5

574 50 0
                                    



Tok.. Tok

" Pasti kerjaan adek, mau ngapain sih anak itu. " Gumam seulgi

Seulgi membangunkan tubuhnya dengan perlahan, dia tidak ingin membangunkan irene saat membuka pintu kamarnya.

Ckrekk...
Pintu itu terbuka

" Kenapa dek...?"

" Adek mau tidur sama aybun, boleh ya malem ini aja." Pinta yeri

" Tapi jangan ganggu bunda ya, bunda udah tidur."

" Iya janji ayahku sayang."

" Yaudah masuk, pelan-pelan jalannya." Ucap seulgi

Seulgi menutup pintu kamarnya kembali.

" Adek mau tidur deket siapa...?

" Deket bunda.. "
Yeri merebahkan tubuhnya dihadapan irene.

" Bun....peluk.."
Ucap yeri dengan suara manjanya

" Heh.."
Irene terusik dengan suara itu, dia sedikit membuka sebelah matanya.

" Loh adek...kenapa sayang...? Sini bunda peluk. "

Seulgi berada di samping irene, tapi posisi irene membelakangi tubuh seulgi. Irene tidur di tengah-tengah mereka

Ketika semuanya sudah tertidur, sekitar jam 02:00 seulgi terusik dari tidurnya, dia melihat irene masih memeluk tubuh yeri kali ini.

" Giliran meluk aku aja gak pernah lama." Gumam seulgi

Seulgi mengangkat salah satu tangan irene, yang diletakkan di atas tubuh si bontot. Dia membangunkan irene agar merubah posisi tidurnya menghadap seulgi.

" Bun...ngadep aku dong tidurnya." Bisik seulgi pada telinga irene

Seulgi memaksa tubuh irene, untuk membalikannya menghadap seulgi.

" Yah ada adek,,,"
bisik irene.

" Peluk aja, akunya kangen."

Akhirnya irene bergantian memeluk seulgi.

" Bun, pengen..."

" Ada adek, lagian kamu ngapain tadi di izinin tidur bareng." Saut irene

Mereka merendahkan suaranya ketika membicarakan itu

Seulgi mengarahkan tangannya ke gundukan irene, dia memasukkan salah satu tangannya dari celah baju bagian bawahnya.

" Eeh..."
Desah irene

Cup.
Seulgi mencium irene dengan sangat hati-hati tanpa mengeluarkan sedikit suara

" Besok malem ya.."
Bisik seulgi

" Iya sayang, udah ah... Aku mau tidur. Keluarin ini tangannya, nanti diliat adek."



Kang family || 2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang