17

319 18 1
                                    

" Ya kalo mau pake bilang dulu, gak usah di acak-acak, itu kan makeup untuk gua kerja." Ucap joy

" Baru pake satu kali doang, gua juga gak sampe ngerusakin."
Jawab yeri

" Tapi ini rusak, noh liat pake mata lu." Teriak joy

Setelah sama-sama membersihkan tubuhnya, mereka duduk diruang TV untuk menunggu jam makan malam.

Irene yang mendengar pertengkaran antara joy dan yeri, segera mendatangi mereka dikamar joy.

" Kenapa sih teriak-teriak..?
Tanya Irene

" Ini adek, ngerusakin eyeshadow kakak."

" Enggak bun, adek cuma pake dikit doang."

" Keluar dari kamar, kumpul sana diruang tv."
Ucap Irene

Mereka berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tv, seulgi sedang duduk di sofa tv, dia melihat kedatangan anak dan istrinya.

" Coba sini, duduk disini."
Ucap Irene

" Kenapa berantem terus, hah.? "
Tanya Irene

" Bisa gak kalo lagi sama-sama dirumah, ngasih ketenangan untuk bundanya, gak usah muluk-muluk, kalian akur aja itu udah buat bunda seneng."

" Kakak bisa gak sih ngasuh adeknya, bunda perhatiin kamu gak bisa berbagi sama yeri."

" Tapi dia yang mulai bun."
Saut joy

" Jawab terus, kalo di omongin ya."

Plakk...
Irene memukul bahu joy.

" Aw... Sakit bunda..
Hiks...
Joy menangis merasakan sakit pada bahunya

" Kamu juga, gak pernah ngertiin kakaknya, selalu aja cari masalah, bunda pusing dek."

Plak... Plak...
Irene memukuli yeri

" Aw..aw.. Sakit bunda, sakit."

Irene memukuli tangan yeri berkali-kali di hadapan seulgi dan joy.

" Irene...!
Teriak seulgi

Mereka terkejut saat mendengar teriakan dari mulut seulgi, ini baru pertama kalinya seulgi meninggikan suaranya di depan anaknya.

" Jangan pukul anak-anak ku.!"
Ucap seulgi sambil menarik tangan irene masuk ke kamarnya.

" Ayah...ayah.. Jangan marahin bunda yah." Pinta yeri ketika seulgi memaksa membawa irene masuk.

" Ayo ikut aku, kamu harus dikasih pelajaran irene."

" Lepasin, sakit seulgi... Sakit bajingan..!"
Ucap irene

Seulgi terkejut mendengar ucapan irene yang mengatakan bahwa seulgi bajingan.

" Oh udah berani kamu ya bun."

Setelah sampai dikamarnya seulgi mengunci pintu kamar mereka. Joy dan yeri berada didepan pintu memohon pada seulgi untuk tidak memukul bundanya.

" Yah.. Jangan pukul bunda yah.. Kita yang salah, kita minta maaf."
Ucap joy

" Dek, gimana kalo sampe ayah mukul bunda."

" Gak tau kak, adek juga takut."

" Sini kamu, berani kamu ya mukul anak-anak ku."

Bruk...

Seulgi mendorong tubuh irene ke atas ranjang.

" Aw.. Sakit penghianat, kamu pikir kamu siapa, beraninya kamu dorong aku."
Ucap irene

Saat tubuh irene sudah tergeletak, seulgi mendudukkan bokongnya pada paha irene, seulgi menahan kedua tangan irene disisi pundak irene.

" Kamu yang gak ngertiin aku irene, kamu yang buat aku selingkuh." Saut seulgi

" Aku kurang apa seul.

" Kamu gak sadar, kenapa aku bisa selingkuh..! itu karna kamu yang gak pernah ngertiin aku.

" Kamu gak ada waktu untuk aku irene, bahkan saat aku libur dirumah, kamu sibuk dengan urusan kamu sendiri, kamu gak pernah perhatian sama aku.

" Saat aku ngajak kamu berhubungan, kamu selalu nolak dan bilang capek, kamu gak pernah tulus ngelakuin itu sama aku.!" Ucap seulgi

Irene hanya bisa menangis saat seulgi mengeluarkan seluruh isi hatinya yang terpendam selama ini, dia berpikir bahwa semua yang telah dia lakukan adalah yang terbaik untuk keluarga kecilnya.

" Jisoo lebih ngertiin aku dari pada kamu istri aku sendiri.

" Berhenti seul..!
Teriak irene

" Cukup,,cukup,,, aku gak mau denger lagi."
Pinta irene sambil menangis

Seulgi melepaskan genggamannya dan segera turun dari pangkuan irene ketika melihat wajah irene sudah memerah dan merasa kesakitan.

Dia duduk disisi ranjang tempat tidur, sedangkan irene masih berbaring dikasur dan memiringkan posisi tubuhnya.

" Kamu marah ke aku, tapi kenapa kamu pukul anak-anak ku."

" Aku bingung harus lampiasin kesiapa, mereka juga selalu bertengkar terus, aku stress seul."
Ucap irene

" Bangun kamu.!
Seulgi menarik paksa tangan irene untuk membangunkan nya.

Saat irene sudah duduk disisi rajang, seulgi kembali duduk di samping irene.

Seketika ruangan itu hanya terdengar oleh tangisan irene.

seulgi sedikit membungkukkan tubuhnya dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

" Mari bercerai.
Ucap irene di sela-sela tangisnya.

Seulgi membangunkan tubuhnya dan melemparkan barang-barang yang ada dihadapannya.

" Aaaa...
Teriak seulgi sambil mengacak-acak isi kamarnya dengan membabi buta.

Saat semua barang dikamar seulgi hancur dan berantakan, dia mendekati irene lagi.

" Aku bilang gak mau irene..!
Udah berapa kali aku bilang gak mau."

Seulgi mengambil benda tajam yang dia simpan di dalam nakas di samping ranjangnya. Dia menemukan gunting yang cukup tajam untuk menggetak irene.

" Kamu mau cerai kan, ini... "
Seulgi memberikan gunting nya ditangan irene.

" Bunuh aku irene, bunuh...! Lebih baik aku mati dari pada bercerai sama kamu.

Seulgi mengarahkan gunting di perutnya, dia menarik-narik tangan irene agar irene melukai seulgi.

" Cukup...!
Teriak irene sambil melemparkan gunting nya menjauh dari hadapan mereka

" Jangan lakuin itu. Aku mohon jangan menyakiti diri sendiri seul."
Irene memeluk bagian perut seulgi karna posisi seulgi berdiri dihadapan Irene yang masih duduk disisi ranjang.

" Aku gak mau cerai bun, aku gak mau..tolong maafin kesalahan aku."
Pinta seulgi

"Pinta seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kang family || 2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang