Noren 2

210 20 4
                                    

Kemarin Jeno memutuskan untuk menemui Jaemin dan akan mengatakan tentang hubungannya dengan Renjun

Karna Jeno mengira Jaemin belum tau tentang hubungan mereka

"Aku melamar Renjun 5 bulan yang lalu"

"Hah?...." Jeno benar-benar kaget

"Dia menangis, mengatakan kalau dia sangat sangat mencintaiku, aku jelas bahagia saat itu, tapi..."

"Tapi???..."

"Dia menolak ku, tanpa memberitahu alasannya"

"..."

"Tiba-tiba ayahku menjodohkanku dengan Lee Donghyuck, ah aku jadi tau kenapa Renjun menolak ku waktu itu"

Jeno hanya terdiam mendengarkan penuturan teman didepannya

"Dia menjauhiku, menolak banyak project karnaku,
Hingga akhirnya tanpa sengaja kita bertemu di cafee, aku tau dari tatapannya dia masih mencintaiku bahkan dia tak menolak skinship yang aku lakukan"

Jelas Jeno sakit hati, pertemuan di cafee itulah yang menyebabkan banyak masalah untuk merek

Tapi dibandingkan sakit hatinya, kehilangan Renjun jauh lebih sakit baginya

"Jaemin..."

"Ya..."

"Aku dan Renjun..."

Jaemin benar-benar mengutuk dalam hatinya, sepertinya Jeno akan jujur kali ini

"Kenapa?" Ucapnya seperti orang bodoh

"Aku menyukainya..."

"Aku tau"

"3 bulan lalu aku mengungkapkan perasaanku padanya, sungguh aku tau bahkan sangat tau, kalian saling menyukai, aku hanya ingin Renjun tau perasaanku..."

Hening, Jaemin menunggu temannya melanjutkan ceritanya

"Tapi dia menerimaku, dan meminta kita untuk mencoba"

"Aaaah ternyata temanku yang jadi pelariannya..." Ucap Jaemin meremehkan

"Baiklah... Sepertinya kita harus bersaing secara terang-terangan" Lanjutnya

"Jaemm..."

Jaemin bersandar sambil sesekali mendengus, dia tau hubungan mereka, tapi dia tak menyangka bahwa mendengarnya langsung akan sesakit ini

"Dengar Jaem, jika suatu hari nanti Renjun memilih meninggalkanku dan menemui mu, aku akan menerimanya...

Tapi untuk saat ini, biarkan aku membahagiakannya"

Dia kekasihku.... Lanjutnya dalam hati

Jeno sungguh berharap Renjun bisa mencintainya sedalam dia mencintai Jaemin

--------------

Jaemin membuka pintu dengan kasar, dia ingin segera menemui Renjun

"Jaem... Apa terjadi sesuatu?"

Jaemin hanya diam, dia menghampiri Renjun dan melumat bibirnya dengan kasar

Renjun berontak dalam pelukannya, tapi apalah kekuatannya jauh lebih kecil dibanding Jaemin

"Hatimu milikku, hatiku milikmu. Tapi kenapa semuanya menjadi rumit begini?"

"Ada apa hah??? Apa terjadi sesuatu?"

"Ren... Kenapa tak coba berjuang bersamaku? Kenapa??? Apa sesulit itu? Kita hanya perlu mengatakan kepada ayahku..."

"Kita sudah sering bahas ini jaem... Mmmphhh"

Ucapnya terputus, Jaemin melumat bibir Renjun tapi kali ini lebih lembut

Renjunpun membalasnya sambil mengalungkan tangannya pada leher Jaemin

"Euunghhh..."

Jaemin tersenyum disela-sela ciumannya, Renjun miliknya, bukan hanya hatinya tapi tubuhnya... Sekali lagi dia tegaskan Renjun miliknya dan bukan milik orang lain

Kali ini dia berharap bibitnya unggul dan segera menghamili Renjun

--------------

"Aku harus pulang, ada hal penting yang harus dikerjakan"

"Ini masih terlalu pagi Ren..."

Jaemin semakin mengeratkan pelukannya pada Renjun

Renjun akan kembali pada Jeno...

"Dasar bayi, baiklah... Satu jam lagi"

Jam 07.30 Renjun benar-benar pergi setelah menyiapkan sarapan untuk Jaemin

"Dasar jalang..." Ucapnya pada diri sendiri
Supir taksi yang mendengarnya hanya kaget

Terkadang dia mengutuk diri sendiri, kenapa dia begitu rapuh saat berhadapan dengan Jaemin kenapa dia tega memanfaatkan kebaikan Jeno

Dia benar-benar jahat

Selama perjalanan dia mengingat bagaimana dia dan Jaemin dulu, mereka menjalin hubungan...

Entahlah Renjunpun tak yakin mengatakan kalau Jaemin pacarnya karna lelaki itu bahkan tak pernah menembak Renjun

Hingga dia dikenalkan pada keluarga Jaemin, awalnya semua terlihat baik-baik saja. Ibunya sangat baik kepadanya walaupun ayah Jaemin terlihat sedikit dingin

Hingga seminggu setelahnya, ayah Jaemin secara pribadi mengunjungi apartemennya, dia bercerita tentang bisnisnya yang dahulu pernah mengalami masa krisis

"Itu waktu yang sulit Renjun... Untukku untuk istri dan anakku...
Hingga ada seorang teman yang membantuku. Kita menjalin hubungan dengan baik hingga sekarang "

"Jaemin mungkin lupa, tapi aku tak pernah lupa pada jasa orang itu"

Renjun hanya menyimak, Karna belum tau apa maksud dari Mr. Na bercerita itu

"Temanku... Ingin hubungan kita semakin erat, dia berencana untuk menjodohkan anak kami...
Kau tau, betapa baiknya dirinya... Kami benar-benar punya hutang Budi kepadanya"

Renjun sedikit tertegun mendengarnya

"Andai aku mempunyai dua orang anak laki-laki, aku akan menjodohkan adik atau kakak Jaemin untuk anaknya, tapi anakku cuma satu, dan itu hanya Jaemin"

"Bisakah... Bisakah kau jauhi Jaemin... Jangan lanjutkan hubungan kalian"
.
.
.

"Sudah sampai nona..."

"Ah, aku terlalu banyak berpikir" gumamnya

"Ini tuan, terimakasih" ucapnya menyodorkan beberapa lembar uang, kemudian berlari menuju apartemen pacarnya

Dia menyiapkan sarapan, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang

Jeno... Mianhe...

Merekapun sarapan, dan berencana akan mengatakan tentang hubungan mereka kepada publik

Huang Renjun (Noren gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang