan di perbesar ya."
" Lepasin...aku gak mau adek tau kelakuan kamu di luar."
Mereka sempat bertengkar sebelum masuk ke mobilnya masing-masing.
" Aku mau kita selesaikan masalah ini dirumah." Ucap irene
Irene melepaskan genggaman seulgi di tangannya, dia berjalan cepat menuju mobilnya, seulgi mengikuti irene dari belakang.
Saat irene sudah berhasil membuka pintu mobilnya, seulgi menahan tangan irene lagi.
" Lepasin,,,! Ucap irene sambil memalingkan wajahnya dari seulgi
Irene sudah pergi meninggalkan sekolah yeri, yeri menanyakan sesuatu pada irene di dalam mobil.
" Bun, tadi itu kawan kerja ayah ya.?
" Mungkin, bunda juga belum pernah liat. "
" Kok bunda berantem sama ayah."
" Enggak, bunda cuma mau pulang cepet aja, kan bunda harus masak untuk makan malem."
" Bunda jangan marah sama ayah ya, adek gak mau kehilangan kalian. Ucap yeri sambil meneteskan air mata
Seulgi juga sudah berada di dalam mobilnya, dia akan mengantarkan jisoo pulang sebelum dia kembali kerumah.
Tapi sepanjang perjalanan mereka tidak mengatakan satu kata pun. Seulgi sangat kesal karna ulah jisoo hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.