19

312 29 0
                                    

Selama seulgi meninggalkan rumahnya, setiap pulang dari kantor, dia selalu menyempatkan datang ke sekolahan yeri, meski tidak bertemu langsung dengan anaknya, melihat yeri dari kejauhan itu sudah membuat hati seulgi bahagia, terlebih lagi ketika dia melihat irene yang setiap hari menjemput yeri pulang sekolah.

Tapi hari ini, seulgi tidak melihat irene di depan sekolah yeri. Padahal yeri sudah menunggu di halte depan sekolahnya sekitar 20 menit dari seulgi datang.

Seulgi ingin sekali menghampiri anaknya, tapi dia takut irene memergokinya.

" Ya Tuhan, aku sangat rindu anakku. Aku mohon berikan aku kemudahan untuk menemuinya."
Gumam seulgi

" Kemana irene, tumben banget dia telat jemput adek."

Karna rasa rindunya, seulgi nekat menemui anaknya. Dia mengendarai mobilnya mendekati yeri, setelah sampai di depan halte, seulgi menurunkan kaca mobilnya.

" Adekk..."
Panggil seulgi saat yeri asik memainkan handphonenya.

" Hah.. Ayah.."
Panggil yeri sambil berlari mendekati seulgi

" Ayo masuk, ayah kangen sama adek."
Ucap seulgi

Yeri masuk kedalam mobil seulgi dan duduk di kursi depan, dia menangis memeluk seulgi karna rasa rindunya.

" Ayah jahat.. Kenapa gak pernah nemuin adek."

" Hikss...
Ringik yeri

" Maaf ya nak, maaf ayah udah buat adek sedih."

" Ayah kenapa gak pulang, kakak sama adek pengen kumpul bareng ayah lagi."

" Iya... Ayah janji nanti bakal pulang kerumah, tapi untuk sekarang ayah belum bisa, bunda kamu masih marah sama ayah."
Ucap seulgi

" Tapi bunda juga kangen sama ayah, setiap malem dia kesepian tidur sendiri, bunda selalu tidur sama adek."

Cup...
Seulgi mencium kening yeri

" Adek udah makan..?"
Tanya seulgi

" Udah yah."

" Bunda masakin apa buat adek..?"
Tanya seulgi

" Bunda tadi pagi perutnya keram, jadi onty wendy yang masakin bkel adek hari ini."

" Hah... Bunda sakit..?

" Iya yah, bunda sakit. Adek takut bunda kenapa-kenapa. Ayah pulang ya, kasian bunda."
Pinta yeri

" Ayah kok kurusan sih, siapa yang masakin ayah selama pergi dari rumah.?"

" Ayah gak pernah masak, beli makan diluar, ayah juga kangen masakan bunda."

" Dek jangan bilang ya kalo abis ketemu ayah, nanti bunda makin marah sama ayah."

" Siap ayah..."
Yeri memeluk seulgi lagi

" Hari ini ayah yang anter pulang ya, tapi gak sampe depan rumah, bilang aja adek dianter mamahnya mina."

" Iya yah, adek mau wa onty wendy dulu, nanti dia malah nyusul ke sekolah."
Ucap yeri

" Telpon aja dek, mungkin onty lagi sibuk di caffe, nanti dia gak baca pesan adek."

" Oh iya ya, oke yah."

Yeri menelpon wendy, untuk memberi tahu jika dia sudah tidak disekolah lagi.

" Hallo onty."

" Ya dek kenapa, maaf onty telat jemput. Ini masih nutup caffe."

" Oh gak usah onty, aku udah pulang dianter mamahnya mina."

" Oh gitu, yaudah onty gak jadi pulang cepet berarti. Bilang bunda ya onty pulang malem."

" Iya onty wendy. "

Panggilan itu terputus

" Aman yah,,"

" Anak pinter."
Ucap seulgi sambil mengelus rambut yeri

" Kak joy dirumah gak, selama ayah pergi kalian masih sering berantem ya.!"

" Enggak,, kita udah baik kan. Maaf ya yah karna kita ayah jadi berantem sama bunda."

" Dek udah mau sampe nih, ayah gak berenti depan rumah ya."

" Yah... Adek masih kangen."

" Sini sayang, peluk ayah."
Seulgi membuka lebar kedua tangannya.

" Ayah janji ya bakal balik lagi."

" Iya sayang, ayah janji. Yaudah turun, cek bunda nya masih sakit apa enggak, nanti kabarin ayah ya dek. "

" Iya yah."

Yeri turun dari mobil seulgi, dia berjalan kedepan rumahnya, seulgi masih berada di tempat yang sama menunggu buah hatinya masuk ke dalam halaman rumahnya, saat dirasa sudah tidak terlihat lagi, dia segera menancapkan gas meninggalkan tempat itu.












Kang family || 2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang