Irene masih berada dirumah sakit, ini sudah menunjukkan waktu 20:00, seulgi akan masuk ke ruang operasi malam ini.
Dia mengurus segala administrasi yang diperlukan untuk operasi seulgi.Joy dan yeri sudah berada dirumah, wendy mengajaknya berkumpul dikamarnya.
" Kenapa sih onty tumben banget nyuruh kita kekamar." Ucap yeri
" Sini kalian, onty mau ngomong."
Mereka duduk di atas ranjangnya.
" Bunda dirumah sakit sekarang, ayah kalian kecelakaan."
Ucap wendy" Hah,, onty bohong."
Saut joy" Enggak, bunda waktu sore nelpon onty."
" Terus gimana keadaan ayah."
Tanya yeri" Ayah...
Joy dan yeri menangis di pelukan wendy." Kita sama-sama berdoa ya, malam ini ayah di operasi, kita juga gak bisa pergi kesana."
" Kenapa onty, aku mau liat ayah. "
Teriak yeri" Gak bisa sayang, bunda juga dari siang belum ketemu ayah."
Ucap wendyDisisi lain, irene yang sudah selesai mengurus persyaratannya, dia segera kembali ke ruangan seulgi, saat dia sampai di depan ruangan, seulgi sudah mulai di keluarkan dari kamar itu.
" Apa anda istrinya."
Tanya seorang suster" Iya sus, kami akan membawa pasangan anda ke ruang operasi, anda boleh ikut bersama kami sampai di pintu ruangan."
Ucap seorang susterHati irene begitu hancur, saat melihat seulgi lebih dekat dengan dirinya. Dia menangis ter sengguk-sengguk memegang tangan seulgi.
" Yah,,, aku mohon bertahan, kita bakal kumpul lagi dirumah, kamu harus janji sama aku yah."
Gumam irene sambil menahan tangisMereka sudah sampai di ruang operasinya, irene tidak di izinkan masuk ke dalam, jadi dia menunggu seulgi di depan ruang operasi.
Pukul jam 23:00 seulgi keluar dari ruang itu, dia dipindahkan ke ruang rawat inap nya.
Irene mengikuti suster yang mendorong Hospital Bed ke suatu ruangan. Setelah selesai memasang segala alat yang diperlukan, para suster meninggalkan ruangan itu dan membiarkan irene dan seulgi berada di dalam.
" Terimakasih Sus."
Ucap irene saat para suster akan beranjak keluar dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang family || 2B
Contohiruk-pikuk suasana rumah kang family di setiap harinya. Anak-anak yang semakin dewasa, dan kedua orang tua yang semakin menua