6

572 42 0
                                    

" Dek...bangun.."
Irene mengelus elus rambut yeri dengan lembut

" Huahhh....
Masih ngantuk bun...adek masih mau tidur. "

" Mandi gih...kan mau sekolah, udah jam 6 loh. " Ucap irene yang mulai meninggalkan kamarnya.

Seperti biasa, irene akan lebih dulu bangun di dalam rumah itu, dia harus menyiapkan segala keperluan keluarga nya pagi ini.

" Nasi...nasi...nasi..."
Ucap irene sambil berjalan menuju dapur

" Masih ada gak ya nasinya, aku lupa masak nasi semalem."
Gumam irene

Satu persatu penghuni rumah itu mulai terbangun, karena mencium bau harum dari masakan irene.

Wendy bangun setelah irene, lalu joy juga terbangun, disusul lagi oleh yeri. Cuma satu yang belum terbangun, si beruang sipit peliharaan irene.

" Bun.... Anduk adek mana.?

" Dirumah pak Rt mungkin.."

" Ih bunda.. "

" Ya anduk sendiri kok nanya bunda..!

" Dicari sendiri kan bisa dek, adek ini udah SMA loh, ayolah belajar mandiri. Masa semua-semua bundanya yang nyiapin."
Ucap wendy yang mendatangi irene untuk membantunya memasak

" Iya onty, maaf...."
Saut yeri

" Wen hari ini biar seulgi aja yang anter adek, kayaknya dia masih libur kerja."

" Oh yaudah, aku bisa pergi ke caffe pagi kalo gitu."

" Iya boleh, tapi sarapan dulu ya, wen tolong dong buatin kopi dulu, kakak mau bangunin seulgi."

Irene pergi meninggalkan dapur menuju kamarnya. Setelah dia masuk ke dalam kamar, irene melihat seulgi masih tidur dengan nyaman di atas kasurnya.

Irene mengelus elus kepala seulgi untuk membangunkannya.

" Yah...bangun, adek gak ada yang anter sekolah hari ini."

Sebenarnya dari awal kedatangan irene masuk kekamar, seulgi sudah mendengar langkah kaki irene. Tapi dia sengaja tidak membuka matanya.

Cups...

" Bangun sayang...."

" Huaaahhh....!
Seulgi menguap

" Wendy kemana emang..?

" Dia mau ke caffe pagi ini. Ayo bangun.."
Irene menarik lengan seulgi agar dia terbangun dari tidurnya.

" Iya tunggu, ngumpulin nyawa dulu bun. "
Seulgi duduk disisi ranjang bagian atas, irene masih berada di hadapan seulgi saat ini.

Seulgi memeluk pinggang irene di hadapannya, dia menenggelamkan wajahnya di perut irene.

Cup..

Cup..

Cup..

Perut irene dibanjiri oleh ciuman seulgi

" Ha...ha..ha."
Tawa Irene

" Geli yah.. nanti ada yang liat, ih... "

" Ya kenapa emangnya...emang gak boleh manja-manjaan sama istri sendiri.

" Inget anak-anak udah pada gede, kita harus ngasih contoh yang baik sama mereka. Kan gak lucu kalo adek nyontoh kelakuan kamu. "

" Maksud bunda ayah gak sopan..?

" Ya gak gitu,, ah,,,udahlah nanti kita berantem lagi nih." Ucap irene

" Sini coba kupingnya, ayah mau bisikin sesuatu."

" Mau ngomong apa sih, orang istrinya udah di depan matanya gini, aku belum budek ya.."

" Gak enak kalo di denger adek,,,"

" Mau ngomong apa sih yah.. "

" Ya sini makaknya. "

Irene mendekatkan telinganya pada seulgi.

" Pengen nenen... "

" Hiihhh..... Ayah, masih pagi juga."

" Bentar aja sih bun,,, masih ada waktu setengah jam buat nganter adek."

" Gila kamu,, masa pagi-pagi aku mau ngunci pintu kamar, gak ah malu sama wendy. " Ucap Irene

" Dia juga pasti ngerti, wendy bukan anak kecil lagi."

" Ayolah cintaku..."

Seulgi memeluk tubuh irene, dia mulai menciumi leher irene.

" Di kamar mandi ya.."
Bisik seulgi

Cups...










Kang family || 2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang